Hal ini mungkin menjadi tanda bahwa Anda mengalami dehidrasi atau perlu meningkatkan kebiasaan kebersihan mulut Anda. Lidah putih juga bisa menjadi efek samping dari beberapa obat umum. Dalam kasus yang jarang terjadi, kondisi ini dapat disebabkan oleh infeksi, penyakit kulit yang mendasar, atau bahkan masalah yang lebih serius.
Secara umum, lidah putih biasanya tidak perlu dikhawatirkan, tetapi bisa memberikan petunjuk tentang kesehatan secara keseluruhan. Mari kita eksplorasi lebih lanjut apa penyebab dari lidah putih, langkah apa yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi hal ini, dan kapan tepatnya Anda perlu berkonsultasi dengan tenaga kesehatan profesional.
Lidah putih juga bisa menjadi tanda penyakit seperti leukoplakia, oral thrush, oral lichen planus, dan kondisi medis lainnya yang mempengaruhi kesehatan mulut dan tubuh secara keseluruhan.Â
Lalu, apa sajakah penyebab lidah putih ini? Berikut adalah beberapa penyebab umum lidah putih:
1. Leukoplakia
Leukoplakia secara harfiah berarti “bintik-bintik putih.” Ini mirip dengan sariawan, tetapi bintik-bintik ini tidak bisa dihilangkan dengan menggosok. Biasanya bintik-bintik ini tidak menyakitkan. Mereka tidak beraturan, kadang-kadang sedikit merah, dan dapat muncul di lidah, gusi, atau bagian dalam pipi.
Leukoplakia rambut oral adalah jenis lidah putih yang dapat terjadi pada orang yang sistem kekebalan tubuhnya terganggu. Ini paling sering terjadi pada orang dengan HIV/AIDS atau mereka yang telah melakukan transplantasi organ. Biasanya, daerah pinggir lidah paling sering terpengaruh. Ini disebabkan oleh virus Epstein-Barr (EBV) — virus yang sama yang menyebabkan mononukleosis. Biasanya ini akan hilang dengan sendirinya, tetapi kadang-kadang pengobatan dengan obat antivirus dapat membantu.
Penting untuk memeriksakan diri jika Anda memiliki bintik-bintik putih di dalam mulut, karena beberapa jenis leukoplakia dianggap precancerous. Artinya, mereka dapat berkembang menjadi kanker mulut atau lidah. Leukoplakia lebih umum terjadi pada perokok atau pengguna tembakau serta orang yang mengonsumsi alkohol. Kebiasaan ini juga meningkatkan risiko terkena kanker mulut dan lidah.
2. Oral Thrush
Oral thrush atau dikenal juga dengan kandidiasis mulut adalah infeksi jamur di dalam mulut. Infeksi ini disebabkan oleh pertumbuhan berlebihan jamur Candida — sejenis ragi yang bisa menutupi lidah dan permukaan lain di dalam mulut.
Lidah yang terkena oral thrush bisa memiliki bercak putih atau kadang-kadang kuning, berbeda dengan lidah normal yang berwarna merah muda. Bercak ini kadang bisa dihapus, tetapi sering kali menyebabkan pendarahan. Oral thrush juga bisa menyebabkan sensasi terbakar di dalam mulut, hilangnya rasa, dan kesulitan makan dan minum.
Beberapa obat seperti antibiotik dan steroid meningkatkan risiko oral thrush, begitu juga dengan kondisi kesehatan seperti diabetes dan HIV/AIDS. Oral thrush lebih umum terjadi pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, termasuk mereka yang mengonsumsi obat penekan sistem kekebalan dan menjalani pengobatan kanker.
Jangan khawatir karena Infeksi oral thrush masih dapat diobati dengan mudah menggunakan obat antijamur. Obat ini tersedia dalam bentuk pil, obat kumur, dan gel oral — atau kombinasi dari ketiganya.
3. Oral Lichen Planus
Oral lichen planus adalah peradangan di dalam mulut dan lidah yang sering menimbulkan pola putih bersisik. Kadang-kadang dapat menyebabkan pendarahan atau sisik besar. Meskipun penyebab pasti oral lichen planus belum diketahui dengan pasti, kemungkinan besar ini terkait dengan penyakit autoimun. Selain itu, oral lichen planus juga bisa terjadi bersamaan dengan gejala yang memengaruhi bagian tubuh lain seperti kulit, genital, kuku, dan kulit kepala.
Lichen planus lebih sering terjadi pada wanita berusia antara 30 hingga 60 tahun. Saat ini belum ada obat yang dapat menyembuhkan oral lichen planus. Dalam kasus yang sangat jarang, kondisi ini dapat berkembang menjadi kanker mulut. Namun, pengobatan yang tepat dapat membantu mengurangi ketidaknyamanan akibat luka di mulut.
Baca Juga: 13 Penyakit Gigi dan Mulut yang Paling Umum Terjadi
4. Geographic Tongue
Geographic tongue adalah kondisi peradangan pada lidah yang menyebabkan pola seperti peta di permukaannya. Penyebabnya belum sepenuhnya dipahami oleh para peneliti, namun dikaitkan dengan faktor-faktor seperti alergi, stres, gangguan hormonal, dan faktor genetik.Â
Jika Anda juga menderita psoriasis, kemungkinan terkena geographic tongue lebih tinggi. Meskipun dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan hilangnya sensasi rasa pada lidah, kondisi ini cenderung membaik seiring waktu, kadang-kadang dengan bantuan pengobatan.
5. Demam Tifoid
Demam tifoid, juga dikenal sebagai tipes, dapat menyebabkan lidah berwarna putih. Demam tifoid biasanya ditularkan melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi tinja atau urin penderitanya, dan lebih sering terjadi pada musim panas. Jika tidak segera ditangani, demam tifoid dapat berbahaya dan menyebabkan infeksi serius di usus yang berisiko kematian.
6. Sifilis
Sifilis adalah infeksi lain yang dapat menyebabkan bercak putih pada lidah. Pada sifilis, lesi lidah cenderung tidak menyakitkan. Berbeda dengan EBV, lesi lidah akibat sifilis tidak akan hilang dengan sendirinya. Sifilis memerlukan pengobatan dengan antibiotik untuk membaik dan mencegah penyebaran infeksi kepada orang lain.
Baca Juga: Kanker Mulut: Penyebab, Gejala, Pengobatan dan Pencegahannya
7. Dehidrasi
Dehidrasi atau mulut kering terjadi ketika produksi air liur dalam mulut berkurang. Kondisi ini lebih sering terjadi jika Anda dirawat di rumah sakit atau mengalami demam. Dehidrasi juga umum terjadi jika Anda memiliki penyakit autoimun tertentu, seperti lupus atau sindrom Sjögren. Kondisi mulut kering juga bisa disebabkan oleh dehidrasi dan penggunaan beberapa jenis obat umum.
8. Kebersihan Mulut yang Tidak Terjaga
Kebersihan mulut yang buruk, termasuk jarangnya membersihkan lidah, dapat menyebabkan penumpukan bakteri dan debris yang mengakibatkan lidah putih.
Tidak menyikat gigi secara teratur memungkinkan penumpukan bakteri di lidah. Kebersihan mulut yang buruk dapat menyebabkan masalah yang lebih serius seperti gigi berlubang, luka di mulut, dan bahkan penyakit jantung.
Apa yang harus dilakukan jika lidah putih? Jika lidah Anda mengalami kondisi putih yang tidak normal, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter gigi atau dokter spesialis penyakit mulut. Dokter akan melakukan evaluasi untuk menentukan penyebabnya dan meresepkan pengobatan yang sesuai, termasuk perubahan gaya hidup yang diperlukan untuk menjaga kesehatan mulut yang optimal.
Baca Juga: Berapa Kali Sikat Gigi Dalam Sehari yang Tepat?
Tips Menjaga Kesehatan Area Mulut
Untuk menjaga kesehatan lidah dan area mulut secara keseluruhan, berikut beberapa tips yang dapat dilakukan:
- Rutin membersihkan lidah setiap hari dengan sikat gigi atau alat pembersih lidah.
- Menjaga kebersihan gigi dan gusi dengan menyikat gigi setidaknya dua kali sehari.
- Pastikan mengonsumsi cukup air setiap hari untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi dan mencegah kekurangan cairan.
- Hindari merokok dan konsumsi alkohol berlebihan, karena dapat meningkatkan risiko kondisi mulut.
- Periksakan ke dokter gigi secara berkala untuk pemeriksaan kesehatan mulut yang rutin.
Lidah putih bisa menjadi indikasi dari berbagai kondisi kesehatan, mulai dari infeksi ringan hingga kondisi serius. Penting untuk memahami penyebabnya dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat untuk menjaga kesehatan mulut secara keseluruhan.
Untuk konsultasi lebih lanjut mengenai kesehatan gigi dan mulut, jangan ragu untuk menghubungi Klinik Gigi SATU Dental. Jadwalkan pemeriksaan rutin Anda untuk menjaga senyum yang sehat dan indah.
Â