Cabut gigi adalah salah satu prosedur yang dilakukan dokter gigi sebagai langkah akhir untuk mengatasi gigi rusak. Umumnya gigi rusak akan berusaha dirawat dengan perawatan saluran akar supaya dapat tumbuh seperti semula. Namun dalam beberapa kondisi, seperti gigi rusak yang sudah parah karena gigi berlubang dan tidak diobati, maka cabut gigi adalah perawatan yang direkomendasikan oleh dokter.
Â
Cabut gigi juga dilakukan jika gigi patah karena kecelakaan atau cidera dan menyisakan sedikit bagian gigi yang tidak lagi bisa tumbuh dengan baik jika tidak dicabut. Selain itu, cabut gigi juga biasa dilakukan saat gigi bungsu sudah tumbuh tidak pada tempatnya. Tujuan cabut gigi adalah untuk membuang gigi rusak agar bakteri dapat dibersihkan.
Â
Prosedur cabut gigi dilakukan dengan terlebih dahulu melakukan konsultasi dengan dokter dan dilakukan rontgen gigi. Dokter gigi perlu memeriksa kondisi struktur gigi dan rahang mulut sebelum dilakukan cabut gigi. Kemudian, dokter gigi akan memberikan obat bius sebelum dilanjutkan dengan melakukan pencabutan pada gigi. Setelah gigi dicabut, bagian yang kosong pada gusi harus diisi dengan gigi palsu agar tidak merusak struktur gigi.
Â
Apakah kamu sedang mau melakukan prosedur cabut gigi? Sebelum melakukannya, perhatikan beberapa kondisi tidak boleh cabut gigi berikut ini ya!
1. Ibu hamil
Kondisi tidak boleh cabut gigi yang pertama adalah untuk ibu hamil. Pada saat ibu hamil masih di trimester pertama, terjadi perubahan hormon dan kondisi tubuh. Cabut gigi akan memperparah kondisi ini karena kondisi pasca cabut gigi menyebabkan gusi mengalami pendarahan beberapa hari hingga beberapa minggu setelahnya.
Â
Cabut gigi pada ibu hamil sebaiknya dilakukan setelah melahirkan untuk mengurangi risiko-risiko yang mungkin terjadi akibat pendarahan hebat setelah cabut gigi. Jika memungkinkan, kamu harus segera cabut gigi sebelum hamil, karena lubang gigi yang besar dapat menyebabkan kelahiran bayi prematur. Jadi, jika gigi sudah mulai berlubang, sebaiknya kamu segera melakukan perawatan untuk gigi berlubang, ya!
2. Pasien dengan penyakit sistemik
Larangan cabut gigi juga berlaku pada pasien dengan penyakit sistemik. Penyakit sistemik adalah penyakit pada organ tubuh yang mempengaruhi sistem metabolisme. Misalnya, penyakit diabetes dan darah tinggi. Sebelum dilakukan cabut gigi, dokter gigi akan memberikan rekomendasi pengecekan ke dokter penyakit dalam terlebih dahulu. Setelah mendapatkan izin, dokter gigi mungkin akan melakukan prosedur cabut gigi dengan menyesuaikan kebutuhan pasien.
Â
Biasanya pasien dengan penyakit sistemik tidak diperbolehkan mengkonsumsi obat-obatan tertentu sebelum dan saat melakukan operasi cabut gigi. Selain itu, dokter penyakit dalam juga bisa mensyaratkan kondisi tertentu agar dapat dilakukan operasi cabut gigi. Misalnya orang dengan tekanan darah tinggi harus mengontrol tensi darahnya supaya tidak terjadi pendarahan hebat.
3. Alergi
Pasien dengan alergi pada obat atau alat tertentu yang digunakan untuk proses cabut gigi harus berkonsultasi dengan dokter gigi. Jika kamu pasien dengan alergi tertentu, sampaikan di awal tentang alergi yang kamu miliki ke dokter gigi. Jangan menyepelekan alergi yang kamu miliki, ya!
Â
Jika kamu tidak jujur dengan kondisi kesehatanmu, alergi bisa saja menyebabkan komplikasi syok saat proses pembiusan sebelum operasi cabut gigi. Kondisi ini dapat menyebabkan kematian. Oleh sebab itu, sebelum melakukan proses cabut gigi, ceritakan riwayat kesehatanmu, termasuk alergi yang dimiliki ke dokter gigi, ya!
Â
Baca Juga: Prosedur Cabut Gigi Geraham, Biaya dan Manfaat Cabut Gigi Geraham
4. Sedang sakit gigi
Larangan cabut gigi lainnya bisa juga terjadi pada pasien yang sedang sakit gigi. Umumnya seseorang melakukan cabut gigi karena kondisi gigi yang terasa sakit akibat telah berlubang parah atau gigi rusak. Namun, kamu harus memeriksakan penyebab sakit gigi yang dimiliki.
Â
Jika kondisi sakit gigi terjadi karena peradangan yang disebabkan oleh infeksi bakteri, dokter gigi akan melakukan penyembuhan pada radangnya terlebih dahulu. Karena jika dipaksakan untuk cabut gigi, bisa saja terjadi penyebaran bakteri yang lebih parah dan menjadi komplikasi.
Â
Baca Juga: 6 Cara Merawat Gigi Berlubang Agar Tidak Membesar
Â
Apalagi obat bius akan sulit bekerja pada kondisi gigi mengalami peradangan sehingga dibutuhkan lebih banyak obat bius. Obat bius tidak boleh sembarangan digunakan dalam dosis yang lebih dari yang dianjurkan. Karena kelebihan dosis obat bius bisa menyebabkan kematian. Oleh sebab itu, jika kondisi mulut sedang mengalami peradangan, dokter gigi akan memberikan obat antibiotik terlebih dahulu untuk meredakan peradangan.
Â
Itu tadi kondisi-kondisi yang tidak diperbolehkan untuk dilakukan cabut gigi. Apakah kamu sedang mengalaminya? Setelah cabut gigi, jangan lupa juga untuk melakukan perawatan gigi lanjutan dengan memasang gigi palsu sesuai rekomendasi dari dokter. Gigi palsu dapat awet sampai belasan hingga puluhan tahun, tergantung bahan yang kamu pilih. Dengan memasang gigi palsu, kamu akan menghindari kondisi gigi rusak di kemudian hari karena struktur gigi yang berubah akibat gusi yang dibiarkan kosong setelah cabut gigi. Lebih baik mencegah daripada mengobati, bukan?
Â
Jangan lupa untuk melakukan konsultasi ke dokter gigi yang terpercaya sebelum melakukan prosedur cabut gigi. Apalagi jika kamu memiliki salah satu dari kondisi-kondisi yang disebutkan di atas. Pastikan kamu menceritakan riwayat kesehatanmu dengan jujur dan mendapatkan rekomendasi perawatan cabut gigi yang sesuai untuk menghindari risiko-risiko lain yang bisa muncul di kemudian hari.
Â
Percayakan perawatan cabut gigi pada klinik gigi terpercaya di SATU Dental. SATU Dental memiliki dokter gigi terpercaya yang dapat membantumu mulai dari proses konsultasi hingga perawatan gigi, salah satunya cabut gigi. Mari mulai menjaga kesehatan gigi dari sekarang juga.
Cabang Klinik Gigi SATU Dental
- Daftar Kota
- Jakarta
- Tangerang
- Bekasi
- Cibubur
- Depok
- Bogor
SATU Dental City Resort Cengkareng
Jl. City Resort No.61, Cengkareng Timur Jakarta Barat
SATU Dental Muara Karang
Jalan Pluit Karang Timur no 5. Blok L9 Timur Kav. No 25, Jakarta Utara
SATU Dental Cempaka Putih
Jln. Cempaka Putih Raya No. 116 D, Jakarta Pusat
SATU Dental Kelapa Gading
Ruko Boulevard Raya LB 3/5, Kelapa Gading, Jakarta Utara
SATU Dental Tebet
Jl. Tebet Utara Dalam Raya No.16B, Kec. Tebet, Jakarta Selatan
SATU Dental Greenville/Taman Ratu
Komplek Taman Ratu Indah. Jalan Ratu Kemuning Blok D11 no 19C. Jakarta Barat
SATU Dental Joglo
Jl. Joglo Raya, Kembangan, Jakarta Barat
SATU Dental Sunter
Perumahan Griya Inti Sentosa Blok AI No.25, Sunter Agung, Jakarta Utara