Klinik Gigi SATU Dental

18 Penyakit Gigi, Gusi dan Mulut yang Paling Sering Terjadi

18 Penyakit Gigi, Gusi dan Mulut yang Paling Sering Terjadi

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on linkedin
LinkedIn
Share on whatsapp
WhatsApp
Breadcrumb

Senyum merupakan jendela jiwa, cerminan kesehatan, dan penentu rasa percaya diri. Namun, senyum indah dapat terhalang oleh berbagai penyakit gigi, gusi, dan mulut yang tak hanya mengganggu penampilan, tetapi juga dapat berdampak pada kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Artikel ini akan membawa Anda menyelami 18 penyakit gigi, gusi, dan mulut yang paling sering terjadi, mengupas tuntas penyebab, gejala, dan cara pencegahannya. Di sini, Anda akan menemukan panduan lengkap untuk menjaga kesehatan gigi dan gusi, demi senyum yang lebih cerah dan kehidupan yang lebih sehat.

Table of Contents

Penyakit Gigi, Gusi dan Mulut

Berikut ini adalah beberapa penyakit gigi, gusi dan mulut yang perlu kamu ketahui.

1. Gigi Berlubang

Gigi Berlubang

Gigi berlubang merupakan salah satu penyakit gigi, gusi dan mulut yang paling umum. Ini disebabkan oleh kerusakan struktur gigi akibat asam yang dihasilkan oleh bakteri dalam plak. Ketika sisa makanan dan minuman yang mengandung gula dan pati menempel pada gigi, bakteri mengubahnya menjadi asam. Asam ini kemudian mengikis enamel gigi, menciptakan lubang kecil yang dikenal sebagai karies. Jika tidak diobati, karies dapat berkembang menjadi lebih dalam, merusak lapisan dentin dan bahkan mencapai pulpa gigi yang menyebabkan infeksi dan rasa sakit yang hebat.

Baca Juga: Berapa Biaya Tambal Gigi Berlubang? Prosedur dan Jenis Tambalan Gigi

2. Penumpukan Plak dan Karang Gigi

Penumpukan plak dan karang gigi adalah penyakit gigi, gusi dan mulut yang sering terjadi akibat kebersihan mulut yang kurang. Plak gigi adalah lapisan tipis yang lengket, terbentuk dari sisa makanan, bakteri, dan air liur yang menempel di permukaan gigi. Jika tidak dibersihkan dengan baik, plak akan mengeras menjadi karang gigi yang lebih sulit dihilangkan. Karang gigi dapat menyebabkan iritasi pada gusi dan memicu penyakit gusi seperti gingivitis dan periodontitis.

Baca Juga: Apa Itu Karang Gigi? Penyebab dan Pengobatannya yang Tepat

3. Gigi Berlubang Besar dan Sisa Akar

Gigi berlubang besar yang tidak segera diobati dapat menyebabkan kerusakan parah hingga menyisakan akar gigi. Sisa akar ini bisa menjadi tempat berkembangnya bakteri, menyebabkan infeksi dan peradangan pada jaringan di sekitar gigi. Kondisi ini tidak hanya menyebabkan rasa sakit yang hebat tetapi juga berpotensi memicu abses gigi yang membutuhkan perawatan intensif seperti perawatan saluran akar atau bahkan pencabutan gigi.

4. Gigi Bungsu

Gigi bungsu atau gigi molar ketiga seringkali menimbulkan masalah karena pertumbuhannya yang tidak sempurna atau terimpaksi. Ketika tidak ada cukup ruang di rahang untuk gigi bungsu tumbuh, mereka dapat tumbuh miring atau hanya sebagian muncul dari gusi. Hal ini menyebabkan nyeri, bengkak, dan infeksi pada jaringan di sekitarnya. Terkadang, gigi bungsu yang bermasalah perlu diangkat melalui prosedur bedah untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.

Baca Juga: 10 Perawatan Pasca Operasi Gigi Bungsu

5. Gigi Sensitif

Gigi sensitif adalah penyakit gigi, gusi dan mulut yang ditandai dengan rasa nyeri atau tidak nyaman saat terkena rangsangan panas, dingin, manis, atau asam. Sensitivitas gigi biasanya disebabkan oleh terkikisnya enamel gigi atau penurunan gusi yang memperlihatkan bagian dentin. Dentin yang terbuka memiliki saluran kecil yang langsung terhubung dengan saraf gigi, sehingga rangsangan dari luar bisa mencapai saraf dan menyebabkan rasa nyeri.

6. Gigi Retak

Gigi retak dapat terjadi akibat trauma fisik, seperti benturan atau mengunyah benda keras. Retakan pada gigi bisa menyebabkan rasa nyeri saat menggigit, sensitivitas terhadap suhu, dan jika retakan mencapai pulpa gigi, bisa menyebabkan infeksi. Gigi retak memerlukan perhatian medis segera untuk mencegah kerusakan lebih lanjut dan mengembalikan fungsi gigi.

7. Gigi Abrasi

Gigi abrasi adalah penyakit gigi, gusi dan mulut yang terjadi karena keausan mekanis pada permukaan gigi. Penyebabnya bisa berupa menyikat gigi terlalu keras atau menggunakan sikat gigi dengan bulu yang kasar. Abrasi gigi menyebabkan lapisan enamel menipis, membuka lapisan dentin yang lebih sensitif, dan meningkatkan risiko kerusakan gigi lebih lanjut.

8. Erosi Gigi

Erosi gigi adalah hilangnya enamel gigi akibat paparan asam yang berlebihan. Asam bisa berasal dari makanan dan minuman asam, atau dari asam lambung yang naik ke mulut karena refluks gastroesofageal. Erosi gigi menyebabkan gigi menjadi lebih sensitif dan rentan terhadap kerusakan dan keretakan. Penanganan erosi gigi melibatkan perubahan pola makan dan penggunaan pasta gigi khusus untuk memperkuat enamel.

9. Infeksi Akar

Infeksi akar gigi terjadi ketika bakteri masuk ke dalam pulpa gigi melalui lubang atau retakan, menyebabkan peradangan dan pembentukan abses. Infeksi ini bisa sangat menyakitkan dan memerlukan perawatan saluran akar untuk membersihkan infeksi dan menyelamatkan gigi. Jika tidak diobati, infeksi dapat menyebar ke jaringan sekitarnya dan menyebabkan komplikasi serius.

Baca Juga: Penyebab Akar Gigi Busuk dan Cara Mengobatinya

10. Gingivitis

Gingivitis adalah salah satu penyakit gigi, gusi dan mulut yang paling umum, ditandai dengan peradangan pada gusi. Penyebab utama gingivitis adalah penumpukan plak di garis gusi. Plak yang tidak dihilangkan akan mengeras menjadi tartar, yang lebih sulit dibersihkan dan penuh dengan bakteri. Gejala gingivitis meliputi gusi yang merah, bengkak, dan mudah berdarah saat menyikat gigi atau menggunakan benang gigi. Jika tidak diobati, gingivitis dapat berkembang menjadi periodontitis, yang lebih serius. Pencegahan dan pengobatan gingivitis melibatkan kebersihan mulut yang baik dan pembersihan gigi secara profesional.

11. Periodontitis

Periodontitis adalah bentuk lanjut dari gingivitis dan merupakan penyakit gigi, gusi dan mulut yang serius. Periodontitis melibatkan kerusakan pada jaringan dan tulang penyangga gigi akibat infeksi bakteri. Gejala periodontitis termasuk gusi yang merosot, pembentukan kantong di sekitar gigi, nanah antara gigi dan gusi, serta gigi yang goyah. Jika tidak ditangani, periodontitis dapat menyebabkan kehilangan gigi. Pengobatan periodontitis meliputi pembersihan mendalam seperti scaling dan root planing, serta dalam beberapa kasus, pembedahan untuk menghilangkan kantong infeksi dan memperbaiki jaringan yang rusak.

12. Sariawan

sariawan

Sariawan atau ulkus mulut adalah luka kecil yang menyakitkan di dalam mulut, sering kali di bagian dalam pipi, bibir, atau di bawah lidah. Penyakit gigi, gusi dan mulut ini disebabkan oleh berbagai faktor termasuk stres, cedera pada mulut, kekurangan vitamin, atau infeksi bakteri dan virus. Sariawan biasanya sembuh dalam waktu satu hingga dua minggu tanpa pengobatan, namun salep atau obat kumur dapat digunakan untuk mengurangi rasa sakit dan mempercepat penyembuhan. Menghindari makanan pedas dan asam dapat membantu mencegah iritasi lebih lanjut.

Baca Juga: 7 Penyebab Sariawan di Gusi, Gejala dan Cara Mengatasinya dengan Tepat

13. Gusi Berdarah

Gusi berdarah adalah tanda awal dari penyakit gigi, gusi dan mulut seperti gingivitis dan periodontitis. Gusi yang berdarah saat menyikat gigi atau menggunakan benang gigi menunjukkan adanya peradangan atau infeksi. Penyebab lain termasuk penggunaan sikat gigi yang keras, kekurangan vitamin C, atau gangguan pembekuan darah. Untuk mengatasi gusi berdarah, penting untuk meningkatkan kebersihan mulut, menggunakan sikat gigi yang lembut, dan melakukan pemeriksaan gigi secara rutin.

14. Bau Mulut

Bau mulut atau halitosis adalah kondisi yang mempengaruhi banyak orang dan termasuk dalam kategori penyakit gigi, gusi dan mulut. Penyebab utama bau mulut adalah kebersihan mulut yang buruk, yang memungkinkan bakteri berkembang biak di mulut. Penyebab lainnya termasuk penyakit gusi, mulut kering, konsumsi makanan tertentu, dan kondisi medis seperti diabetes. Menggosok gigi dan lidah secara teratur, menggunakan benang gigi, dan berkumur dengan obat kumur antiseptik dapat membantu mengurangi bau mulut. Selain itu, penting untuk tetap terhidrasi dan melakukan pemeriksaan gigi secara berkala.

Baca Juga: 6 Cara Menghilangkan Bau Mulut, Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya

15. Glossitis

Glossitis adalah peradangan pada lidah yang menyebabkan lidah membengkak, berubah warna, dan berubah tekstur. Penyakit gigi, gusi dan mulut ini dapat disebabkan oleh infeksi, alergi, cedera, atau kekurangan nutrisi seperti zat besi atau vitamin B. Gejala glositis meliputi rasa sakit atau tidak nyaman pada lidah, perubahan warna menjadi merah atau pucat, dan pembengkakan. Pengobatan tergantung pada penyebab yang mendasari, namun menjaga kebersihan mulut yang baik dan menghindari iritasi dapat membantu meringankan gejala.

16. Kanker Mulut

Kanker mulut adalah salah satu penyakit gigi, gusi dan mulut yang paling serius. Kanker mulut dapat berkembang di bagian manapun dari mulut, termasuk bibir, lidah, gusi, dan langit-langit mulut. Faktor risiko utama kanker mulut meliputi merokok, konsumsi alkohol, dan infeksi human papillomavirus (HPV). Gejala kanker mulut termasuk luka yang tidak sembuh, benjolan atau penebalan pada jaringan mulut, dan kesulitan menelan. Deteksi dini sangat penting untuk pengobatan yang efektif, dan terapi bisa melibatkan pembedahan, radiasi, atau kemoterapi.

17. Tumor Mulut

Tumor mulut bisa bersifat jinak (non-kanker) atau ganas (kanker). Tumor jinak biasanya tidak menyebar ke bagian lain dari tubuh dan dapat diangkat melalui pembedahan. Namun, tumor ganas dapat menyebar dan mengancam jiwa. Gejala tumor mulut termasuk benjolan atau pertumbuhan abnormal dalam mulut, nyeri yang tidak hilang, dan kesulitan makan atau berbicara. Diagnosis dini dan pengobatan tepat waktu sangat penting untuk meningkatkan prognosis pasien.

18. Bruxism

Bruxism adalah kondisi di mana seseorang menggertakkan atau menggeretakkan gigi secara tidak sadar, terutama saat tidur. Penyakit gigi, gusi dan mulut ini dapat menyebabkan kerusakan pada gigi, nyeri rahang, sakit kepala, dan gangguan tidur. Penyebab bruxism termasuk stres, kecemasan, masalah tidur, dan maloklusi (gigitan yang tidak sejajar). Pengobatan melibatkan penggunaan pelindung gigi saat tidur, teknik relaksasi, dan perawatan untuk mengatasi penyebab yang mendasari.

Penyebab Penyakit Gigi, Gusi, dan Mulut

Berbagai faktor dapat berkontribusi terhadap kesehatan gigi dan mulut yang buruk, di antaranya:

  • Kurang Menjaga Kebersihan Gigi dan Mulut. Menyikat gigi dua kali sehari dan menggunakan benang gigi sekali sehari adalah langkah penting untuk menghilangkan plak dan bakteri dari gigi dan gusi. Kurangnya kebersihan mulut dapat menyebabkan penumpukan plak dan tartar, yang pada akhirnya dapat menyebabkan penyakit gusi dan kerusakan gigi.
  • Konsumsi Makanan dan Minuman Tertentu. Makanan dan minuman manis, asam, dan lengket dapat meningkatkan risiko kerusakan gigi dan gigi berlubang. Mengonsumsi makanan dan minuman ini secara berlebihan dapat mempercepat proses demineralisasi gigi, di mana enamel gigi terkikis dan menjadi lebih rentan terhadap kerusakan.
  • Kebiasaan Buruk. Kebiasaan seperti merokok, mengunyah tembakau, dan minum alkohol dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit gigi dan mulut. Merokok dan mengunyah tembakau dapat menyebabkan kerusakan jaringan mulut dan meningkatkan risiko kanker mulut, sedangkan alkohol dapat mengeringkan mulut dan meningkatkan risiko kerusakan gigi.
  • Kondisi Medis Tertentu. Beberapa kondisi medis, seperti diabetes, dapat meningkatkan risiko penyakit gusi dan kerusakan gigi. Diabetes dapat memengaruhi kemampuan tubuh untuk melawan infeksi, membuat penderita lebih rentan terhadap penyakit gusi.
  • Kekurangan Vitamin dan Mineral. Kekurangan vitamin dan mineral tertentu, seperti vitamin D dan kalsium, dapat memengaruhi kesehatan gigi dan tulang. Kekurangan vitamin D dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit gusi, sedangkan kekurangan kalsium dapat menyebabkan gigi rapuh dan mudah patah.
  • Faktor Genetik. Faktor genetik juga dapat berperan dalam risiko penyakit gigi dan mulut. Beberapa orang mungkin secara alami lebih rentan terhadap penyakit gusi atau kerusakan gigi dibandingkan yang lain.

Cara Mencegah Penyakit Gigi, Gusi, dan Mulut

Mencegah penyakit gigi dan mulut jauh lebih mudah dan murah daripada mengobatinya. Berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut:

  • Menjaga Kebersihan Gigi dan Mulut. Sikat gigi dua kali sehari selama dua menit dengan sikat gigi berbulu lembut dan pasta gigi berfluoride. Gunakan benang gigi sekali sehari untuk membersihkan sela-sela gigi.
  • Membatasi Konsumsi Makanan dan Minuman Tertentu. Kurangi konsumsi makanan dan minuman manis, asam, dan lengket. Jika Anda mengonsumsi makanan dan minuman ini, segera bilas mulut dengan air atau sikat gigi setelahnya.
  • Berhenti Merokok dan Mengunyah Tembakau. Berhenti merokok dan mengunyah tembakau adalah langkah terbaik untuk melindungi kesehatan gigi dan mulut Anda. Jika Anda kesulitan berhenti merokok, konsultasikan dengan dokter atau ahli kesehatan lain untuk mendapatkan bantuan.
  • Mengontrol Gula Darah. Jika Anda menderita diabetes, penting untuk mengontrol gula darah dengan baik. Hal ini dapat membantu mengurangi risiko penyakit gusi dan kerusakan gigi.
  • Memperbanyak Konsumsi Makanan Sehat. Konsumsi banyak buah, sayur, dan makanan kaya kalsium dan vitamin D untuk mendukung kesehatan gigi dan gusi.
  • Periksakan Gigi dan Mulut Secara Rutin. Kunjungi dokter gigi untuk pemeriksaan dan pembersihan gigi secara rutin, minimal setiap enam bulan sekali. Dokter gigi dapat mendeteksi dan mengobati masalah gigi dan mulut sejak dini, sebelum berkembang menjadi lebih serius.

Cara Mengobati Penyakit Gigi, Gusi dan Mulut

Ketika menghadapi masalah kesehatan gigi, gusi, atau mulut, pengobatan yang tepat sangat penting untuk mengatasi kondisi tersebut dan memulihkan kesehatan oral secara optimal. Berikut adalah beberapa metode pengobatan yang umum digunakan:

  • Perawatan Karies (Gigi Berlubang). Perawatan karies gigi umumnya melibatkan pengangkatan jaringan gigi yang rusak akibat infeksi bakteri. Setelah jaringan yang terinfeksi diangkat, dokter gigi akan mengisi area tersebut dengan bahan pengisi seperti amalgam atau komposit. Prosedur ini bertujuan untuk memulihkan struktur gigi dan mencegah kerusakan lebih lanjut.
  • Perawatan Akar (Endodontik). Perawatan akar gigi diperlukan ketika infeksi telah menyebar ke dalam saluran akar gigi. Prosedur ini melibatkan penghapusan jaringan yang terinfeksi, pembersihan saluran akar, dan pengisian kembali saluran dengan bahan pengisi yang tahan lama. Tujuannya adalah untuk menghilangkan infeksi, mencegah abses, dan mempertahankan struktur gigi.
  • Pembersihan Karang Gigi (Scaling). Karang gigi yang mengeras di sekitar gigi dapat menyebabkan peradangan gusi dan bahkan menyebabkan kerusakan pada jaringan penyangga gigi. Pembersihan karang gigi dilakukan oleh dokter gigi dengan menggunakan alat khusus seperti scaler atau ultrasonic scaler untuk mengangkat karang gigi secara efektif. Tindakan ini membantu mengurangi peradangan dan mengembalikan kesehatan gusi.
  • Perawatan Periodontal (Gusi dan Jaringan Penyangga Gigi).  Penderita periodontitis memerlukan perawatan khusus untuk mengobati infeksi dan peradangan yang mempengaruhi jaringan penyangga gigi. Dokter gigi dapat melakukan scaling dan root planning untuk membersihkan akar gigi dari plak dan karang gigi yang menyebabkan peradangan. Kadang-kadang, prosedur bedah seperti flap surgery atau grafting diperlukan untuk memperbaiki kerusakan jaringan yang parah.
  • Pemulihan Gigi Retak atau Rusak. Gigi yang retak atau rusak akibat trauma atau kebiasaan buruk seperti bruxism memerlukan pemulihan untuk mencegah kerusakan lebih lanjut dan memulihkan fungsi pengunyahan. Dokter gigi dapat melakukan restorasi gigi dengan menggunakan mahkota gigi (crown) untuk melindungi gigi yang melemah atau mendekati kerusakan.
  • Pengobatan Kanker Mulut. Kanker mulut memerlukan pendekatan pengobatan yang komprehensif, termasuk kemoterapi, radioterapi, atau pembedahan tergantung pada jenis dan stadium kanker. Tim medis terdiri dari ahli bedah mulut, onkologis, dan ahli radiologi yang bekerja sama untuk menyusun rencana pengobatan yang efektif.

Baca Juga: Bedah Mulut: Definisi, Tujuan Jenis, Prosedur, Manfaat

Itulah beberpa daftar penyakit gigi, gusi dan mulut, beberapa diantaranya adalah gigi berlubang, penumpukan plak atau karan gigi, gigi berlubang, gigi bungsu, gigi sensitif, gigi retak, gigi abrasi, erosi gigi dan masih banyak lagi yang lainnya. 

Jangan lupa juga baca kembali tentang penyebab, cara mencegah, dan cara mengobati penyakit gigi yang telah dijelaskan sebelumnya ya.

Merawat kesehatan gigi, gusi, dan mulut adalah bagian penting dari menjaga kesehatan secara keseluruhan. Dari karies gigi yang umum hingga penyakit periodontal yang serius, setiap kondisi membutuhkan perhatian khusus dan penanganan yang tepat. Dengan memahami gejala dan faktor risiko, serta dengan melakukan perawatan preventif seperti membersihkan gigi secara teratur dan menjaga pola makan sehat, kita dapat mengurangi risiko penyakit-penyakit ini.

Konsultasikan juga gigi Anda secara teratur dengan dokter gigi untuk deteksi dini dan penanganan yang tepat. Oleh karena itu, mari kunjungi Klinik Gigi SATU Dental, Klinik dokter gigi yang terpercaya dan memiliki reputasi terbaik untuk pemeriksaan gigi Anda. Dokter gigi dan staf yang terampil di Klinik Gigi SATU Dental akan membuat kunjungan Anda lebih menyenangkan. Dengan begitu, Anda tidak hanya menjaga senyum yang indah tetapi juga memastikan kesehatan mulut yang optimal untuk masa depan.

Frequently Asked Questions

Penyakit gigi, gusi dan mulut yang sering menyebabkan sakit gigi meliputi gigi berlubang, infeksi akar, gusi bengkak, abses gigi, dan gigi retak. Penyakit ini memerlukan penanganan segera untuk mencegah komplikasi lebih lanjut dan menghilangkan rasa sakit.

Penyakit gigi, gusi dan mulut yang umum terjadi pada gigi meliputi gigi berlubang, gigi sensitif, gigi retak, abrasi gigi, erosi gigi, dan infeksi akar. Perawatan yang tepat dan kebiasaan kebersihan mulut yang baik sangat penting untuk menjaga kesehatan gigi dan mencegah perkembangan penyakit lebih lanjut.

Artikel Lainnya

Cabang Klinik Gigi SATU Dental

Buat Jadwal di Klinik SATU Dental