Klinik Gigi SATU Dental

Dislokasi Rahang: Gejala, Penyebab dan Pengobatan yang Tepat

Dislokasi Rahang: Gejala, Penyebab dan Pengobatan yang Tepat

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on linkedin
LinkedIn
Share on whatsapp
WhatsApp
Breadcrumb

Pernahkah Anda merasakan sensasi aneh pada rahang, seperti terkunci atau keluar dari posisinya? Jika ya, Anda mungkin mengalami dislokasi rahang atau rahang geser. Kondisi ini memang jarang terjadi, namun dapat menimbulkan rasa sakit dan ketidaknyamanan yang signifikan.

Artikel ini akan mengupas tuntas tentang dislokasi rahang atau rahang geser, mulai dari gejalanya yang khas, berbagai penyebab yang mendasarinya, hingga langkah-langkah pengobatan yang tepat.

Table of Contents

Apa Itu Dislokasi Rahang?

Dislokasi rahang, juga dikenal sebagai sendi temporomandibular (TMJ) dislokasi, terjadi ketika tulang rahang bawah (mandibula) bergeser keluar dari posisinya di sendi temporomandibular (TMJ). Sendi TMJ adalah engsel yang menghubungkan rahang bawah ke tulang tengkorak. Dislokasi rahang dapat menyebabkan rasa sakit, ketidaknyamanan, dan kesulitan membuka atau menutup mulut. 

Baca Juga: 7 Penyebab Rahang Sakit dan Cara Mengobatinya

Gejala Dislokasi Rahang

Gejala dislokasi rahang yang paling umum adalah rasa sakit yang tajam di sendi rahang. Nyeri ini mungkin disertai dengan beberapa keluhan lain, seperti:

  • Kesulitan membuka atau menutup mulut: Hal ini dapat disebabkan oleh terjepitnya diskus di antara tulang rahang dan tengkorak, atau karena spasme otot rahang.
  • Kunci rahang: Kondisi ini terjadi ketika rahang terkunci di posisi terbuka atau tertutup, sehingga tidak dapat digerakkan.
  • Suara klik atau bunyi berderak saat menggerakkan rahang: Bunyi ini terjadi akibat pergerakan abnormal sendi TMJ.
  • Pembengkakan di sekitar sendi rahang: Pembengkakan ini dapat disebabkan oleh peradangan atau cedera pada sendi.
  • Rasa sakit di telinga atau wajah: Nyeri ini dapat menjalar ke telinga, leher, atau bahkan bahu.

Penyebab Dislokasi Rahang

Penyebab Dislokasi Rahang

Ada berbagai faktor yang dapat menyebabkan dislokasi rahang, di antaranya:

  • Membuka mulut terlalu lebar: Hal ini merupakan penyebab paling umum dislokasi rahang. Membuka mulut terlalu lebar dapat meregangkan ligamen dan kapsul sendi TMJ, sehingga memungkinkan tulang rahang bergeser keluar dari posisinya.
  • Cedera pada rahang: Cedera pada rahang, seperti akibat pukulan di wajah atau kecelakaan, dapat merusak sendi TMJ dan menyebabkan dislokasi.
  • Gangguan sendi temporomandibular (TMJ): Gangguan TMJ, seperti osteoartritis atau hipermobilitas sendi, dapat meningkatkan risiko dislokasi rahang.
  • Beberapa kondisi medis: Beberapa kondisi medis, seperti sindrom Ehlers-Danlos atau sindrom Marfan, dapat menyebabkan ligamen dan kapsul sendi menjadi longgar, sehingga meningkatkan risiko dislokasi rahang.

Faktor risiko dislokasi rahang lainnya meliputi:

  • Jenis kelamin perempuan: Wanita lebih rentan mengalami dislokasi rahang dibandingkan pria dikarenakan kombinasi faktor anatomi, hormonal, dan perilaku.
  • Riwayat dislokasi rahang sebelumnya: Orang yang pernah mengalami dislokasi rahang di masa lalu lebih berisiko mengalaminya lagi.
  • Struktur rahang yang abnormal: Struktur rahang yang abnormal, seperti rahang yang terlalu kecil atau terlalu besar, dapat meningkatkan risiko dislokasi.

Baca Juga: Penyebab Rahang Sakit saat Mengunyah dan Cara Mengatasinya

Komplikasi Akibat Dislokasi Rahang

Meskipun dislokasi rahang umumnya dapat diobati dengan sukses, namun jika tidak ditangani dengan tepat, kondisi ini dapat menyebabkan beberapa komplikasi, seperti:

1. Kerusakan Sendi

Kerusakan Sendi

  • Gesekan dan keausan pada tulang rahang dan tulang tengkorak: Hal ini dapat menyebabkan rasa sakit kronis dan kerusakan sendi permanen.
  • Cedera pada diskus: Diskus adalah bantalan tulang rawan yang membantu rahang bergerak dengan lancar. Cedera pada diskus dapat menyebabkan rasa sakit, bunyi klik atau bunyi berderak saat menggerakkan rahang, dan kesulitan membuka atau menutup mulut.
  • Patah tulang: Pada kasus yang jarang terjadi, dislokasi rahang dapat menyebabkan patah tulang rahang atau tulang tengkorak.

2. Gangguan Fungsi

  • Keterbatasan gerak rahang: Hal ini dapat membuat sulit untuk makan, berbicara, atau mencium.
  • Nyeri kronis: Nyeri kronis pada rahang dan wajah dapat significantly mengganggu kualitas hidup.
  • Gangguan pendengaran: Cedera pada sendi TMJ dapat menyebabkan gangguan pendengaran atau tinnitus (telinga berdenging).

3. Komplikasi Lainnya

  • Neuralgia trigeminal: Neuralgia trigeminal adalah kondisi yang menyebabkan rasa sakit parah pada wajah. Dislokasi rahang dapat memperburuk neuralgia trigeminal yang sudah ada atau bahkan memicunya pada orang yang sebelumnya tidak memilikinya.
  • Infeksi: Infeksi pada sendi TMJ (TMJ arthritis) dapat terjadi jika dislokasi rahang tidak diobati dengan benar.
  • Gangguan psikologis: Rasa sakit kronis dan keterbatasan fungsi yang disebabkan oleh dislokasi rahang dapat menyebabkan kecemasan, depresi, dan masalah psikologis lainnya. 

Pengobatan Dislokasi Rahang yang Tepat

Tujuan utama pengobatan dislokasi rahang adalah untuk mengembalikan tulang rahang ke posisinya yang benar dan meredakan rasa sakit dan ketidaknyamanan. Pengobatan dislokasi rahang akan tergantung pada tingkat keparahan kondisinya dan penyebab yang mendasarinya. Berikut adalah beberapa metode pengobatan yang umum digunakan:

1. Reduksi Manual

Reduksi manual adalah teknik yang paling umum digunakan untuk mengobati dislokasi rahang. Dalam prosedur ini, dokter gigi atau dokter spesialis TMJ akan memanipulasi rahang dengan tangan untuk mengembalikannya ke posisinya yang benar. Prosedur ini biasanya dilakukan tanpa anestesi, tetapi obat penenang mungkin diberikan untuk membantu merilekskan otot-otot rahang.

2. Relaksasi Otot

Relaksasi otot dapat membantu meredakan rasa sakit dan ketegangan pada otot-otot rahang yang dapat memperburuk dislokasi. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan kompres hangat, pijat, atau terapi fisik.

3. Obat-obatan

Obat-obatan seperti obat pereda nyeri (analgesik), obat anti inflamasi nonsteroid (NSAID), dan obat pelemas otot dapat digunakan untuk meredakan rasa sakit dan peradangan pada rahang.

4. Belat Mulut

Belat mulut adalah alat yang dipasang pada gigi untuk membantu menstabilkan sendi TMJ dan mencegah dislokasi lebih lanjut. Belat mulut biasanya digunakan selama beberapa minggu atau bulan.

5. Terapi Fisik

Terapi fisik dapat membantu meningkatkan jangkauan gerak rahang dan memperkuat otot-otot rahang. Latihan terapi fisik biasanya dilakukan di bawah pengawasan fisioterapis.

6. Pembedahan

Pembedahan jarang dilakukan untuk mengobati dislokasi rahang. Pembedahan biasanya hanya dipertimbangkan jika metode pengobatan lain tidak efektif atau jika ada kerusakan pada sendi TMJ.

Baca Juga: Pijat Sakit Gigi, 5 Titik Tekan untuk Redakan Sakit Gigi, Apakah Efektif?

Dislokasi rahang, meskipun tergolong jarang, dapat menjadi pengalaman yang tidak menyenangkan dan mengganggu aktivitas sehari-hari. Memahami gejala, penyebab, dan langkah-langkah pengobatan yang tepat menjadi kunci untuk mengatasinya dengan efektif.

Jika Anda mengalami gejala-gejala dislokasi rahang, segera konsultasikan dengan dokter gigi atau spesialis TMJ. Oleh karena itu, ayo datang ke dokter gigi yang memiliki reputasi baik untuk memeriksakan gigi Anda di SATU Dental. Pengalaman perawatan gigi Anda akan ditingkatkan oleh jajaran dokter dan personel yang ramah di Klinik SATU Dental, serta perawatan gigi spesial mereka. Penanganan yang tepat dan dini dapat membantu meredakan rasa sakit, mengembalikan fungsi rahang, dan mencegah komplikasi di masa depan. Dengan menjaga kesehatan rahang dan sendi TMJ, Anda dapat meminimalisir risiko dislokasi dan menikmati hidup yang lebih nyaman dan berkualitas.

Artikel Lainnya

Cabang Klinik Gigi SATU Dental

Buat Jadwal di Klinik SATU Dental