Klinik Gigi SATU Dental

Lesi Mulut: Pengertian, Gejala dan Penyebab

Lesi Mulut: Pengertian, Gejala dan Penyebab

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on linkedin
LinkedIn
Share on whatsapp
WhatsApp
Breadcrumb

Pernahkah kamu mendengar apa itu lesi mulut? Lesi mulut sering kali dikenali sebagai sariawan, tetapi sebenarnya terdapat berbagai jenis lesi mulut yang bervariasi tergantung pada penyebab yang mendasarinya.

 

Pada umumnya, lesi mulut menyebabkan rasa nyeri terutama saat makan dan minum. Selain itu, lesi juga dapat menyulitkan penderitanya dalam melakukan aktivitas seperti makan, minum, menelan, berbicara, atau bernapas.

 

Berikut ini adalah pengertian lesi mulut, gejala, dan penyebabnya yang akan Klinik Gigi SATU Dental jelaskan.

Table of Contents

Pengertian Lesi Mulut

Pengertian Lesi Mulut

Lesi mulut mengacu pada kerusakan atau perubahan yang tidak normal pada jaringan mulut. Perubahan ini meliputi perubahan warna, bentuk, ukuran, atau tekstur jaringan mulut. Umumnya, lesi mulut diangga sebagai sariawan. Namun, terdapat berbagai jenis lesi mulut yang bervariasi tergantung pada penyebab yang mendasarinya.

 

Lesi mulut dapat terdeteksi melalui kerusakan pada kulit atau selaput lendir di dalam mulut. Ini disebabkan oleh hilangnya jaringan permukaan dan kerusakan atau kehancuran jaringan epitel. Biasanya, lesi mulut dapat muncul sebagai benjolan, lepuhan, titik-titik, luka sobek, atau tonjolan kecil seperti bisul. Warna lesi tersebut dapat berupa putih, merah, atau kombinasi keduanya.

 

Lesi mulut dapat muncul di bibir, lidah, dasar lidah, gusi, dasar mulut, langit-langit mulut, belakang pipi, dan kelenjar air liur. Lesi dapat muncul sebagai satu lesi tunggal atau dalam jumlah yang banyak secara bersamaan.

 

Pada umumnya, lesi mulut akan menyebabkan rasa nyeri terutama saat makan dan minum. Beberapa orang mungkin merasakan sensasi terbakar atau kesemutan di sekitar area lesi. Tingkat nyeri tersebut tergantung pada ukuran, tingkat keparahan, dan lokasi lesi di mulut. Lesi juga dapat menyulitkan penderitanya dalam melakukan aktivitas seperti makan, minum, menelan, berbicara, atau bernapas.

 

Lesi mulut adalah kondisi yang umum terjadi dan bisa menjadi gejala dari berbagai penyakit. Namun, dalam kebanyakan kasus, lesi mulut biasanya akan sembuh dengan sendirinya dalam waktu 1-2 minggu.

Gejala Lesi Mulut

Gejala lesi mulut akan bervariasi tergantung pada jenis dan penyebabnya. Beberapa gejala umum yang sering terjadi pada lesi mulut meliputi:

 

  • Nyeri atau ketidaknyamanan di mulut.
  • Perubahan warna pada bagian dalam mulut, seperti bintik merah, putih, atau coklat.
  • Pembengkakan atau benjolan di dalam mulut.
  • Luka atau bisul yang sulit sembuh.
  • Sensasi terbakar atau rasa terbakar saat makan atau minum.
  • Kesulitan dalam mengunyah atau menelan makanan.
  • Perubahan pada lidah, seperti lidah yang terasa sakit atau terasa seperti terbakar.
  • Bau mulut yang tidak sedap.
  • Perubahan suara atau suara serak.

Penyebab Lesi Mulut

Ada banyak faktor yang dapat menjadi penyebab lesi mulut, mulai dari penyebab ringan yang terkait dengan aktivitas sehari-hari hingga penyakit serius.

 

Penyebab ringan lesi mulut dapat terjadi karena beberapa kondisi berikut:

 

  • Lidah, pipi, atau bibir yang tergigit atau sengaja tergigit secara tidak sengaja.
  • Paparan makanan atau minuman yang terlalu panas yang dapat menyebabkan sensasi terbakar pada mulut.
  • Iritasi yang disebabkan oleh benda tajam seperti kawat gigi, retainer, atau gigi palsu.
  • Menggosok gigi terlalu keras atau menggunakan sikat gigi yang kasar.
  • Efek samping dari penggunaan obat-obatan tertentu.

Kemudian, lesi mulut juga bisa diakibatkan oleh beberapa kondisi berat seperti berikut:

Beberapa penyebab umum meliputi:

 

  • Adanya infeksi bakteri atau virus dapat menyebabkan lesi mulut. Contohnya, herpes oral yang disebabkan oleh virus herpes simplex dapat menyebabkan luka dingin di mulut atau di sekitar bibir. Infeksi ragi seperti kandidiasis oral juga dapat menyebabkan lesi pada lidah, langit-langit mulut, atau gusi.

  • Luka dalam mulut seperti gigitan pipi atau lidah yang tidak sengaja, gigi yang tajam, atau protesa gigi yang tidak pas dapat menyebabkan lesi mulut. Penggunaan sikat gigi yang terlalu keras juga dapat menyebabkan luka pada gusi atau lidah.

  • Reaksi alergi terhadap makanan tertentu, obat-obatan, atau bahan kimia yang digunakan dalam produk perawatan mulut. Reaksi alergi ini dapat menyebabkan pembengkakan, kemerahan, atau timbulnya bisul di mulut.

  • Beberapa penyakit atau kondisi kesehatan tertentu dapat menyebabkan lesi mulut, antara lain:
    • Candidiasis oral
    • Herpes labialis
    • Aphthous stomatitis
    • Erythema migrans
    • Hairy tongue (Oral Hairy Leukoplakia)
    • Lichen planus
    • Kanker mulut
    • Gingivostomatitis
    • Penyakit celiac

  • Faktor lain seperti defisiensi vitamin atau mineral, stres, atau gangguan hormonal juga menjadi bisa menjadi penyebab lesi mulut.

Dengan mengetahui penyebab munculnya lesi mulut, perawatan yang sesuai dan efektif dapat diberikan.

Cegah Lesi Mulut Sekarang Juga

Pengobatan lesi mulut akan tergantung pada penyebab dan tingkat keparahan lesi. Beberapa bentuk pengobatan yang umum digunakan meliputi:

 

  • Menghentikan kebiasaan buruk seperti merokok atau mengurangi makan makanan asam dan pedas dapat membantu dalam penyembuhan lesi dan mencegah timbulnya lesi baru.
  • Penggunaan obat kumur antiseptik atau larutan garam hangat dapat membantu membersihkan mulut, mengurangi peradangan, dan mencegah infeksi.
  • Gunakan obat pereda nyeri untuk mengurangi rasa sakit yang disebabkan oleh lesi mulut. Dengan berkonsultasi, dokter dapat meresepkan obat pereda nyeri seperti ibuprofen atau parasetamol.
  • Menggunakan obat topikal yang sudah dikonsultasikan dan diresepkan dokter. Dokter dapat meresepkan obat topikal seperti salep atau gel untuk mengurangi nyeri atau peradangan pada lesi mulut.
  • Perawatan gigi yang tepat seperti perbaikan gigi berlubang atau pembersihan gigi mungkin diperlukan jika lesi mulut disebabkan oleh masalah gigi atau gusi.
  • Melakukan tindakan medis seperti penggunaan laser berdaya rendah atau perak nitrat secara kimiawi untuk membakar luka tersebut.
  • Apabila terdapat kecurigaan bahwa lesi mulut disebabkan oleh kanker, dokter akan melakukan biopsi untuk memastikannya, dan pengobatan yang diberikan biasanya melibatkan kemoterapi.

Pengobatan Lesi Mulut

Pengobatan lesi mulut tergantung pada penyebab dan jenis lesi yang dialami. Berikut ini beberapa langkah umum yang dapat Anda pertimbangkan jika Anda memiliki lesi mulut:

 

  • Jaga kebersihan mulut. Gosok gigi secara teratur dengan pasta gigi yang mengandung fluoride dan gunakan benang gigi setiap hari. Juga, berkumurlah dengan air garam hangat untuk membantu membersihkan dan mengurangi peradangan pada area yang terkena.
  • Gunakan obat kumur antiseptik. Obat kumur antiseptik dapat membantu membersihkan dan melawan infeksi pada lesi mulut. Konsultasikan dengan apoteker atau dokter gigi untuk merekomendasikan obat kumur yang sesuai.
  • Hindari makanan atau minuman yang dapat memperburuk kondisi. Hindari makanan pedas, asam, atau keras yang dapat menyebabkan iritasi lebih lanjut pada lesi. Juga, hindari merokok dan mengonsumsi alkohol karena dapat memperburuk gejala dan memperlambat proses penyembuhan.
  • Pemeriksaan ke dokter. Jika lesi tidak kunjung sembuh dalam kurun waktu 1-2 minggu, dan bahkan memiliki pertumbuhan yang mencurigakan, segera konsultasikan dengan dokter gigi atau dokter. Mereka akan melakukan pemeriksaan menyeluruh dan mungkin merujuk Anda ke spesialis untuk diagnosis dan pengobatan yang tepat.

Cara Mencegah Lesi Mulut

Untuk mencegah lesi mulut, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan:

 

  • Jaga kebersihan mulut. Gosok gigi secara teratur dengan pasta gigi yang mengandung fluoride. Gunakan sikat gigi dengan bulu lembut dan ganti sikat gigi setiap 3 bulan. Selain itu, gunakan benang gigi setiap hari untuk membersihkan daerah di antara gigi.
  • Hindari makanan pedas dan asam. Makanan pedas dan asam dapat memicu iritasi pada mulut dan menyebabkan sariawan atau luka. Hindari makanan ini jika Anda rentan terhadap lesi mulut.
  • Hindari cedera pada mulut. Gunakan pelindung mulut saat bermain olahraga kontak fisik, seperti sepak bola atau tinju, untuk mencegah cedera pada mulut. Hindari menggigit atau mengunyah benda keras yang dapat melukai mulut Anda.
  • Hindari kebiasaan merokok. Merokok dan mengonsumsi produk tembakau meningkatkan risiko lesi mulut, termasuk kanker mulut. Jika Anda merokok, pertimbangkan untuk berhenti dan hindari paparan asap rokok pasif.
  • Lakukan pemeriksaan rutin. Rajinlah melakukan pemeriksaan gigi dan mulut oleh dokter gigi. Pemeriksaan rutin dapat membantu mendeteksi dan mencegah perkembangan lesi mulut sejak dini.

Penting untuk menjaga kesehatan mulut dan gigi, serta menghindari kebiasaan yang dapat merusak kesehatannya. Disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter gigi guna mendapatkan nasihat mengenai kesehatan mulut dan gigi, serta melakukan pemeriksaan lebih lanjut

Artikel lainnya

Cabang Klinik Gigi SATU Dental

Buat Jadwal di Klinik SATU Dental