Kebiasaan buruk yang bisa merusak gigi pada anak bisa menjadi masalah serius bagi orang tua, terutama jika itu berdampak pada kesehatan gigi mereka. Seperti yang sudah kita ketahui, merawat gigi anak adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan mereka. Namun, terkadang kebiasaan buruk anak bisa merusak gigi dan menyebabkan masalah yang perlu diatasi dengan cepat. Mari kita bahas lebih lanjut!
Mengenal Kebiasaan Buruk Anak yang Merusak Gigi
Kebiasaan buruk anak yang bisa merusak gigi sangat beragam. Berdasarkan pada penelitian ilmiah Insisiva Dental Journal, terdapat beberapa kebiasaan buruk anak yang merusak gigi meliputi:
1. Menghisap Ibu Jari
Kebiasaan buruk anak yang pertama adalah kebiasaan menghisap ibu jari. Jika hal ini dilakukan secara terus-menerus, maka dapat menyebabkan pergeseran posisi gigi. Tekanan yang konstan pada gigi bisa mengubah susunan gigi secara permanen, menyebabkan masalah seperti gigi yang bergeser atau gigi yang tidak rata.
2. Menggigit Jari
Sama seperti menghisap ibu jari, menggigit jari juga dapat menyebabkan tekanan berlebih pada gigi dan gusi. Kebiasaan buruk anak ini dapat menyebabkan kerusakan gigi, termasuk patahnya bagian gigi atau bahkan kehilangan potongan gigi secara permanen.
3. Menggigit Kuku
Kebiasaan menggigit kuku juga dapat menyebabkan kerusakan pada gigi. Tekanan yang diberikan saat menggigit kuku dapat merusak enamel gigi sehingga mengakibatkan kerusakan gigi dan bahkan memicu masalah gusi.
4. Penggunaan Susu Botol dalam Waktu Lama
Anak yang terbiasa menggunakan susu botol dalam waktu yang lama, terutama saat tidur, berisiko tinggi terkena karies gigi. Cairan dalam botol, terutama jika mengandung gula atau karbohidrat lainnya, bisa terperangkap di antara gigi dan menyebabkan pertumbuhan bakteri yang berpotensi merusak gigi.
5. Bruxism
Bruxism atau menggertakkan gigi adalah kebiasaan yang sering terjadi pada anak, terutama saat tidur. Tekanan yang dihasilkan saat menggertakkan gigi dapat menyebabkan ausnya enamel gigi dan bahkan memicu patahnya gigi. Ini juga dapat menyebabkan sakit pada rahang dan otot wajah.
6. Bernapas lewat Mulut
Kebiasaan buruk anak yang kerap kali diabaikan atau tidak disadari adalah kebiasaan bernapas melalui mulut. Jika hal ini terjadi secara terus-menerus, dapat mengurangi produksi saliva yang penting untuk membersihkan gigi dan melindungi mereka dari karies. Akibatnya, risiko gigi berlubang dan masalah gusi meningkat.
Baca Juga: 10 Ciri-ciri Anak Tumbuh Gigi yang Harus Orang Tua Ketahui
Dampak Negatif Kebiasaan Buruk Anak yang Merusak Gigi
Dampak negatif dari kebiasaan buruk anak yang merusak gigi bisa sangat serius dan meliputi:
- Kerusakan Gigi. Kebiasaan seperti menggigit kuku, menggigit jari, atau menghisap jempol dapat menyebabkan kerusakan fisik pada gigi. Hal ini dapat berupa patahnya gigi, keausan enamel, atau bahkan kerusakan permanen pada struktur gigi.
- Masalah Gusi. Kebiasaan buruk juga dapat memengaruhi kesehatan gusi. Misalnya, bruxism atau menggertakkan gigi dapat menyebabkan iritasi pada gusi dan meningkatkan risiko terjadinya gingivitis atau radang gusi.
- Pertumbuhan Gigi yang Tidak Normal. Penggunaan susu botol dalam waktu yang lama atau menggigit benda-benda yang keras dapat memengaruhi pertumbuhan gigi anak secara tidak normal. Ini bisa menyebabkan gigi tumbuh tidak rata atau bahkan gigi yang miring.
- Masalah Penyaringan Makanan. Kebiasaan mengonsumsi makanan manis atau asam secara berlebihan, atau tidak membersihkan gigi dengan baik setelah makan, dapat meningkatkan risiko karies gigi. Akibatnya, anak-anak bisa mengalami sakit gigi yang parah dan memerlukan perawatan tambahan.
- Masalah Perkembangan Sosial. Kerusakan gigi atau masalah kesehatan gigi lainnya dapat memengaruhi rasa percaya diri anak. Mereka mungkin merasa malu atau tidak nyaman dengan penampilan gigi mereka, yang bisa berdampak negatif pada interaksi sosial dan perkembangan emosional mereka.
- Biaya Perawatan yang Tinggi. Merawat gigi yang rusak bisa sangat mahal, terutama jika memerlukan perawatan seperti tambalan atau pencabutan gigi. Kebiasaan buruk anak yang merusak gigi dapat menyebabkan biaya perawatan yang tinggi bagi orang tua dan bahkan mengakibatkan gangguan keuangan keluarga.
Penting bagi orang tua dan pengasuh untuk mencegah kebiasaan merusak gigi dengan lebih peka menyadari perbuatan anak yang tidak wajar. Dengan mengidentifikasi dan mengatasi kebiasaan buruk tersebut sejak dini, kita dapat membantu anak-anak mempertahankan kesehatan gigi yang optimal dan mencegah masalah yang lebih serius di masa depan.
Baca Juga: 4 Cara Mengatasi Radang Gusi pada Anak, Penyebab dan Cara Mencegahnya
Cara Mengatasi Kebiasaan Buruk Anak yang Merusak Gigi
Untungnya, ada langkah-langkah yang bisa diambil untuk mencegah kebiasaan buruk anak yang merusak gigi. Pertama-tama, penting untuk memberikan pendidikan tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi kepada anak-anak sejak dini.Â
Ajak mereka untuk terlibat dalam kegiatan perawatan gigi, seperti menyikat gigi secara teratur dan berkumur dengan obat kumur yang mengandung fluoride. Selain itu, batasi asupan makanan manis dan lengket, serta perhatikan kebiasaan anak dalam menggigit benda-benda keras dengan cermat.
Baca Juga: 10 Penyebab Gigi Anak Keropos dan Cara Mencegahnya
Kesehatan gigi anak kamu merupakan tanggung jawab bersama. Dengan mengenali, mencegah, dan mengatasi kebiasaan buruk yang merusak gigi, kamu dapat memberikan perlindungan terbaik bagi mereka. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter gigi jika kamu mengalami kesulitan atau membutuhkan bantuan lebih lanjut dalam perawatan gigi anak kamu.
Jika kamu berada di sekitar daerah Jakarta, Depok, Cibubur, Bogor, Tangerang, atau Bekasi, kunjungi klinik SATU Dental untuk mendapatkan layanan perawatan gigi anak yang terpercaya dan berkualitas. Mari jaga senyum ceria anak kamu dengan perawatan gigi anak yang tepat!