Siapa yang tidak ingin memiliki senyum yang sempurna? Gigi yang rapi dan teratur tidak hanya meningkatkan kepercayaan diri, tetapi juga mencerminkan kepribadian yang bersih dan terawat. Salah satu cara untuk mencapai senyum idaman adalah dengan menggunakan behel gigi.Â
Namun, bagi sebagian orang, tampilan kawat logam yang mencolok menjadi kendala. Tenang saja, kini ada solusi yang lebih estetis, yaitu behel gigi tanpa kawat. Perawatan ini menawarkan berbagai kelebihan yang menarik, namun juga memiliki beberapa kekurangan yang perlu diperhatikan.Â
Mari kita bahas kelebihan dan kekurangan behel gigi tanpa kawat secara mendalam, sehingga Anda dapat membuat keputusan yang tepat.
Apa Itu Behel Gigi Tanpa Kawat?
Behel gigi tanpa kawat, juga dikenal sebagai aligner transparan atau clear aligner, adalah alat ortodontik yang dirancang untuk merapikan gigi tanpa menggunakan kawat atau braket logam.Â
Aligner ini terbuat dari bahan plastik transparan yang fleksibel dan dibuat khusus sesuai dengan bentuk gigi pasien. Setiap aligner digunakan selama dua minggu sebelum diganti dengan aligner baru yang sedikit berbeda bentuknya, secara bertahap menggerakkan gigi ke posisi yang diinginkan. Proses ini biasanya berlangsung selama beberapa bulan hingga beberapa tahun, tergantung pada tingkat keparahan pergeseran gigi yang diperlukan.
Baca Juga: Aligner Gigi: Pengertian, Fungsi dan Perbedaannya dengan Behel
Kelebihan Behel Gigi Tanpa Kawat
Setelah mengetahui tentang apa itu behel gigi tanpa kawat, berikut ini adalah beberapa kelebihan behel gigi tanpa kawat yang perlu Anda ketahui.
1. Estetika yang Lebih Baik
Salah satu keunggulan utama dari behel gigi tanpa kawat adalah estetika yang lebih baik. Karena aligner ini transparan, hampir tidak terlihat saat dipakai, sehingga cocok bagi mereka yang ingin merapikan gigi tanpa menarik perhatian. Ini sangat penting bagi orang dewasa yang khawatir tentang penampilan mereka selama perawatan ortodontik.
2. Kenyamanan
Behel gigi tanpa kawat terbuat dari bahan plastik yang halus, sehingga lebih nyaman dipakai dibandingkan behel tradisional yang menggunakan kawat dan braket logam. Tidak ada kawat atau braket yang bisa mengiritasi atau melukai jaringan lunak di dalam mulut, sehingga mengurangi risiko luka dan sariawan.
Baca Juga: 6 Cara Menyembuhkan Sariawan dengan Bahan Alami
3. Mudah Dilepas
Aligner ini dapat dilepas kapan saja, memudahkan pasien untuk makan, menyikat gigi, dan menggunakan benang gigi tanpa hambatan. Hal ini membantu menjaga kebersihan mulut yang lebih baik selama perawatan ortodontik, karena pasien bisa membersihkan gigi mereka dengan lebih efektif dibandingkan saat menggunakan behel tradisional.
4. Perawatan yang Lebih Singkat di Klinik
Pasien yang menggunakan behel gigi tanpa kawat biasanya memerlukan kunjungan yang lebih jarang ke klinik gigi dibandingkan dengan mereka yang menggunakan behel tradisional.Â
Hal ini karena tidak perlu melakukan penyesuaian kawat atau braket secara rutin. Selain itu, aligner dapat dikirimkan langsung ke pasien, yang memudahkan mereka untuk mengganti aligner sesuai jadwal tanpa harus mengunjungi klinik.
Kekurangan Behel Gigi Tanpa Kawat
Selain kelebihan, tentunya behel gigi tanpa kawat ini juga punya kekurangan, berikut ini adalah beberapa kekurangan behel gigi tanpa kawat.
1. Biaya yang Lebih Tinggi
Behel gigi tanpa kawat biasanya lebih mahal dibandingkan dengan behel tradisional. Ini disebabkan oleh teknologi dan material khusus yang digunakan dalam pembuatan aligner. Biaya perawatan dengan aligner transparan bisa mencapai dua kali lipat biaya perawatan dengan behel tradisional.
Baca Juga: Harga Pasang Behel Gigi di Klinik Gigi, Puskesmas dan Rumah Sakit, Simak Daftar Lengkapnya
2. Kedisiplinan Pasien
Keberhasilan perawatan dengan behel gigi tanpa kawat sangat bergantung pada kedisiplinan pasien dalam memakainya. Aligner harus dipakai setidaknya 20-22 jam per hari untuk mencapai hasil yang optimal. Kegagalan untuk mematuhi jadwal ini dapat memperpanjang waktu perawatan dan mengurangi efektivitas aligner.
3. Tidak Cocok untuk Semua Kasus
Behel gigi tanpa kawat tidak selalu efektif untuk kasus pergeseran gigi yang kompleks. Untuk beberapa pasien dengan masalah ortodontik yang lebih parah, behel tradisional mungkin masih menjadi pilihan yang lebih efektif.Â
Aligner transparan lebih cocok untuk koreksi minor hingga moderat, sementara behel tradisional lebih fleksibel untuk menangani berbagai tingkat keparahan masalah gigi.
4. Perawatan Lebih Lama
Dalam beberapa kasus, perawatan dengan behel gigi tanpa kawat bisa memakan waktu lebih lama dibandingkan dengan behel tradisional, terutama jika pasien tidak konsisten dalam memakainya. Hal ini bisa menjadi kendala bagi pasien yang menginginkan hasil cepat.
 Baca Juga: Perubahan Wajah Setelah Pakai Behel
Jenis-Jenis Behel Gigi Tanpa Kawat
Ada beberapa jenis behel gigi tanpa kawat yang populer saat ini, antara lain:
- Invisalign. Invisalign adalah salah satu merek aligner transparan yang populer. Aligner yang digunakan terbuat dari plastik bening dan dapat dilepas pasang. Invisalign menawarkan fleksibilitas dan kenyamanan yang tinggi. Sistem ini menggunakan serangkaian aligner yang dapat dilepas dan dibuat khusus untuk memperbaiki posisi gigi. Invisalign menawarkan solusi yang tidak terlihat dan nyaman bagi mereka yang ingin merapihkan gigi tanpa kawat. Aligner Invisalign dibuat dengan teknologi canggih dan diprogram untuk menggeser gigi secara bertahap.
- Lingual braces. Jenis behel gigi tanpa kawat ini dipasang di bagian belakang gigi sehingga tidak terlihat dari depan. Lingual braces sangat cocok bagi mereka yang menginginkan hasil yang sangat estetis.
- Clear Correct. Sama seperti Invisalign, Clear Correct juga menggunakan aligner transparan yang dapat dilepas pasang. ClearCorrect menawarkan alternatif yang terjangkau dengan hasil yang sama baiknya.
Solusi Merapikan Gigi Tanpa Kawat Lainnya
Selain behel gigi tanpa kawat, ada beberapa opsi pilihan lainnya yang bisa Anda pilih, berikut ini adalah beberapa pilihannya.
1. Veneer
Veneer adalah lapisan tipis dari porselen atau resin komposit yang ditempelkan pada permukaan depan gigi. Veneer digunakan untuk memperbaiki bentuk, ukuran, dan warna gigi.Â
Prosedur ini tidak hanya memperbaiki estetika tetapi juga memperkuat struktur gigi. Veneer dapat menjadi solusi cepat dan efektif untuk gigi yang tidak rata atau memiliki celah.
Baca Juga: Biaya Veneer Gigi Paling Umum di Indonesia, Cek Sebelum Treatment!
2. Crown Gigi
Crown atau mahkota gigi adalah penutup gigi yang sepenuhnya menutupi atau membungkus gigi yang rusak. Selain memperbaiki estetika, crown juga memberikan perlindungan ekstra pada gigi yang rapuh.Â
Crown gigi digunakan untuk memperbaiki gigi yang patah, rusak parah, atau mengalami perubahan warna yang signifikan.
Baca Juga: Harga Crown Gigi, Prosedur dan Jenis-jenis Crown Gigi
3. Bonding Gigi
Bonding gigi melibatkan penempelan material resin komposit berwarna gigi pada permukaan gigi untuk memperbaiki kerusakan atau cacat kecil. Prosedur ini cepat, tidak mahal, dan efektif untuk perbaikan estetika minor. Bonding gigi dapat digunakan untuk memperbaiki gigi yang retak, terkelupas, atau memiliki celah kecil.
Behel gigi tanpa kawat menawarkan solusi yang lebih estetis dan nyaman bagi mereka yang ingin merapikan gigi. Dengan teknologi yang semakin canggih, perawatan ini telah mengalami banyak kemajuan.Â
Namun, seperti halnya perawatan medis lainnya, behel gigi tanpa kawat memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu dipertimbangkan. Sebelum memutuskan, sebaiknya konsultasikan dengan dokter gigi spesialis ortodonti untuk mendapatkan rekomendasi yang sesuai dengan kondisi gigi dan kebutuhan Anda.Â
Oleh karena itu, Klinik Gigi SATU Dental, merupakan Klinik dokter gigi yang terpercaya dan memiliki reputasi terbaik untuk pemeriksaan gigi Anda. Dokter gigi dan staf yang terampil di Klinik Gigi SATU Dental akan membuat kunjungan Anda lebih menyenangkan. Ingatlah bahwa senyum yang sehat dan indah adalah investasi jangka panjang.
Artikel Lainnya yang Terkait
- 7 Cara Merapikan Gigi Tanpa Behel yang Aman dan Nyaman
- Perbedaan Aligner dan Behel Gigi, Mana yang Lebih Baik?
- Ciri-ciri Behel Palsu dan Perbedaanya dengan Behel Asli
Referensi
- Proffit, W. R., Fields, H. W., & Sarver, D. M. (2021). Contemporary Orthodontics. Elsevier Health Sciences.
- Graber, L. W., Vanarsdall, R. L., & Vig, K. W. (2020). Orthodontics: Current Principles and Techniques. Elsevier Health Sciences.
- Bishara, S. E. (2018). Textbook of Orthodontics. Saunders.
- Mitchell, L. (2018). An Introduction to Orthodontics. Oxford University Press.
- Joondeph, D. R. (2019). “Orthodontic Treatment and Its Impact on Oral Health”. Journal of Orthodontics, 46(4), 315-323.