Klinik Gigi SATU Dental

Bibir tergigit

4 Penyebab Bibir Tergigit dan Cara Mengatasinya

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on linkedin
LinkedIn
Share on whatsapp
WhatsApp
Breadcrumb

Tanpa disadari, banyak orang sering menggigit bibir saat makan, berbicara, atau bahkan ketika sedang fokus pada sesuatu. Kebiasaan ini mungkin tampak sepele, tetapi jika terjadi berulang kali, bisa menyebabkan luka, peradangan, hingga infeksi pada bibir. Beberapa faktor yang dapat memicu kondisi ini antara lain susunan gigi yang tidak rata, kebiasaan menggertakkan gigi (bruxism), stres, hingga gangguan saraf yang membuat otot di sekitar mulut bekerja tidak terkontrol.

Jika dibiarkan, bibir yang sering tergigit dapat menimbulkan ketidaknyamanan dan berisiko menyebabkan komplikasi lebih serius. Oleh karena itu, penting untuk memahami penyebabnya agar dapat menemukan solusi yang tepat. Artikel ini akan membahas berbagai faktor penyebab bibir sering tergigit serta cara mengatasinya secara efektif.

Table of Contents

Faktor Bibir Sering Tergigit

Bibir sering tergigit bukan hanya sekadar kejadian yang mengganggu, tetapi juga bisa menjadi tanda adanya gangguan kesehatan yang mendasarinya. Banyak orang mengalami kondisi ini, baik secara tidak sengaja saat makan atau berbicara, maupun secara tidak sadar saat tidur.

Ketika bibir tergigit secara berulang, luka kecil yang dihasilkan dapat menyebabkan peradangan, infeksi, dan bahkan jaringan parut dalam jangka panjang. Beberapa faktor utama yang berkontribusi terhadap bibir sering tergigit antara lain adalah sebagai berikut:

1. Gangguan Kecemasan

Gangguan kecemasan dapat menyebabkan seseorang tanpa sadar menggigit bibirnya sendiri, terutama dalam situasi stres atau tegang. Secara medis, kondisi ini dikenal sebagai body-focused repetitive behavior (BFRB), di mana seseorang secara tidak sengaja melakukan tindakan berulang yang dapat menyebabkan cedera ringan hingga kronis pada jaringan lunak bibir.

Hal ini terjadi akibat peningkatan aktivitas sistem saraf otonom yang memicu kebiasaan tidak sadar seperti menggigit bibir. Selain itu, kecemasan juga dapat menyebabkan ketegangan otot di area mulut, yang meningkatkan kemungkinan tergigitnya bibir. Dalam jangka panjang, kebiasaan ini dapat menyebabkan iritasi, luka kronis, dan bahkan perubahan struktur bibir akibat peradangan berulang.

2. Kebiasaan Buruk Saat Makan

Banyak orang tidak menyadari bahwa cara mereka makan dapat menjadi penyebab utama bibir sering tergigit. Mengunyah dengan tergesa-gesa atau tidak memperhatikan posisi makanan di dalam mulut dapat meningkatkan risiko menggigit bibir.

Selain itu, penggunaan peralatan makan yang terlalu besar atau kurangnya koordinasi antara gigi dan lidah juga dapat menyebabkan cedera pada bibir. Kebiasaan makan yang kurang baik ini tidak hanya meningkatkan risiko luka, tetapi juga dapat memperparah kondisi apabila luka tersebut terinfeksi.

3. Bibir Kering

Bibir kering

Bibir yang kering cenderung lebih rentan tergigit karena kehilangan elastisitas dan kelembapan alaminya. Ketika bibir menjadi kering dan pecah-pecah, teksturnya menjadi lebih kasar, sehingga lebih mudah tergigit saat berbicara atau makan. Dehidrasi, kurangnya asupan cairan, serta paparan udara dingin dan kering dapat memperparah kondisi ini.

Oleh karena itu, menjaga kelembapan bibir dengan menggunakan pelembap bibir dan memastikan kecukupan hidrasi sangat penting untuk mengurangi risiko bibir sering tergigit.

4. Terlalu Cepat Mengunyah

Ilustrasi mengunyah

Kecepatan mengunyah yang berlebihan dapat meningkatkan kemungkinan tergigitnya bibir karena otot-otot di sekitar mulut tidak memiliki cukup waktu untuk menyesuaikan gerakan dengan baik. Saat seseorang makan dengan cepat, koordinasi antara lidah, gigi, dan bibir menjadi kurang optimal, sehingga meningkatkan risiko terjadinya cedera. Selain itu, mengunyah dengan terburu-buru juga dapat menyebabkan ketidakseimbangan distribusi makanan di dalam mulut, yang semakin memperbesar peluang bibir tergigit.

Baca Juga: 18 Penyakit Gigi, Gusi dan Mulut yang Paling Sering Terjadi

Kapan Harus ke Dokter?

Bibir bengkak

Sebagian besar luka akibat bibir tergigit akan sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari dengan perawatan yang tepat. Namun, ada beberapa kondisi tertentu yang memerlukan perhatian medis lebih lanjut. Segera periksakan diri ke dokter jika mengalami salah satu dari kondisi berikut:

1. Luka Tidak Sembuh dalam Waktu Lebih dari Satu Minggu

Luka kecil di bibir umumnya sembuh dalam waktu 3–7 hari. Jika luka tidak kunjung membaik setelah satu minggu, ini bisa menjadi tanda adanya infeksi, gangguan penyembuhan, atau kondisi kesehatan lain yang mendasarinya, seperti diabetes atau gangguan imun.

2. Terjadi Pembengkakan Berlebihan dan Nyeri Hebat

Jika luka menyebabkan bibir membengkak secara signifikan dan disertai nyeri yang semakin parah, ini bisa menjadi indikasi infeksi bakteri atau reaksi alergi terhadap makanan, produk perawatan bibir, atau obat-obatan tertentu. Pembengkakan yang meluas hingga ke wajah juga perlu diwaspadai.

Baca Juga: Pipi Bengkak karena Sakit Gigi, Ini Cara Atasinya! 

3. Muncul Nanah atau Cairan Berwarna Kuning dari Luka

Jika luka mulai mengeluarkan cairan kekuningan atau nanah, ini menandakan adanya infeksi. Infeksi yang tidak diobati bisa menyebar ke jaringan sekitarnya, menyebabkan abses, atau bahkan infeksi yang lebih serius. Dalam kasus ini, dokter mungkin akan meresepkan antibiotik untuk membantu mengatasi infeksi.

4. Sering Mengalami Bibir Tergigit Tanpa Sebab yang Jelas

Jika Anda sering tanpa sadar menggigit bibir, ini bisa menjadi tanda masalah kesehatan seperti gangguan neurologis yang menyebabkan gerakan rahang tak terkontrol atau kelainan struktur gigi dan rahang, seperti maloklusi. Selain itu, kebiasaan ini juga bisa dipicu oleh stres atau kecemasan, yang mungkin memerlukan penanganan psikologis atau terapi perilaku.

5. Kesulitan Berbicara atau Mengunyah Akibat Luka di Bibir

Jika luka terlalu besar atau dalam hingga mengganggu aktivitas sehari-hari seperti berbicara, makan, atau minum, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter. Luka besar atau dalam mungkin memerlukan jahitan untuk mempercepat penyembuhan dan mencegah komplikasi lebih lanjut.

Baca Juga: 6 Ciri Infeksi Setelah Cabut Gigi dan Cara Mengatasinya

Cara Mengatasi Luka Akibat Bibir Tergigit

Memakai pelembap bibir atau lip balm

Luka pada bibir akibat tergigit bisa terasa nyeri dan mengganggu aktivitas sehari-hari, terutama saat makan atau berbicara. Untuk mempercepat penyembuhan dan mencegah infeksi, berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan:

1. Bersihkan Luka dengan Air Garam

Berkumur dengan larutan garam (setengah sendok teh garam dalam segelas air hangat) membantu membunuh bakteri dan mencegah infeksi. Lakukan 2–3 kali sehari untuk mempercepat penyembuhan jaringan yang terluka.

2. Gunakan Kompres Dingin

Mengompres area yang terluka dengan es batu yang dibungkus kain bersih dapat membantu mengurangi pembengkakan, menghentikan pendarahan kecil, dan mengurangi rasa nyeri. Hindari menempelkan es langsung ke luka untuk mencegah iritasi lebih lanjut.

3. Gunakan Antiseptik Alami

Madu dan gel lidah buaya memiliki sifat antibakteri serta antiinflamasi yang dapat membantu meredakan nyeri sekaligus mempercepat proses penyembuhan luka. Oleskan madu atau gel lidah buaya langsung ke luka 2–3 kali sehari.

4. Hindari Makanan Asam, Pedas, dan Kasar

Makanan asam seperti jeruk atau pedas seperti cabai dapat memperburuk iritasi dan menyebabkan sensasi perih pada luka. Selain itu, makanan yang terlalu keras atau renyah (seperti keripik) juga bisa memperparah luka jika terkena bagian yang sensitif.

5. Gunakan Pelembap Bibir yang Tepat

Gunakan pelembap bibir yang mengandung bahan alami seperti minyak kelapa, shea butter, atau petroleum jelly untuk menjaga kelembapan bibir dan mencegah luka menjadi lebih kering dan pecah-pecah.

6. Hindari Kebiasaan Menggigit Bibir

Jika sering menggigit bibir akibat stres atau kebiasaan tidak sadar, cobalah teknik relaksasi seperti meditasi atau latihan pernapasan. Jika kebiasaan ini berlanjut dan menyebabkan luka berulang, berkonsultasilah dengan dokter atau profesional kesehatan mental untuk menemukan solusi yang tepat.

Menggigit bibir secara tidak sengaja bisa terasa menyakitkan, apalagi jika terjadi berulang kali. Kondisi ini sering disebabkan oleh struktur gigi yang tidak rata, kebiasaan bruxism, atau masalah oklusi yang membuat rahang tidak sejajar. Jika tidak ditangani, bisa menimbulkan luka hingga gangguan saat berbicara atau makan.

Untuk mengatasi masalah ini, Klinik Gigi SATU Dental siap membantu dengan perawatan ortodonti dan prosedur koreksi oklusi yang tepat. Dengan 350+ dokter gigi umum dan spesialis, termasuk spesialis ortodonti, SATU Dental memastikan Anda mendapatkan solusi terbaik.

Perawatan di SATU Dental didukung oleh teknologi berstandar tinggi untuk diagnosis yang akurat, sehingga hasil perawatan lebih efektif dan minim risiko. Nikmati berbagai promo perawatan ortodonti sekarang dan dapatkan harga spesial untuk behel konvensional atau clear aligner!

Tak perlu khawatir soal biaya, tersedia berbagai pilihan pembayaran, termasuk Paylater, cicilan bank 0%, serta asuransi kesehatan seperti AdMedika, BNI Life, AIA, dan lainnya. Segera kunjungi SATU Dental dan dapatkan senyum sehat tanpa gangguan!

Artikel Lainnya yang Terkait

Referensi

  • American Dental Association. (2023). “Oral Health and Soft Tissue Injuries.”
  • Centers for Disease Control and Prevention (CDC). (2022). “Oral Health Conditions.”
  • Smith, J. et al. (2021). “The Impact of Anxiety on Oral Habits: A Systematic Review.” Journal of Dental Research, 100(4), 345-357.
  • Brown, L. et al. (2020). “Effects of Chewing Habits on Oral Soft Tissue Injuries.” International Journal of Oral Science, 12(3), 212-225.
  • National Institute of Dental and Craniofacial Research (NIDCR). (2021). “Mouth Injuries and Their Treatment.

Artikel Terbaru

Cabang Klinik Gigi SATU Dental

Buat Jadwal di Klinik SATU Dental