Klinik Gigi SATU Dental

bintik putih di gusi bayi

Bintik Putih di Gusi Bayi, Apakah Berbahaya?

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on linkedin
LinkedIn
Share on whatsapp
WhatsApp
Breadcrumb

Apakah kamu mendapati bintik putih di gusi bayimu? Seringkali, hal yang tidak biasa memang kerap menimbulkan rasa khawatir, apalagi jika menyangkut dengan kondisi anak. Namun, perlu kamu ketahui bahwa bayi baru lahir dengan bintik putih di gusi adalah hal yang umum terjadi. 

Namun, tidak semua orang tua memiliki pengetahuan yang lengkap tentang penyakit ini. Artikel ini akan memberikan informasi yang berguna mengenai bintik putih di gusi bayi, yang dapat digunakan untuk melakukan perawatan yang aman dan efektif, serta menghindari infeksi pada bayi.

Table of Contents

Penyebab Bintik Putih di Gusi Bayi

Bintik putih pada bayi seringkali muncul di bagian lidah, gusi, pipi bagian dalam dan bibir, serta mukosa mulut dengan gejala seperti bintik-bintik berwarna putih. Banyak faktor yang dapat menjadi penyebab munculnya bintik putih di gusi bayi.

1. Infeksi Jamur

Penyebab bintik putih di gusi bayi juga dapat berasal dari adanya infeksi jamur atau oral candidiasis. Hal ini dapat terjadi di lidah, mukosa, ataupun gusi. Kondisi ini bisa terjadi akibat kurang terjaganya kebersihan gusi dan mulut bayi, dan penekanan kekebalan tubuh, yang dapat bersifat lokal atau sistemik, termasuk usia yang ekstrem (bayi baru lahir dan lansia), ataupun penyakit yang mengganggu kekebalan tubuh seperti HIV/AIDS, dan penggunaan steroid dan antibiotik sistemik kronis. 

2. Bohn Nodules

Bohn Nodules merupakan benjolan kecil berwarna putih atau kuning yang terdapat di dalam mulut bayi. Benjolan kecil tersebut sejatinya adalah lesi pada kelenjar mukosa dan biasanya berwarna putih keabu-abuan.  Benjolan ini lebih sering muncul di rahang atas daripada rahang bawah. Bohn Nodules biasanya pecah secara spontan dan menghilang dalam beberapa minggu sampai beberapa bulan. Jika kondisi ini tak kunjung membaik dan benjolan tak kunjung hilang, kamu dan si kecil dapat segera berkonsultasi ke dokter.

3. Sariawan

Sariawan adalah infeksi jamur yang disebabkan oleh jamur yang disebut Candida albicans, dan paling umum terjadi. Sariawan muncul dengan tanda-tanda bercak putih seperti susu di bagian dalam pipi, lidah, atau bibir anak. Menjaga kebersihan mulut dan gigi, serta kebersihan diri menjadi salah satu cara yang baik untuk mencegah penyebaran infeksi.

Sikatlah gigi dua kali sehari dan jangan lupa untuk rutin membawanya ke dokter gigi guna melakukan pemeriksaan dan perawatan. Penting untuk mensterilkan barang-barang yang bersentuhan dengan mulut si kecil, termasuk mainan ketika mereka tumbuh gigi, boneka, dan botol. 

Baca Juga: 7 Penyebab Sariawan di Gusi dan Cara Mengatasi Sariawan di Gusi

4. Epstein Pearl

Epstein Pearl merupakan nodul (benjolan) kecil berwarna putih atau kuning yang dapat muncul di dalam mulut bayi, baik di sepanjang gusi mereka atau di tengah langit-langit mulut mereka. Secara penampilan, Epstein Pearl menyerupai gigi bayi yang belum tumbuh. Akan tetapi, benjolan ini sebenarnya adalah kista jinak (non-kanker) yang terbuat dari keratin berlebih (protein yang membantu membentuk rambut, kulit, dan kuku).

Benjolan tersebut akan hilang dengan sendirinya dalam waktu tiga bulan. Bentuknya tampak seperti benjolan putih di bawah mukosa mulut bayi (kulit yang melapisi mulut mereka). Epstein Pearl biasanya berukuran kecil, sekitar 1 hingga 3 milimeter (mm) dan cukup keras untuk disentuh. Inilah salah satu alasan mengapa banyak orang tua yang salah mengira mereka sebagai gigi susu.

5. Tumbuh Gigi

Penyebab lain munculnya bintik putih di gusi bayi adalah karena tumbuh gigi. Bintik putih tersebut nampak dari benih gigi yang ada di dalam gusi. Benih gigi yang tumbuh lama kelamaan akan berkembang menjadi mahkota gigi. Kemudian, mahkota gigi akan terus tumbuh ke permukaan gusi hingga akhirnya menyembul ke luar gusi, inilah yang menjadikannya terlihat warna keputihan pada gusi. 

Perlu diingat bahwa kondisi munculnya bintik putih di gusi bayi tidak perlu dikhawatirkan. Jika bintik putih yang terlihat menonjol, maka hal tersebut bisa terbilang aman. Namun, jika bintik putih tersebut tidak dapat dihilangkan ketika diusap, gejala tersebut bisa mengindikasikan adanya jamur. Kemudian, jika bintik putih tersebut memiliki titik di tengahnya, bisa jadi itu adalah sariawan, sehingga membutuhkan penanganan yang berbeda pula.

6. Residu ASI

Bintik putih di gusi bayi juga bisa disebabkan oleh residu ASI yang tertinggal di gusi. Oraang tua bisa menyekanya dengan lembut menggunakan kain kasa. Kemudiam, ketika bayi telah berusia enam bulan ke atas, jangan lupa untuk menyiikat giginya secara rutin dua kali sehari. Jika bercak putih pada gusi tidak hilang ketika dibersihkan, itu tandanya gusi bayi terkena jamur dan perlu ditangani oleh dokter.

Baca Juga: 8 Penyebab Lidah Putih dan Cara Mengatasinya

Cara Mengatasi Bintik Putih di Gusi Bayi

Saat mendeteksi bintik putih di gusi bayi, hal pertama yang harus dilakukan orang tua adalah membersihkan gigi anak untuk menghilangkan bakteri penyebab penyakit. Cuci pakaian anak, mainan, dan benda-benda lain yang sering bersentuhan dengan anak untuk mencegah bakteri menyerang yang menyebabkan bintik putih di gusi.

Berikan anak makanan yang cair seperti bubur dan sup agar tidak membuat anak merasa tidak nyaman. Jangan berikan anak makanan yang terlalu keras, asin atau panas karena akan membuat luka terasa sakit, mudah terinfeksi, dan sulit disembuhkan. 

Penting untuk melakukan pengobatan agar kondisi tidak semakin memburuk. Selain itu, orang tua juga harus membawa anak-anak mereka ke dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat untuk bintik putih di gusi. Dokter gigi akan meresepkan obat yang tepat sesuai dengan kondisi medis anak dan membimbing orang tua tentang cara merawat anak secara efektif.

Baca Juga: 7 Penyebab Sariawan di Gusi, Gejala dan Cara Mengatasinya dengan Tepat

Apakah Bintik Putih di Gusi Bayi Berbahaya?

Jika bintik putih di gusi bayi dapat berkurang atau bahkan berangsur-angsur menghilang, serta tidak ada gejala tambahan seperti demam, rewel, hingga berkurangnya nafsu makan pada anak, maka tidak ada tindakan khusus yang perlu dilakukan. Hal ini karena gejala tersebut masih terbilang normal, dan dapat berangsur membaik dengan sendirinya.

Namun, jika gejala bintik putih justru kian memburuk, dan tak kunjung hilang, bahkan timbul demam dan berkurangnya nafsu makan, maka sebaiknya periksakan anak ke dokter untuk ditangani lebih lanjut. Jagalah kebersihan mulut dan gigi anak dengan baik, serta penuhi kebutuhan nutrisi, serta cairannya agar anak dapat terjaga ketahanan tubuhnya dan selalu dalam kondisi sehat.

Lakukan kontrol gigi rutin di Klinik Gigi SATU Dental bersama dokter gigi yang berpengalamna dan ramah, agar si kecil dapat selalu terjaga kesehatan gigi dan mulutnya. Tak perlu khawatir, pelayanan di Klinik Gigi SATU Dental  sudah terjamin, sehingga pengalaman periksa gigi si kecil akan jadi menyenangkan. Segera datang ke Klinik Gigi SATU Dental yang tersebar di lebih dari 43 lokasi di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, dan Surabaya dan dapatkan beragam promo spesialnya!

Artikel Lainnya yang Terkait

Referensi

  • Healthline. Diakses pada 2024. Epstein Pearls
  • National Library of Medicine. Diakses pada 2024. Palatal and Gingival Cysts of the Newborn
  • Medical News Today. Diakses pada 2024. Epstein pearls: Treatment, causes, and symptoms
  • Pregnancy, Birth and Baby: Healthdirect Australia. Diakses pada 2024. Childhood rashes – Oral thrush
  • National Health Services. Diakses pada 2024. Oral thrush (mouth thrush)
  • Springer Link. Diakses pada 2024. Bohn’s nodules: peculiar neonatal intraoral lesions mistaken for natal teeth

Artikel Terbaru

Cabang Klinik Gigi SATU Dental

Buat Jadwal di Klinik SATU Dental