Klinik Gigi SATU Dental

12 Penyebab Gusi Berdarah dan Cara Mengobatinya

12 Penyebab Gusi Berdarah dan Cara Mengobatinya

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on linkedin
LinkedIn
Share on whatsapp
WhatsApp
Breadcrumb

Gusi berdarah adalah kondisi yang menandakan adanya peradangan pada gusi akibat penyakit tertentu. Kondisi ini juga bisa dialami oleh individu yang terbiasa menyikat gigi terlalu keras atau memiliki masalah dengan pembekuan darah. 

Gusi berdarah yang terjadi sesekali umumnya dapat diatasi dengan menjaga kebersihan pada mulut. Namun, jika gusi berdarah terjadi secara berkelanjutan, hal tersebut bisa menjadi indikasi adanya permasalahan kesehatan yang serius pada mulut yang memerlukan penanganan lebih lanjut oleh dokter gigi.

Table of Contents

Penyebab gusi berdarah

Gusi berdarah merupakan masalah umum yang sering diabaikan oleh orang-orang, akan tetapi bisa hal tersebut bisa menjadi tanda dari kondisi kesehatan yang lebih serius apabila terus diabaikan. 

Penyebab gusi berdarah bisa disebabkan oleh berbagai faktor, baik faktor internal maupun faktor eksternal. Berikut ini adalah 12 faktor penyebab gusi berdarah yang perlu Anda perhatikan:

1. Jarang Menggosok Gigi

Gusi berdarah adalah salah satu masalah kesehatan mulut yang umum terjadi. Seringkali, kondisi ini disebabkan oleh kebersihan mulut yang buruk, salah satunya adalah jarang menggosok gigi. Menyikat gigi setidaknya dua kali sehari dengan pasta gigi berfluoride membantu menghilangkan plak dan mencegah penumpukannya.

2. Menyikat Gigi Terlalu Keras

Penyikatan gigi yang terlalu keras atau penggunaan sikat gigi dengan bulu yang keras dapat menyebabkan iritasi pada gusi dan menyebabkan perdarahan. Penggunaan benang gigi yang tidak tepat juga dapat menyebabkan luka pada gusi.

Baca Juga: Cara Menyikat Gigi yang Baik, Benar dan Tepat, Jangan Asal

3. Menggunakan Benang Gigi dengan Tidak Tepat

Menggunakan benang gigi adalah salah satu langkah penting dalam menjaga kebersihan mulut dan mencegah masalah gigi dan gusi. Benang gigi membantu membersihkan sisa makanan dan plak dari sela-sela gigi yang tidak bisa dijangkau oleh sikat gigi. Namun, jika digunakan dengan tidak tepat, benang gigi bisa menyebabkan gusi berdarah dan iritasi.

4. Akibat Merokok atau Vaping

Merokok dan Vaping dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh dan mengganggu aliran darah ke gusi, membuat mereka lebih rentan terhadap infeksi dan perdarahan.

Baca Juga: 13 Bahaya Rokok Bagi Kesehatan Gigi dan Mulut

5. Kekurangan Vitamin C dan K

Kekurangan vitamin C dan K bisa menyebabkan gusi berdarah. Vitamin C sangat penting untuk menjaga kesehatan gusi dan pembuluh darah, sementara vitamin K berperan dalam proses pembekuan darah. Kekurangan kedua vitamin ini bisa menyebabkan perdarahan gusi yang mudah.

6. Radang Gusi atau Gingivitis

Gingivitis adalah tahap awal dari penyakit gusi yang ditandai oleh peradangan pada gusi. Penyebab utama gingivitis adalah penumpukan plak bakteri pada gigi. Plak ini terbentuk dari sisa makanan dan bakteri yang tidak dibersihkan dengan baik. Tanda-tanda gingivitis meliputi gusi yang merah, bengkak, dan mudah berdarah, terutama saat menyikat gigi atau menggunakan benang gigi.

7. Periodontitis

Jika gingivitis tidak diobati, ia bisa berkembang menjadi periodontitis, yang merupakan infeksi serius pada gusi yang merusak jaringan lunak dan tulang penyangga gigi. Pada tahap ini, gusi bisa lebih mudah berdarah dan bahkan bisa mengakibatkan gigi goyang atau tanggal.

8. Perubahan Hormon

Perubahan hormon selama kehamilan, menstruasi, atau menopause dapat meningkatkan sensitivitas gusi, sehingga gusi menjadi lebih mudah berdarah.

9. Diabetes

Penderita diabetes memiliki kecenderungan untuk mengalami peradangan gusi lebih cepat dan lebih parah dibandingkan dengan individu sehat. Infeksi ini dapat menyebabkan gusi menjadi merah, bengkak, dan mudah berdarah, terutama saat menyikat gigi atau menggunakan benang gigi.

10. HIV/AIDS

HIV/AIDS adalah kondisi medis yang serius yang mempengaruhi sistem kekebalan tubuh, membuat individu yang terinfeksi lebih rentan terhadap berbagai infeksi dan masalah kesehatan, termasuk masalah pada mulut dan gusi. 

Salah satu gejala umum yang sering dialami oleh penderita HIV/AIDS adalah gusi berdarah. Ketika sistem kekebalan tubuh melemah, tubuh menjadi kurang efektif dalam melawan infeksi, termasuk infeksi bakteri di mulut. Hal ini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan mulut, termasuk gusi berdarah.

11. Gangguan Pembekuan Darah

Gangguan pembekuan darah adalah kondisi medis yang mempengaruhi kemampuan tubuh untuk membentuk gumpalan darah dengan efektif. Kondisi ini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk gusi berdarah. Gusi berdarah akibat gangguan pembekuan darah dapat menjadi gejala serius yang memerlukan perhatian medis segera.

12. Efek Obat Tertentu

Beberapa obat, seperti pengencer darah, dapat meningkatkan risiko perdarahan, termasuk perdarahan pada gusi. Selain itu, obat-obatan yang menyebabkan mulut kering dapat mengurangi produksi saliva, yang berperan dalam menjaga kebersihan mulut dan mencegah infeksi.

Baca Juga: 9 Tips Mengatasi Rasa Takut ke Dokter Gigi dengan Tepat

Komplikasi Akibat Gusi Berdarah

Ketika tidak ditangani dengan benar, gusi berdarah dapat menyebabkan berbagai komplikasi yang tidak hanya mempengaruhi kesehatan mulut tetapi juga kesehatan umum seseorang. Berikut ini adalah beberapa komplikasi yang dapat timbul akibat gusi berdarah:

1. Perkembangan Penyakit Periodontal

Gusi berdarah sering kali merupakan gejala awal dari gingivitis, yang merupakan tahap pertama penyakit periodontal. Jika tidak diobati, gingivitis dapat berkembang menjadi periodontitis. Periodontitis adalah infeksi serius yang merusak jaringan lunak dan tulang penyangga gigi. Pada tahap lanjut, penyakit ini dapat menyebabkan kerusakan parah pada gusi, gigi goyang, hingga kehilangan gigi.

2. Abses Gusi

Abses gusi adalah infeksi lokal yang dapat terjadi akibat peradangan pada gusi. Gusi yang berdarah dan terinfeksi dapat menyebabkan pembentukan abses, yang merupakan kantung nanah yang terbentuk akibat infeksi bakteri. Abses gusi bisa menyebabkan rasa sakit yang intens, pembengkakan, dan bahkan demam. Jika tidak segera ditangani, infeksi bisa menyebar ke bagian lain dari tubuh dan menyebabkan komplikasi yang lebih serius.

3. Resesi Gusi

Gusi berdarah yang tidak ditangani dapat menyebabkan resesi gusi, di mana gusi secara bertahap surut dan memperlihatkan lebih banyak bagian dari gigi. Resesi gusi dapat meningkatkan sensitivitas gigi terhadap panas, dingin, dan tekanan, serta meningkatkan risiko kerusakan gigi. Selain itu, gusi yang surut dapat mengganggu penampilan estetik dan memerlukan prosedur bedah untuk perbaikannya.

4. Pengaruh pada Kesehatan Sistemik

Penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara penyakit periodontal dan berbagai kondisi kesehatan sistemik. Bakteri dari infeksi gusi dapat masuk ke dalam aliran darah dan menyebabkan peradangan di seluruh tubuh. Beberapa kondisi yang terkait dengan penyakit periodontal meliputi penyakit kardiovaskular, diabetes, dan penyakit pernapasan. Pada ibu hamil, penyakit gusi yang parah bahkan dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur dan berat lahir rendah.

5. Osteoporosis dan Kehilangan Tulang

Penyakit periodontal yang tidak diobati dapat menyebabkan kerusakan pada tulang rahang yang menahan gigi. Kehilangan tulang ini dapat mengakibatkan gigi menjadi longgar dan bahkan copot. Selain itu, ada bukti yang menunjukkan hubungan antara osteoporosis (penyakit tulang rapuh) dan penyakit periodontal, di mana keduanya dapat memperburuk kondisi satu sama lain.

6. Perubahan pada Kesehatan Mental dan Kualitas Hidup

Masalah gusi yang serius dapat mempengaruhi kesehatan mental dan kualitas hidup seseorang. Nyeri kronis, bau mulut, dan gigi yang hilang dapat menyebabkan stres emosional, rasa malu, dan menurunkan kepercayaan diri. Hal ini juga dapat mempengaruhi pola makan dan nutrisi seseorang, karena rasa sakit atau ketidaknyamanan saat mengunyah.

Untuk mencegah komplikasi yang disebabkan oleh gusi berdarah, penting untuk menjaga kebersihan mulut yang baik. Ini termasuk menyikat gigi setidaknya dua kali sehari, menggunakan benang gigi setiap hari, dan mengunjungi dokter gigi secara teratur untuk pemeriksaan dan pembersihan profesional. Selain itu, menghindari merokok dan mengonsumsi makanan yang seimbang juga dapat membantu menjaga kesehatan gusi.

Gejala Gusi Berdarah

Gusi berdarah tidak selalu menimbulkan rasa nyeri. Akan tetapi, ada beberapa gejala yang umumnya menyertai gusi berdarah, yaitu: Bau mulut (halitosis), Sariawan, Benjolan pada gusi Tergantung pada penyebabnya, gusi berdarah juga dapat disertai dengan gejala lain. Sebagai contohnya adalah gusi berdarah akibat gangguan pembekuan darah bisa menimbulkan gejala mimisan, atau darah pada urine dan tinja. Gusi berdarah yang disebabkan oleh periodontitis bisa diiringi dengan gejala seperti bau mulut, nyeri saat mengunyah, dan gigi yang goyang atau bahkan copot.

Cara Mengobati Gusi Berdarah

Pengobatan gusi berdarah tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Misalnya, jika gusi berdarah disebabkan oleh gingivitis, dokter bisa melakukan scaling gigi dan perawatan saluran akar untuk membersihkan karang gigi dan bakteri dari permukaan gigi serta bagian bawah gusi. Jika ada gigi berlubang atau posisi gigi yang tidak rata yang menyulitkan pembersihan plak, dokter mungkin akan melakukan prosedur penambalan gigi atau memperbaiki posisi gigi. 

Pada gusi berdarah akibat periodontitis, scaling gigi dan perawatan saluran akar gigi juga dapat dilakukan. Jika terdapat infeksi di dalam rongga mulut, dokter akan meresepkan antibiotik. Namun, jika periodontitis sudah dalam tahap lanjut, dokter mungkin perlu melakukan prosedur bedah seperti cangkok jaringan lunak atau cangkok tulang. Sementara itu, untuk penyebab gusi berdarah yang diakibatkan oleh penyakit lain, seperti penyakit hemofilia ataupun penyakit diabetes, dokter akan menyarankan pasien untuk mengelola kondisi tersebut dengan cermat.

Jika Anda mengalami gusi berdarah, Anda juga dapat melakukan perawatan secara mandiri untuk bisa meringankan gejala tersebut, antara lain adalah:

  • Kompres gusi yang berdarah dengan kain kasa yang telah direndam di dalam air yang berisi es ataupun air dingin.
  • Kumur dengan air garam.
  • Jangan gunakan obat kumur yang mengandung alkohol.
  • Penuhi konsumsi vitamin pada tubuh Anda apabila gusi berdarah disebabkan oleh kurangnya konsumsi vitamin.

Baca Juga: 8 Manfaat Kumur Air Garam untuk Kesehatan Gigi, Gusi dan Mulut

Cara Mencegah Gusi Berdarah

  • Menjaga Kebersihan Mulut: Menyikat gigi dua kali sehari dengan sikat gigi berbulu lembut dan pasta gigi yang mengandung fluoride. Gunakan benang gigi untuk menghilangkan plak di antara gigi setiap harinya.
  • Pola Makan Sehat: Konsumsi makanan yang kaya akan vitamin C dan K, serta nutrisi lainnya yang penting untuk kesehatan gusi.
  • Rutin Periksa ke Dokter Gigi: Melakukan pemeriksaan rutin ke dokter gigi untuk pembersihan dan pengecekan kesehatan mulut.
  • Hindari Merokok: Berhenti merokok untuk meningkatkan kesehatan mulut dan mencegah masalah gusi.

Gusi berdarah adalah gejala yang tidak boleh diabaikan. Dengan mengenali beberapa penyebab gusi berdarah seperti jarang menggosok gigi, menyikat gigi terlalu keras, akibat rokok atau vape, akibat dari radang gusi, perubahan hormon sampai efek obat tertentu, hal tersebut tentunya akan membuat Anda menjadi lebih mudah untuk mencegahnya.

Jika Anda mengalami masalah gusi berdarah secara terus-menerus, segera konsultasikan langsung dengan Klinik Gigi SATU Dental, klinik gigi dengan dokter gigi yang terpercaya dan memiliki reputasi terbaik untuk pemeriksaan gigi Anda. 

Penanganan yang tepat dapat mencegah komplikasi yang lebih serius dan menjaga kesehatan mulut Anda. Makin cepat pemeriksaan dilakukan, makin cepat pula penyebabnya diatasi sehingga komplikasi pun dapat dicegah.

Artikel Lainnya yang Terkait

Referensi

  • Baudet, A. (2020). Perception of Gingival Bleeding by People and Healthcare.
  • National Institutes of Health. (2018). National Institute of Dental and Craniofacial Research. Periodontal (Gum) Disease.
  • HSE Ireland. (2021). Health A to Z. Gum Disease (Gingivitis and Periodontitis).

Artikel Terbaru

Cabang Klinik Gigi SATU Dental

Buat Jadwal di Klinik SATU Dental