Terdapat beberapa jenis gigi seperti halnya gigi geraham, gigi premolar, gigi taring, gigi bungsu (yang biasanya harus dicabut jika bermasalah), dan juga gigi seri. Setiap jenis gigi memiliki fungsinya masing-masing dalam rongga mulut, yang mempunyai peran penting dalam aktivitas manusia sehari-hari. Jadi setiap gigi, akan bekerja sesuai tugasnya.
Kali ini, Satu Dental akan menjelaskan lebih lanjut khusus mengenai apa itu gigi seri, susunan, fungsi, hingga gangguan kesehatan apa saja yang bisa terjadi pada gigi seri.
Apa itu Gigi Seri?
Â
Gigi seri merupakan gigi yang terletak di rahang bagian paling depan. Gigi seri mempunyai bentuk seperti pahat dengan ujung gigi yang datar. Biasanya gigi seri pada rahang bagian atas memiliki ukuran yang lebih besar jika dibandingkan dengan gigi bagian rahang bawah.
Gigi seri biasanya menjadi gigi yang paling awal muncul saat pertama kali bayi tumbuh gigi. Pada umumnya, gigi yang tumbuh lebih dahulu adalah bagian gigi seri bawah. Namun, tak jarang gigi seri rahang atas dan bawah tumbuh secara bersamaan pada beberapa kasus bayi.Â
Gigi yang muncul saat usia dini merupakan gigi susu yang nantinya akan tergantikan dengan gigi permanen saat manusia menginjak usia 6-8 tahun. Gigi susu akan terlepas dari gusi, sehingga menyebabkan gigi ompong. Tetapi hal tersebut tidak bertahan selamanya, karena setelah itulah gigi permanen perlahan mulai tumbuh kembali menjadi gigi yang sehat.
Susunan Gigi Seri
Pada manusia dewasa, gigi normalnya biasanya berjumlah 32 buah, dengan susunan yang rapi. Seperti yang dikatakan sebelumnya, gigi seri ada di bagian terdepan dalam rongga mulut. Gigi seri sendiri terdiri dari 8 buah, di mana 4 buah gigi seri berada di rahang bagian atas dan 4 buah lagi ada di rahang bawah. Gigi seri berdampingan dengan gigi taring, yang tugasnya membantu untuk merobek dan menghancurkan makanan.
Fungsi Gigi Seri
Keberadaan gigi seri, disertai dengan fungsi yang sangat bermanfaat untuk manusia. Tak heran, gigi seri berada di bagian depan karena mempunyai fungsi yang penting bagi kehidupan manusia. Berikut ini fungsi dari gigi seri.
1. Mempercantik Penampilan
Karena letaknya yang berada di bagian depan, gigi seri menjadi pemeran utama dalam mempercantik penampilan. Gigi seri akan menjadi gigi yang paling terlihat ketika sedang tertawa maupun berbicara, jadi penting untuk menjaga kesehatan dan kebersihan gigi khususnya gigi seri agar penampilan tetap cantik.
Gigi yang bersih dan sehat dapat meningkatkan kepercayaan diri untuk melakukan banyak hal dan berkomunikasi dengan banyak orang.
2. Membantu untuk Dapat Bicara
Gigi bagian depan mempunyai peran untuk membuat pelafalan maupun pengucapan ketika berbicara menjadi sempurna. Ketika gigi depan mengalami permasalahan seperti patah, dapat menyebabkan berkurangnya kemampuan untuk berbicara dengan pengucapan yang baik dan benar. Gigi dan lidah saling bekerja sama untuk menghasilkan pelafalan dan pengucapan yang baik.
3. Untuk Mencerna Makanan
Fungsi ketiga dari gigi seri menjadi fungsi yang paling penting bagi keberlangsungan hidup manusia. Pasalnya gigi seri mempunyai kegunaan dalam mengunyah makanan sampai lembut, supaya organ pencernaan lainnya dapat mencerna makanan dengan lebih mudah. Walaupun ujungnya terlihat datar, sebenarnya gigi seri juga memiliki sedikit gerigi yang bisa berperan dalam menghancurkan makanan hingga halus.
Berbeda dengan yang lain, veneer adalah cara memutihkan gigi yang mengalami perubahan warna akibat makanan dan minuman yang dikonsumsi. Veneer merupakan lapisan tipis yang terbuat dari bahan seperti keramik, porselen, dan komposit. Tetapi proses ini juga melalui sedikit pengikisan enamel gigi, sehingga bisa juga berguna untuk merapikan gigi yang cukup berantakan. Lapisan veneer bisa membuat gigi kembali menjadi putih dan sehat seperti sedia kala.Â
Perhatikan makanan dan minuman yang dikonsumsi setelah melakukan veneer agar tidak mudah rusak dan gigi kembali kuning.
Gangguan Kesehatan pada Gigi Seri
Gigi seri juga bisa mengalami gangguan kesehatan yang bisa menurunkan fungsi gigi hingga merusak kecantikan gigi. Ketahui gangguan yang dapat terjadi pada gigi seri, supaya dapat melakukan pencegahan sejak dini.
- Trauma. Karena berada paling depan, gigi seri sangat rentan terkena trauma gigi akibat kecelakaan, aktivitas berat, hingga mengunyah makanan keras. Parahnya, gigi seri bisa mengalami keretakan hingga patah yang dapat mengurangi nilai estetika dari gigi. Berhati-hati dalam setiap melakukan aktivitas sangat perlu untuk menjaga kesehatan gigi.
- Karies. Gigi depan bisa mengalami karies akibat bakteri dari sisa-sisa makanan yang masih menempel di gigi. Biasanya dimulai dengan terbentuknya plak, sampai pada akhirnya dapat menyebabkan gigi menjadi rusak dan berlubang. Kebersihan gigi yang kurang dijaga dengan baik, merupakan penyebab tumbuhnya plak pada gigi yang berujung karies.
- Tumbuh Miring. Gigi permanen yang tumbuh setelah gigi susu terlepas dari gusi, mempunyai kemungkinan tumbuh dengan posisi yang kurang tepat. Terkadang gigi bisa tumbuh miring yang dapat mengganggu kenyamanan rongga mulut, karena rahang memiliki kondisi yang sempit atau terlalu lebar.
- Maloklusi. Tak hanya tumbuh miring saja, pertumbuhan gigi yang tidak wajar dapat menyebabkan kondisi yang lebih parah seperti maloklusi di mana gigi dan rahang dalam posisi yang tidak sejajar. Hal ini menyebabkan gigi menjadi berantakan, gigi maju (tonggos), hingga saling bertumpuk. Kondisi gigi bertumpuk biasanya disebabkan oleh gigi permanen yang sudah tumbuh terlebih dahulu sebelum gigi susu terlepas sepenuhnya dari gusi.
Gangguan-gangguan kesehatan di atas, dapat menyebabkan beberapa dampak bagi seseorang seperti kehilangan rasa percaya diri karena kondisi gigi yang berantakan, retak, ataupun patah, sulit berbicara dengan benar, gigi sulit untuk dibersihkan karena kondisinya berantakan, kesulitan dalam mengunyah makanan, hingga dapat menyebabkan rasa sakit pada rahang.
Oleh sebab itu, jika gigi seri mengalami gangguan, segeralah periksakan ke klinik gigi profesional supaya memperoleh berbagai penanganan dan perawatan sesuai dengan kebutuhan, untuk memperbaiki struktur gigi seperti yang seharusnya. Dengan begitu, rasa kepercayaan diri akan kembali muncul dan tidak memberikan dampak buruk lainnya bagi kesehatan gigi.
