Gigi Susu Anak: Pengertian, Jumlah, dan Cara Merawatnya

November 17, 2023

Breadcrumb

Gigi susu merupakan gigi pertama yang tumbuh pada anak-anak. Gigi ini juga dikenal dengan sebutan gigi anak atau gigi bayi. Gigi anak memiliki fungsi seperti gigi pada biasanya sebelum akhirnya nanti akan terganti oleh gigi permanen.

Walaupun akan akhirnya tanggal, gigi susu masih memerlukan perawatan yang baik agar dapat bertahan dalam mulut sebanyak mungkin sebelum akhirnya tanggal.

Temukan informasi lengkap tentang gigi susu pada anak, mulai dari apa itu gigi susu, berapa jumlah gigi susu pada anak, dan cara merawatnya di artikel Klinik Gigi SATU Dental ini!

Apa Itu Gigi Susu

Pengertian gigi susu adalah gigi pertama yang muncul pada anak-anak. Mereka mulai tumbuh sekitar usia 6 bulan hingga 1 tahun dan biasanya lengkap pada usia 3 tahun.

Gigi susu berperan penting dalam perkembangan anak, membantu dalam mengunyah makanan, berbicara, dan membentuk posisi rahang yang tepat untuk gigi permanen yang akan datang.

Ketika anak mencapai usia 4 tahun, rahang dan tulang wajahnya akan tumbuh dan berkembang untuk memberikan ruang bagi gigi permanen atau gigi tetap.

Proses pertumbuhan gigi anak akan memasuki periode gigi bercampur antara usia 6 hingga 12 tahun. Pada periode ini, anak sudah memiliki gigi permanen yang mulai tumbuh, tetapi juga masih mempertahankan beberapa gigi susu.

Berapa Jumlah Gigi Susu pada Anak-anak

Gigi susu anak terdiri dari dua set gigi, yaitu gigi susu atas dan gigi susu bawah. Setiap rahang memiliki 10 gigi susu dengan jumlah total gigi susu anak adalah 20 gigi.

Gigi susu anak pada rahang atas terdiri dari 4 gigi seri atas, 2 gigi taring atas, 4 gigi geraham atas. Kemudian, gigi susu pada rahang bawah terdiri dari 4 gigi seri bawah, 2 gigi taring bawah, 4 gigi geraham bawah.

Gigi susu anak akan tumbuh secara bertahap dan biasanya lengkap pada usia 3 tahun. Urutan pertumbuhan gigi susu pada anak yakni:

Usia 6-10 bulan: Tumbuh gigi susu seri tengah rahang bawah
Usia 8-12 bulan: Tumbuh gigi susu seri tengah rahang atas
Usia 9-13 bulan: Tumbuh gigi susu seri samping rahang atas
Usia 10-16 bulan: Tumbuh gigi susu seri samping rahang bawah
Usia 13-19 bulan: Tumbuh gigi susu geraham pertama atas
Usia 14-18 bulan: Tumbuh gigi susu geraham pertama bawah
Usia 16-22 bulan: Tumbuh gigi susu taring atas
Usia 17-23 bulan: Tumbuh gigi susu taring bawah
Usia 23-31 bulan: Tumbuh gigi susu geraham kedua bawah
Usia 25-33 bulan: Tumbuh gigi susu geraham kedua atas

Nantinya, gigi susu pada anak ini akan digantikan oleh gigi permanen yang berjumlah 32 gigi.

Tanda-Tanda Anak Tumbuh Gigi Susu

Tanda-tanda anak tumbuh gigi susu dapat bervariasi pada setiap anak, tetapi berikut adalah beberapa gejala umum yang sering terjadi:

Gusi bengkak. Salah satu tanda pertama yang sering muncul adalah pembengkakan gusi di area gigi yang akan tumbuh. Gusi mungkin terlihat merah dan sensitif.
Sering menggigit atau mengunyah benda. Anak mungkin merasa gatal atau tidak nyaman di area gusi yang sedang tumbuh, sehingga mereka mungkin mencoba menggigit atau mengunyah benda-benda untuk meredakan ketidaknyamanan.
Air liur berlebihan. Mungkin terlihat bahwa anak mengeluarkan air liur lebih banyak dari biasanya. Ini adalah reaksi alami tubuh terhadap proses tumbuh gigi.
Perubahan perilaku. Beberapa anak mungkin menjadi lebih rewel dan mudah marah selama masa pertumbuhan gigi mereka. Mereka mungkin sulit tidur atau makan dengan baik.
Gangguan tidur. Rasa tidak nyaman yang disebabkan oleh pertumbuhan gigi dapat mengganggu tidur anak. Mereka mungkin mengalami kesulitan tidur atau bangun lebih sering pada malam hari.
Perubahan pola makan. Anak mungkin menolak makan makanan yang biasanya mereka sukai karena rasa tidak nyaman di mulut mereka. Mereka juga mungkin lebih suka makan makanan yang lebih dingin atau lembut.
Demam ringan. Beberapa anak mungkin mengalami demam ringan selama pertumbuhan gigi. Namun, demam yang tinggi atau berkepanjangan tidak biasanya terkait dengan pertumbuhan gigi dan harus dievaluasi oleh dokter.

Perlu diingat bahwa tidak semua anak mengalami semua gejala ini. Beberapa anak mungkin mengalami tanda-tanda yang lebih parah daripada yang lain.

Jika Anda memiliki kekhawatiran tentang pertumbuhan gigi susu anak Anda, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter atau dokter gigi anak untuk mendapatkan nasihat dan perawatan yang tepat.

Perbedaan Gigi Susu dan Tetap

Ada beberapa perbedaan antara gigi susu dan gigi permanen yang perlu dipahami. Berikut adalah beberapa perbedaan utama antara keduanya:

Rata-rata, gigi susu memiliki total 20 gigi susu, sementara gigi permanen nantinya berjumlah 32 gigi permanen, termasuk gigi geraham tambahan yang muncul setelah gigi susu tanggal.
Secara umum, gigi susu lebih kecil dan lebih sempit dibandingkan dengan gigi permanen. Gigi susu juga memiliki bentuk yang lebih bulat dan lebih tipis daripada gigi permanen yang lebih besar dan lebih tajam.
Gigi susu cenderung memiliki warna putih yang lebih terang daripada gigi permanen. Seiring bertambahnya usia, gigi permanen cenderung memiliki warna yang lebih gelap.

Baca juga: Cara Membuat Gigi Rapi dan Putih

Secara komposisi, gigi susu dan gigi permanen memiliki perbedaan. Gigi susu memiliki lapisan email yang lebih tipis daripada gigi permanen. Hal ini membuat gigi susu lebih rentan terhadap kerusakan dan kerusakan gigi.
Gigi susu berfungsi untuk membantu anak mengunyah makanan dan berbicara dengan baik. Mereka juga membantu menjaga ruang bagi gigi permanen yang akan tumbuh di masa depan. Gigi permanen, di sisi lain, berperan dalam fungsi pengunyahan makanan, mempertahankan struktur wajah, dan membantu dalam pengucapan kata-kata dengan jelas.
Gigi susu tumbuh seiring perkembangan anak dan mulai tanggal secara alami ketika gigi permanen mulai tumbuh. Gigi permanen tumbuh setelah gigi susu tanggal dan biasanya mulai muncul sekitar usia 6 tahun. Proses pergantian gigi susu dengan gigi permanen berlangsung hingga remaja akhir.

Cara Merawat Gigi Susu Anak-anak

Merawat gigi susu anak sangat penting untuk menjaga kesehatan mulut dan membantu perkembangan gigi permanen yang sehat di kemudian hari. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk merawat gigi susu anak:

Mulailah membersihkan gigi susu anak saat gigi pertama mulai tumbuh. Anda dapat menggunakan kain lembut atau sikat gigi khusus bayi yang lembut untuk membersihkan gigi dengan lembut. Pastikan untuk mengajarkan anak cara menggosok gigi dengan benar dan memantau mereka saat mereka melakukannya.
Hindari memberikan makanan manis atau minuman manis yang berlebihan. Ini dapat menyebabkan kerusakan gigi dan meningkatkan risiko gigi berlubang.
Penting untuk membawa anak Anda ke dokter gigi secara teratur, mulai dari usia 1 tahun. Dokter gigi akan memeriksa kesehatan gigi susu anak dan memberikan saran tentang perawatan gigi yang tepat.
Beberapa kebiasaan buruk seperti mengisap jempol atau menggunakan dot dapat mempengaruhi pertumbuhan gigi susu dan gigi permanen anak. Cobalah untuk menghindari kebiasaan ini sebisa mungkin. Jika anak Anda memiliki kebiasaan mengisap jempol yang sulit dihentikan, konsultasikan dengan dokter gigi untuk saran lebih lanjut.
Perhatikan tanda adanya masalah gigi susu pada anak. Jika Anda melihat tanda-tanda seperti gigi berlubang, bau mulut yang tidak sedap, gusi merah atau bengkak, atau anak mengeluh sakit pada area gigi, segera konsultasikan ke dokter gigi.

Baca juga: 11 Obat Sakit Gigi Anak yang Aman

Mendorong anak untuk minum air putih secara teratur dapat membantu menjaga kelembapan mulut dan mengurangi risiko pembentukan plak. Air putih juga merupakan alternatif yang lebih sehat daripada minuman manis yang bisa merusak gigi.

Rawat Gigi Susu Anak dengan Baik

Penting untuk memastikan gigi susu anak tumbuh dengan baik. Pastikan kesehatan gigi susu anak dengan melakukan perawatan gigi anak yang terbaik dengan mengunjungi klinik gigi berkualitas dan terpercaya.

Anda bisa mendatangi Klinik Gigi SATU Dental terdekat untuk mendapatkan perawatan gigi anak yang berkualitas dan juga terpercaya.

Penting untuk menjaga kesehatan mulut dan gigi, serta menghindari kebiasaan yang dapat merusak kesehatannya. Disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter gigi guna mendapatkan nasihat mengenai kesehatan mulut dan gigi, serta melakukan pemeriksaan lebih lanjut.