Klinik Gigi SATU Dental

Apa Itu Enamel Gigi, Fungsi dan Cara Merawat Enamel Gigi

Apa Itu Enamel Gigi, Fungsi dan Cara Merawat Enamel Gigi

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on linkedin
LinkedIn
Share on whatsapp
WhatsApp
Breadcrumb

Enamel gigi adalah lapisan terluar yang keras dan berfungsi melindungi gigi dari berbagai ancaman, seperti kerusakan akibat bakteri, makanan asam, serta tekanan fisik saat mengunyah. Sebagai bagian terkuat dari tubuh manusia, enamel memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan gigi, namun, meskipun kuat, enamel tetap bisa rusak jika tidak dirawat dengan baik.

Jadi bagaimana cara merawat enamel gigi dengan tepat? Ketahui banyak hal tentang enamel gigi mulai dari pengertian, fungsi enamel gigi dan cara merawat enamel gigi berikut ini ya.

Table of Contents

Apa Itu Enamel Gigi?

Enamel gigi merupakan lapisan luar yang keras dan melindungi bagian dalam gigi. Enamel merupakan zat paling kuat dan padat dalam tubuh manusia, terdiri dari sekitar 96% mineral, terutama kalsium dan fosfat. Fungsinya adalah melindungi gigi dari kerusakan akibat asam, bakteri, dan keausan saat mengunyah.

Enamel juga menjaga gigi dari suhu panas, dingin, atau makanan manis yang bisa menyebabkan gigi menjadi sensitif. Meskipun kuat, enamel tidak bisa memperbaiki dirinya sendiri jika rusak, karena tidak mengandung sel-sel hidup. Oleh karena itu, menjaga enamel sangat penting untuk mencegah masalah seperti gigi berlubang atau sensitivitas gigi.

Baca Juga: Berapa Biaya Tambal Gigi Berlubang? Prosedur dan Jenis Tambalan Gigi

Fungsi Enamel Gigi

Fungsi enamel gigi sangat penting dalam menjaga kesehatan gigi. Berikut beberapa fungsi utama enamel gigi:

1. Perlindungan dari Kerusakan

Enamel melindungi lapisan dalam gigi, seperti dentin dan pulpa, dari kerusakan yang disebabkan oleh makanan dan minuman asam, serta bakteri yang bisa menyebabkan gigi berlubang.

2. Mencegah Sensitivitas

Enamel berfungsi sebagai penghalang yang melindungi saraf di dalam gigi dari rangsangan panas, dingin, atau manis. Ketika enamel rusak, gigi menjadi lebih sensitif terhadap perubahan suhu dan rasa.

Baca Juga: 5 Penyebab Gigi Sensitif dan Cara Mengobatinya dengan Tepat

3. Melindungi dari Keausan Fisik

Enamel menjaga gigi tetap kuat dan tahan terhadap gesekan, tekanan, dan keausan yang terjadi selama mengunyah atau menggeretakkan gigi (bruxism).

4. Menjaga Struktur Gigi

Enamel membantu mempertahankan bentuk dan struktur gigi sehingga memungkinkan gigi tetap kuat dan fungsional untuk menggigit dan mengunyah makanan.

Karena enamel tidak dapat tumbuh kembali, penting untuk menjaga kekuatannya agar gigi tetap sehat dan bebas dari masalah seperti kerusakan atau sensitivitas.

Gangguan yang Sering Terjadi pada Enamel Gigi

Beberapa gangguan yang sering terjadi pada enamel gigi dapat mempengaruhi kesehatan gigi secara keseluruhan. Berikut adalah 3 masalah umum yang sering dialami enamel gigi:

1. Erosi

Erosi Enamel Gigi adalah kondisi di mana lapisan terluar gigi, yaitu enamel, secara perlahan terkikis oleh paparan asam dari makanan, minuman, atau asam lambung. Enamel adalah pelindung paling kuat gigi, namun tidak bisa memperbaiki diri setelah rusak, sehingga erosi enamel bisa menyebabkan masalah gigi jangka panjang. Berikut penyebab terjadinya erosi enamel gigi:

  • Makanan dan Minuman Asam: Makanan dan minuman seperti soda, jus jeruk, cuka, dan minuman energi memiliki tingkat keasaman yang tinggi yang dapat melarutkan mineral dalam enamel.
  • Refluks Asam: Kondisi seperti GERD (gastroesophageal reflux disease) atau muntah yang sering membawa asam lambung ke mulut, yang bersifat sangat asam, dapat mempercepat kerusakan enamel.
  • Kebiasaan Makan yang Buruk: Mengonsumsi makanan manis atau asam secara berlebihan tanpa membilas mulut atau menyikat gigi dapat memperburuk erosi.
  • Konsumsi Berlebihan Minuman Berkarbonasi: Soda dan minuman berkarbonasi lainnya bersifat sangat asam dan mengandung gula yang merusak enamel secara langsung.
  • Mulut Kering: Air liur membantu menetralkan asam di mulut. Jika produksi air liur menurun, misalnya karena dehidrasi atau efek samping obat, risiko erosi enamel meningkat.

2. Hipomineralisasi

Hipomineralisasi enamel gigi adalah kondisi di mana enamel gigi memiliki jumlah mineral yang lebih sedikit dari normal, sehingga lapisan pelindung ini menjadi lebih lemah dan lebih rentan terhadap kerusakan. Enamel yang mengalami hipomineralisasi biasanya lebih lembut, rapuh, dan sering kali tampak berubah warna. Kondisi ini sering kali terkait dengan gangguan perkembangan gigi dan bisa terjadi pada anak-anak maupun orang dewasa.

Hipomineralisasi enamel gigi biasanya disebabkan oleh gangguan selama pembentukan enamel (amelogenesis) pada tahap perkembangan gigi. 5 faktor yang menjadi penyebab hipomineralisasi enamel gigi antara lain adalah:

  • Kondisi Medis: Gangguan sistemik, seperti demam tinggi atau penyakit kronis, pada masa kanak-kanak dapat mempengaruhi pembentukan enamel.
  • Malnutrisi: Kekurangan kalsium atau vitamin D selama perkembangan gigi dapat mempengaruhi mineralisasi enamel.
  • Paparan Fluoride Berlebihan: Fluorosis gigi akibat konsumsi fluoride berlebih selama masa pembentukan gigi dapat menyebabkan enamel yang tidak sempurna.
  • Penggunaan Antibiotik: Penggunaan antibiotik tertentu, seperti tetrasiklin, pada masa kanak-kanak dapat mengganggu perkembangan enamel.
  • Faktor Genetik: Beberapa orang mungkin memiliki predisposisi genetik yang menyebabkan enamel mereka lebih rentan terhadap hipomineralisasi.

3. Hipoplasia Enamel Gigi

Hipoplasia enamel gigi adalah kondisi perkembangan di mana enamel, lapisan terluar gigi, tidak terbentuk dengan sempurna atau dalam jumlah yang lebih sedikit dari seharusnya. Hal ini menyebabkan enamel menjadi lebih tipis, rapuh, atau tidak terbentuk di beberapa area gigi. Hipoplasia enamel biasanya terjadi selama masa pembentukan gigi, baik pada masa kanak-kanak maupun sebelum lahir (selama perkembangan gigi di dalam rahim).

Hipoplasia enamel dapat disebabkan oleh 7 faktor yang mengganggu proses pembentukan enamel, termasuk:

  • Kondisi Medis pada Masa Kanak-Kanak: Infeksi berat, demam tinggi, atau penyakit seperti campak dan cacar air pada anak-anak dapat mengganggu pembentukan enamel.
  • Malnutrisi: Kekurangan vitamin dan mineral, terutama kalsium dan vitamin D, selama perkembangan gigi dapat menyebabkan hipoplasia enamel.
  • Faktor Genetik: Beberapa orang memiliki predisposisi genetik yang menyebabkan enamel mereka tidak berkembang dengan normal, misalnya pada kondisi amelogenesis imperfecta, gangguan genetik yang mempengaruhi pembentukan enamel.
  • Paparan Fluoride Berlebihan: Terlalu banyak fluoride pada masa kanak-kanak (fluorosis) dapat mengganggu pembentukan enamel dan menyebabkan hipoplasia.
  • Paparan Zat Beracun: Paparan terhadap bahan kimia tertentu seperti tetrasiklin (antibiotik) selama masa kehamilan atau awal masa kanak-kanak bisa mempengaruhi perkembangan enamel.
  • Trauma Gigi atau Gusi: Cedera pada gigi atau gusi saat masa pertumbuhan gigi dapat mempengaruhi pembentukan enamel.
  • Kelahiran Prematur atau Berat Badan Lahir Rendah: Bayi yang lahir prematur atau dengan berat badan yang rendah memiliki risiko lebih tinggi mengalami hipoplasia enamel.

Cara Merawat Enamel Gigi

Cara Merawat Enamel GigiMerawat enamel gigi adalah kunci untuk menjaga kesehatan gigi dan mencegah kerusakan yang bisa mempengaruhi kesehatan mulut secara keseluruhan. Berikut adalah 8 cara efektif untuk merawat enamel gigi:

1. Menjaga Kebersihan Mulut yang Baik

Menyikat gigi minimal dua kali sehari dengan menggunakan pasta gigi yang mengandung bahan fluoride. Gunakan sikat gigi dengan bulu lembut dan teknik menyikat yang benar untuk menghindari kerusakan enamel gigi akibat sikat yang terlalu keras. Gunakan benang gigi sekali sehari untuk membersihkan sisa makanan dan plak di antara gigi dan garis gusi, tempat yang sulit dijangkau oleh sikat gigi.

2. Menggunakan Produk Berfluoride

Fluoride membantu memperkuat enamel gigi dan melindunginya dari asam yang merusak. Pilih pasta gigi yang mengandung fluoride untuk perlindungan ekstra. Obat kumur berfluoride juga bisa memberikan perlindungan tambahan terhadap erosi enamel dan karies gigi.

3. Menghindari Makanan dan Minuman Asam

Makanan dan minuman seperti soda, jus jeruk, dan makanan asam lainnya dapat melarutkan enamel. Jika Anda mengkonsumsinya, bilas mulut dengan air setelahnya untuk menetralkan asam. Saat mengonsumsi minuman asam, gunakan sedotan untuk mengurangi kontak langsung dengan gigi.

4. Minum Banyak Air Putih

Minum air putih dapat membantu membersihkan mulut dari sisa makanan dan asam. Air juga merangsang produksi air liur, yang membantu menetralkan asam di mulut dan memperbaiki enamel.

Baca Juga: 5 Cara Mengatasi Air Liur Berlebihan Secara Alami dengan Efektif

5. Menghindari Kebiasaan Buruk

Jika Anda menggertakkan gigi, pertimbangkan untuk menggunakan pelindung mulut untuk melindungi enamel dari kerusakan akibat gesekan berlebihan. Mengunyah benda keras, seperti es atau permen keras, juga dapat menyebabkan enamel retak atau pecah.

6. Melakukan Pemeriksaan Rutin ke Dokter Gigi

Kunjungi dokter gigi secara teratur (setidaknya dua kali setahun) untuk memeriksa kesehatan gigi dan mendapatkan perawatan profesional seperti pembersihan gigi dan pemeriksaan kesehatan enamel. Dokter gigi dapat melakukan perawatan tambahan apabila diperlukan seperti sealant gigi untuk melindungi enamel gigi dari kerusakan yang terjadi.

Baca Juga: 9 Tips Mengatasi Rasa Takut ke Dokter Gigi dengan Tepat

7. Menjaga Pola Makan Sehat

Makanan yang kaya akan kalsium, vitamin D, dan fosfor, seperti susu, yogurt, dan sayuran hijau, dapat membantu memperkuat enamel gigi. Mengurangi konsumsi makanan manis dan camilan dapat membantu mencegah pembentukan plak dan kerusakan enamel.

8. Menerapkan Teknik Menyikat Gigi yang Benar

Sikat gigi dengan lembut menggunakan gerakan melingkar dan hindari menyikat gigi dengan terlalu keras, karena hal ini dapat menyebabkan abrasi enamel. Tunggu setidaknya 30 menit setelah makan makanan atau minuman asam sebelum menyikat gigi untuk menghindari mengikis enamel yang sudah melemah.

Baca Juga: Cara Menyikat Gigi yang Baik, Benar dan Tepat, Jangan Asal

Enamel gigi adalah lapisan pelindung terluar gigi yang berperan penting dalam melindungi gigi dari berbagai ancaman seperti kerusakan asam, suhu ekstrem, dan trauma fisik. Meski sangat kuat, enamel bisa rusak dan tidak dapat diperbaiki secara alami. 

Oleh karena itu, menjaga kesehatan enamel dengan menyikat gigi secara benar, menghindari makanan asam, dan menggunakan produk yang mengandung fluoride sangat penting untuk mencegah kerusakan gigi dan mempertahankan kesehatan mulut. 

Segera konsultasikan dengan Klinik Gigi SATU Dental, klinik dokter gigi yang terpercaya dan memiliki reputasi terbaik untuk pemeriksaan gigi jika Anda mengalami rasa sakit yang berlebihan atau masalah terkait dengan enamel gigi untuk mendapatkan saran dan perawatan yang tepat.

Artikel Lainnya

Cabang Klinik Gigi SATU Dental

Buat Jadwal di Klinik SATU Dental