Sariawan di gusi adalah kondisi yang sering membuat tidak nyaman, terutama saat makan dan berbicara. Meski sering dianggap sepele, sariawan di gusi bisa menandakan masalah kesehatan yang lebih serius.Â
Nah, agar tidak terserang sariawan di gusi, yuk simak lebih lanjut informasi berikut. Mulai dari gejala, penyebab, serta cara mengatasi dan mencegah sariawan di gusi dengan tepat.
Gejala Sariawan di Gusi
Melansir dari situs resmi Kementerian Kesehatan, sariawan di gusi dapat dikenali dari beberapa gejala umum, antara lain:
- Munculnya luka kecil berwarna putih atau kuning dengan pinggiran merah pada gusi.
- Rasa sakit dan nyeri pada area gusi yang terkena, terutama saat makan atau berbicara.
- Pembengkakan pada gusi di sekitar luka.
- Munculnya rasa perih dan sensasi terbakar di mulut.
- Kadang disertai dengan demam ringan dan pembengkakan kelenjar getah bening.
Baca Juga: Lesi Mulut: Pengertian, Gejala dan Penyebab
Penyebab Sariawan di Gusi
Sariawan di gusi, atau yang dikenal dengan stomatitis aphthous, adalah luka kecil yang tidak menular yang muncul di dalam mulut, termasuk pada gusi. Sariawan ini biasanya berwarna putih atau kuning dengan tepi merah, dan dapat terasa perih atau menyakitkan saat disentuh. Sariawan di gusi umumnya tidak berbahaya dan biasanya sembuh dalam waktu seminggu hingga dua minggu tanpa pengobatan.
Berikut adalah beberapa penyebab umum sariawan di gusi:
1. Iritasi
Iritasi pada mulut dapat menyebabkan sariawan di gusi. Banyak faktor yang dapat menyebabkan iritasi, di antaranya:
- Mengonsumsi makanan atau minuman panas
- Menggigit pipi atau lidah secara tidak sengaja
- Menggunakan sikat gigi yang keras atau pasta gigi yang mengandung bahan kimia keras
- Memakai kawat gigi atau gigi palsu yang tidak pas
2. Infeksi Virus dan Bakteri
Ketika tubuh melawan infeksi virus, sistem kekebalan tubuh mengaktifkan respons inflamasi. Inflamasi ini adalah upaya tubuh untuk menghancurkan virus, tetapi juga dapat merusak jaringan sehat di sekitarnya, termasuk jaringan mulut dan gusi. Peradangan dan kerusakan jaringan ini bisa menyebabkan terbentuknya sariawan.
Infeksi oleh virus seperti herpes simplex atau bakteri seperti streptococcus bisa memicu sariawan di gusi. Infeksi ini biasanya terjadi ketika sistem kekebalan tubuh sedang menurun.
3. Perubahan Hormon
Masih banyak masyarakat yang belum tahu bawah perubahan hormon, terutama pada wanita selama menstruasi, kehamilan, atau menopause, dapat meningkatkan risiko munculnya sariawan di gusi.
Baca Juga: Kanker Mulut: Penyebab, Gejala, Pengobatan dan Pencegahannya
4. Stres
Stres memengaruhi keseimbangan hormon dalam tubuh. Hormon stres seperti kortisol yang meningkat dapat mengganggu keseimbangan hormon lain yang berperan dalam menjaga kesehatan mulut dan gusi. Perubahan hormonal ini bisa menyebabkan iritasi pada jaringan mulut dan akhirnya menyebabkan sariawan. Stres kronis bisa melemahkan sistem kekebalan tubuh sehingga menyebabkan tubuh lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit.
5. Imun Tubuh yang Rendah
Penyebab sariawan di gusi selanjutnya adalah imun tubuh yang lemah. Sistem kekebalan tubuh yang lemah, misalnya akibat penyakit autoimun atau setelah menjalani kemoterapi, membuat tubuh rentan terhadap berbagai infeksi, termasuk yang menyebabkan sariawan.
6. Diabetes
Penderita diabetes sering mengalami masalah kesehatan mulut, termasuk sariawan di gusi, akibat tingginya kadar gula darah yang dapat memengaruhi kesehatan jaringan mulut.
7. Kekurangan Vitamin dan Mineral
Kekurangan vitamin B12, zat besi, dan asam folat dapat menyebabkan munculnya sariawan di gusi. Nutrisi ini penting untuk menjaga kesehatan jaringan mulut.
Beberapa penyebab umum lainnya bisa berupa cidera akibat gigitan tidak sengaja, penggunaan kawat gigi, atau prosedur dental tertentu bisa menyebabkan luka yang berujung pada sariawan di gusi.
Dalam e-book Panduan Praktik Klinis Ilmu Penyakit Mulut Universitas Trisakti, ada beberapa penyakit seperti penyakit celiac atau penyakit Crohn dapat menyebabkan sariawan di gusi sebagai salah satu gejalanya.
Baca Juga: 6 Kondisi Gigi yang Tidak Bisa Dibehel
Cara Mengatasi Sariawan di Gusi dengan Tepat
Untuk mengatasi sariawan di gusi, berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan, yaitu:
- Berkumur dengan larutan garam: Campurkan satu sendok teh garam dengan segelas air hangat, kemudian berkumurlah beberapa kali sehari.
- Menggunakan obat kumur antiseptik: Obat kumur yang mengandung antiseptik dapat membantu mengurangi infeksi dan mempercepat penyembuhan.
- Mengoleskan gel atau salep khusus: Terdapat banyak produk di apotek yang bisa dioleskan langsung pada sariawan untuk mengurangi nyeri dan mempercepat penyembuhan.
- Mengonsumsi vitamin dan suplemen: Pastikan tubuh mendapatkan cukup vitamin B12, zat besi, dan asam folat.
- Menghindari makanan iritatif: Hindari makanan yang pedas, asam, atau terlalu panas.
- Menjaga kebersihan mulut: Sikat gigi secara teratur dengan sikat yang lembut dan gunakan benang gigi untuk menjaga kebersihan mulut.
Cara Mencegah Sariawan di Gusi
Pencegahan sariawan di gusi dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut:
- Menjaga kebersihan mulut dengan menyikat gigi dua kali sehari dan menggunakan benang gigi.
- Mengonsumsi makanan sehat dan bergizi yang kaya akan vitamin dan mineral.
- Menghindari stres dengan melakukan teknik relaksasi seperti meditasi atau yoga.
- Menggunakan sikat gigi yang lembut untuk menghindari iritasi pada gusi.
- Rutin memeriksakan kesehatan mulut ke dokter gigi, terutama jika sering mengalami sariawan.
Sariawan di gusi memang mengganggu, tetapi dengan mengetahui gejala, penyebab, dan cara mengatasinya, Anda bisa lebih cepat dalam menangani dan mencegahnya. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan jika sariawan sering muncul atau sangat menyakitkan.Â
Baca Juga: 7 Cara Mengatasi Sariawan di Langit Mulut dengan Mudah dan Penyebabnya
Jaga kesehatan mulut Anda dengan baik, dan jika perlu, kunjungi Klinik Gigi SATU Dental untuk perawatan yang optimal. Cegah sariawan sebelum mengganggu aktivitas Anda!