Klinik Gigi SATU Dental

Gigi gingsul pada anak

Gigi Gingsul pada Anak, Bisa Diatasi?

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on linkedin
LinkedIn
Share on whatsapp
WhatsApp
Breadcrumb

Senyuman anak yang memperlihatkan gigi gingsul sering kali dianggap menggemaskan dan menjadi ciri khas tersendiri. Namun, di balik tampilannya yang unik, gigi gingsul bisa menimbulkan berbagai permasalahan jika tidak tumbuh dengan benar. Mulai dari kesulitan dalam menjaga kebersihan gigi, risiko gigi berlubang, hingga gangguan dalam fungsi pengunyahan, kondisi ini perlu mendapat perhatian khusus.

Gigi gingsul biasanya terjadi akibat faktor genetik, ketidakseimbangan ukuran rahang dan gigi, atau kebiasaan buruk sejak kecil. Meskipun tidak selalu berbahaya, beberapa kasus memerlukan penanganan medis untuk mencegah dampak yang lebih serius di kemudian hari. Lantas, bagaimana cara mengatasi gigi gingsul pada anak? Artikel ini akan membahas penyebab, dampak, serta berbagai metode perawatan yang dapat dilakukan untuk merapikan gigi gingsul secara efektif.

Table of Contents

Apa Itu Gigi Gingsul pada Anak?

Gigi gingsul pada anak

Gigi gingsul pada anak adalah kondisi di mana gigi tumbuh dalam posisi tidak sejajar atau keluar dari lengkung gigi yang seharusnya. Gigi ini biasanya tumbuh di area gigi taring atas karena keterbatasan ruang dalam rahang. Kondisi ini terjadi akibat berbagai faktor, seperti faktor genetik, kebiasaan buruk saat masa pertumbuhan, atau ketidakseimbangan antara ukuran gigi dan rahang.

Gigi gingsul sering dianggap unik dan memberikan karakteristik khas pada senyuman seseorang, tetapi dalam beberapa kasus, gigi yang tumbuh tidak teratur dapat menyebabkan gangguan kesehatan gigi dan mulut.

Baca Juga: Gigi Gingsul: Gejala, Penyebab dan Cara Mengatasi yang Tepat

Dampak Gigi Gingsul pada Anak

Gigi gingsul pada anak tidak hanya memengaruhi estetika senyuman, tetapi juga berdampak pada kesehatan gigi dan fungsi rongga mulut secara keseluruhan. Berikut beberapa dampak yang dapat terjadi:

1. Kesulitan Membersihkan Gigi

Gigi gingsul sering kali tumbuh di posisi yang sulit dijangkau oleh sikat gigi maupun benang gigi. Hal ini meningkatkan risiko penumpukan plak dan karang gigi, yang dapat menyebabkan gigi berlubang, radang gusi (gingivitis), hingga penyakit periodontal yang lebih serius.

2. Gangguan Pengunyahan

Posisi gigi yang tidak sejajar dapat mengganggu proses mengunyah makanan dengan benar. Makanan yang tidak dikunyah dengan sempurna dapat meningkatkan risiko gangguan pencernaan, seperti sakit perut atau sulitnya penyerapan nutrisi di dalam tubuh.

3. Resiko Maloklusi

Gigi gingsul dapat menyebabkan maloklusi atau ketidakseimbangan gigitan, di mana rahang atas dan bawah tidak bertemu dengan benar saat menggigit. Ini dapat mengakibatkan tekanan berlebih pada beberapa bagian rahang, yang dalam jangka panjang berpotensi menimbulkan nyeri rahang atau gangguan sendi temporomandibular (TMJ disorder).

4. Perubahan Struktur Rahang dan Wajah

Pertumbuhan gigi yang tidak beraturan dapat memengaruhi bentuk rahang serta simetri wajah anak. Dalam beberapa kasus, gigi gingsul yang tidak ditangani dapat menyebabkan pergeseran gigi lain, sehingga mengubah struktur wajah secara perlahan.

5. Risiko Cedera pada Jaringan Lunak Mulut

Gigi gingsul yang menonjol atau tumbuh terlalu keluar dapat melukai bagian dalam pipi atau bibir, terutama saat makan atau berbicara. Ini bisa menyebabkan sariawan berulang atau luka pada jaringan lunak di dalam mulut.

6. Gangguan dalam Berbicara

Ketidaksejajaran gigi dapat memengaruhi pelafalan dan artikulasi anak saat berbicara. Beberapa anak dengan gigi gingsul yang parah mungkin mengalami kesulitan dalam mengucapkan huruf atau kata tertentu dengan jelas.

Baca Juga: Berapa Jumlah Gigi Susu Anak? Ini Perbedaannya dengan Gigi Tetap dan Cara Merawatnya

Ciri-Ciri Gigi Gingsul pada Anak

Sebelum memastikan adanya gigi gingsul pada anak, beberapa ciri berikut dapat menjadi tanda yang perlu diperhatikan:

1. Tumbuh di Luar Lengkung Gigi Normal

Gigi gingsul umumnya tumbuh di luar garis lengkung gigi utama, terutama pada gigi taring bagian atas. Hal ini terjadi karena gigi tidak mendapatkan ruang yang cukup untuk tumbuh sejajar dengan gigi lainnya, sehingga cenderung menonjol keluar atau bertumpuk dengan gigi di sekitarnya.

2. Ruang Rahang yang Sempit

Jika ukuran rahang anak lebih kecil dibandingkan ukuran giginya, kemungkinan besar akan terjadi ketidaksejajaran pertumbuhan gigi. Akibatnya, beberapa gigi, terutama gigi taring, dapat tumbuh berdesakan dan keluar dari lengkung gigi yang seharusnya.

3. Perubahan Bentuk Senyuman

Posisi gigi yang tidak sejajar akibat gigi gingsul dapat mengubah tampilan senyuman anak. Gigi yang menonjol ke luar atau bertumpuk dengan gigi lain sering kali membuat gigi terlihat tidak rapi dan asimetris.

4. Kesulitan dalam Mengunyah atau Menggigit Makanan

Anak dengan gigi gingsul mungkin mengalami kesulitan saat menggigit atau mengunyah makanan tertentu. Ketidaksejajaran gigi dapat menyebabkan makanan tidak dikunyah secara merata, yang berpotensi mengganggu sistem pencernaan.

5. Ketidakseimbangan Gigitan (Maloklusi)

Pertumbuhan gigi yang tidak teratur dapat menyebabkan maloklusi atau gangguan gigitan, di mana rahang atas dan bawah tidak bertemu dengan benar saat menggigit. Hal ini bisa memicu ketegangan pada otot rahang dan berpotensi menyebabkan gangguan temporomandibular joint (TMJ).

6. Tumbuh Lebih Lambat atau Lebih Cepat dari Gigi Lainnya

Gigi gingsul dapat tumbuh lebih awal atau lebih lambat dibandingkan dengan gigi lain di sekitarnya. Hal ini bisa menjadi indikasi adanya gangguan dalam proses pertumbuhan gigi permanen anak.

7. Potensi Luka pada Jaringan Lunak Mulut

Gigi yang tumbuh menonjol keluar dapat menggesek bagian dalam pipi atau bibir saat anak berbicara atau mengunyah. Ini dapat menyebabkan iritasi, luka, atau bahkan sariawan berulang akibat gesekan terus-menerus.

Baca Juga: Tetap Memesona! Ini 5 Idol Kpop yang Punya Gigi Gingsul

Cara Mengatasi Gigi Gingsul pada Anak

Jika gigi gingsul pada anak menimbulkan masalah kesehatan atau estetika, beberapa metode berikut dapat dilakukan untuk mengatasinya:

1. Penggunaan Behel Gigi (Kawat Gigi)

Ilustrasi kawat gigi atau behel pada anak

Behel atau kawat gigi merupakan metode paling umum yang digunakan untuk merapikan gigi yang tumbuh tidak sejajar. Kawat gigi bekerja dengan memberikan tekanan secara bertahap untuk menggeser posisi gigi ke tempat yang lebih ideal. Dokter gigi akan menyesuaikan jenis behel berdasarkan tingkat keparahan kondisi gigi gingsul anak, baik itu behel konvensional, behel keramik, atau behel self-ligating yang lebih modern.

Baca Juga: Behel Gigi Gingsul, Apakah Bisa Dilakukan?

2. Ekstraksi Gigi (Pencabutan Gigi)

Jika gigi gingsul disebabkan oleh rahang yang terlalu sempit atau gigi yang berdesakan, dokter gigi mungkin akan menyarankan pencabutan gigi tertentu. Prosedur ini dilakukan untuk memberikan ruang yang cukup bagi gigi lainnya agar dapat tumbuh sejajar dan lebih rapi. Biasanya, pencabutan hanya dilakukan jika tidak ada pilihan lain untuk merapikan gigi anak.

3. Perawatan dengan Aligner Transparan

Aligner seperti Invisalign dapat menjadi alternatif bagi anak yang tidak ingin menggunakan kawat gigi konvensional. Aligner ini berbentuk seperti cetakan transparan yang dipasang pada gigi dan bekerja dengan memberikan tekanan bertahap untuk menggeser gigi ke posisi yang benar. Perawatan ini lebih nyaman dan estetis karena hampir tidak terlihat, tetapi umumnya lebih cocok untuk kasus gigi gingsul ringan hingga sedang.

4. Pemakaian Trainer Gigi (Myobrace)

Trainer gigi pada anak

Untuk anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan, trainer gigi atau Myobrace dapat digunakan untuk membantu mengarahkan pertumbuhan gigi agar lebih sejajar. Alat ini biasanya digunakan saat malam hari dan berfungsi untuk melatih otot rahang serta lidah agar mendukung posisi gigi yang benar.

5. Penggunaan Expander Rahang

Expander rahang

Jika penyebab gigi gingsul adalah ukuran rahang yang terlalu kecil, dokter gigi dapat merekomendasikan penggunaan palatal expander. Alat ini dipasang pada langit-langit mulut dan berfungsi untuk memperlebar rahang atas secara bertahap sehingga memberikan ruang yang lebih luas bagi gigi untuk tumbuh dengan baik.

6. Pemantauan Pertumbuhan Gigi Sejak Dini

Untuk mencegah gigi gingsul yang lebih parah, pemeriksaan gigi secara rutin sangat disarankan, terutama sejak gigi permanen mulai tumbuh. Dokter gigi dapat memantau perkembangan gigi anak dan memberikan saran pencegahan sebelum gigi tumbuh terlalu berdesakan.

7. Menghentikan Kebiasaan Buruk

Kebiasaan seperti mengisap jempol, menggigit pensil, atau menggunakan dot dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan pertumbuhan gigi tidak sejajar. Orang tua perlu membantu anak menghentikan kebiasaan tersebut agar gigi dapat tumbuh dengan posisi yang lebih baik.

Gigi gingsul pada anak memang bisa memberikan tampilan senyum yang khas, tetapi tanpa perawatan yang tepat, kondisi ini dapat menyebabkan penumpukan plak, kesulitan mengunyah, hingga gangguan pada struktur rahang. Untuk mencegah masalah lebih lanjut, penting bagi orang tua untuk mengetahui kapan dan bagaimana gigi gingsul perlu ditangani.

Jika anak Anda memiliki gigi gingsul yang memerlukan perawatan, Klinik Gigi SATU Dental siap membantu! Dengan lebih dari 350+ dokter gigi umum dan spesialis, termasuk spesialis ortodonti berpengalaman, kami menyediakan berbagai solusi seperti behel konvensional, aligner transparan, hingga perawatan ortodonti lainnya yang aman dan nyaman. Seluruh cabang kami dilengkapi dengan teknologi canggih untuk diagnosis akurat dan hasil optimal.

Nikmati berbagai promo spesial untuk perawatan gigi gingsul serta kemudahan pembayaran dengan Paylater, cicilan bank 0%, dan asuransi dari partner terpercaya seperti AdMedika, AXA, Mandiri, BCA Life, dan lainnya. Jangan tunda lagi! Segera konsultasikan kesehatan gigi anak Anda di SATU Dental dan dapatkan senyum rapi serta percaya diri!

Artikel Lainnya yang Terkait

Referensi

  • American Dental Association. (2023). “Malocclusion and Dental Crowding in Children.”
  • Centers for Disease Control and Prevention. (2023). “Oral Health Conditions.”
  • Journal of Pediatric Dentistry. (2022). “Early Interventions for Malocclusion in Children: A Systematic Review.”
  • International Journal of Orthodontics. (2021). “The Role of Genetic and Environmental Factors in Dental Crowding.”

Artikel Terbaru

Cabang Klinik Gigi SATU Dental

Buat Jadwal di Klinik SATU Dental