Klinik Gigi SATU Dental

8 Penyebab Bau Mulut pada Anak dan Cara Mengatasinya

8 Penyebab Bau Mulut pada Anak dan Cara Mengatasinya

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on linkedin
LinkedIn
Share on whatsapp
WhatsApp
Breadcrumb

Pernahkah Anda mencium bau tidak sedap dari mulut si kecil saat mereka sedang bermain atau berdekatan dengan Anda? Bau mulut, atau halitosis, pada anak memang umum terjadi dan kerap kali dianggap sepele. Namun, tahukah Anda bahwa bau mulut pada anak dapat menjadi pertanda masalah kesehatan yang lebih serius?

 

Artikel ini akan mengupas tuntas 8 penyebab bau mulut pada anak beserta cara mengatasinya. Mari kita jaga kesehatan dan kesegaran napas si kecil agar mereka dapat tetap ceria dan bebas dari rasa malu.

Table of Contents

Penyebab Bau Mulut pada Anak

1. Kebersihan Gigi dan Mulut yang Kurang Menjaga

Kebersihan gigi dan mulut yang buruk merupakan penyebab utama bau mulut pada anak. Sisa makanan yang menempel di gigi dan sela-sela gigi menjadi tempat berkembang biaknya bakteri penyebab bau mulut. Sisa makanan yang menempel di gigi dan sela-sela gigi mengandung karbohidrat yang difermentasi oleh bakteri di mulut, menghasilkan senyawa volatil sulfur yang berbau tidak sedap. Plak gigi, lapisan lengket yang terbentuk di gigi, juga merupakan tempat berkembang biaknya bakteri penyebab bau mulut. Pastikan anak menyikat gigi dua kali sehari, minimal dua menit setiap kali sikat, dan menggunakan benang gigi sekali sehari.

 

2. Masalah Kesehatan Gigi

Gigi berlubang, karang gigi, dan infeksi pada gigi dan gusi dapat menyebabkan bau mulut. Gigi berlubang dan infeksi pada gigi dan gusi dapat menghasilkan nanah dan bakteri yang berbau tidak sedap. Karang gigi, plak yang mengeras di gigi, juga dapat menjadi tempat berkembang biaknya bakteri penyebab bau mulut. Rutinlah membawa anak ke dokter gigi untuk pemeriksaan dan perawatan gigi secara berkala.

 

Baca Juga: Biaya Membersihkan Karang Gigi di Puskesmas dan Klinik Gigi

 

3. Bakteri pada Lidah

Lidah yang kotor dan berlapis plak putih dapat menjadi tempat berkembang biaknya bakteri penyebab bau mulut. Permukaan lidah yang kasar dan berpori dapat menampung bakteri dan sisa makanan. Bakteri di lidah menghasilkan senyawa volatil sulfur yang berbau tidak sedap. Bersihkan lidah anak dengan sikat gigi khusus lidah atau scraper lidah setelah menyikat gigi.

 

4. Infeksi pada Gusi

 

Bau mulut dapat diakibatkan oleh kondisi gusi seperti periodontitis dan gingivitis. Gejalanya antara lain gusi merah, bengkak, dan mudah berdarah. Penyakit gusi menyebabkan peradangan dan kerusakan pada jaringan gusi. Bakteri yang terkait dengan penyakit gusi menghasilkan senyawa volatil sulfur yang berbau tidak sedap. Konsultasikan dengan dokter gigi jika anak Anda mengalami gejala-gejala tersebut.


Baca Juga: Radang Gusi: Penyebab, Gejala dan Cara Mengobatinya

 

5. Mulut Kering

Kurangnya produksi air liur dapat menyebabkan mulut kering dan bau mulut. Mulut kering dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti konsumsi obat-obatan tertentu, kebiasaan bernapas melalui mulut, dan kondisi medis tertentu. Air liur membantu membersihkan mulut dari sisa makanan dan bakteri. Kurangnya air liur dapat menyebabkan bakteri menumpuk dan menghasilkan senyawa volatil sulfur yang berbau tidak sedap. Konsultasikan dengan dokter jika anak Anda mengalami mulut kering yang persisten.

 

6. Penyakit Tertentu

Salah satu tanda diabetes, penyakit ginjal, dan penyakit hati adalah bau mulut. Penyakit tertentu, seperti diabetes, dapat menyebabkan peningkatan kadar gula darah dalam darah. Gula darah tinggi dapat diubah oleh bakteri di mulut menjadi senyawa volatil sulfur yang berbau tidak sedap. Penyakit ginjal dan penyakit hati juga dapat menyebabkan bau mulut karena gangguan metabolisme. Jika Anda mencurigai anak Anda memiliki bau mulut yang disebabkan oleh penyakit tertentu, konsultasikan dengan dokter.

 

7. Adanya Benda Asing dalam Anggota Tubuh

Terkadang, bau mulut pada anak dapat disebabkan oleh benda asing yang tersangkut di hidung atau tenggorokan. Benda asing ini dapat berupa potongan makanan, mainan kecil, atau bahkan baterai. Gejalanya antara lain bau mulut yang persisten, kesulitan bernapas, dan keluarnya cairan dari hidung atau mulut. Benda asing yang tersangkut di hidung atau tenggorokan dapat menyebabkan infeksi dan pembusukan. 

 

Bakteri yang terlibat dalam infeksi dan pembusukan menghasilkan senyawa volatil sulfur yang berbau tidak sedap. Benda asing juga dapat menghalangi aliran udara dan menyebabkan bau mulut. Jika Anda mencurigai anak Anda menelan benda asing, segera bawa ke dokter. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan mungkin menggunakan rontgen atau endoskopi untuk menemukan benda asing tersebut. Setelah ditemukan, benda asing akan segera dikeluarkan untuk menghilangkan bau mulut dan mencegah komplikasi yang lebih serius.

 

8. Akibat Makanan Tertentu

Konsumsi makanan tertentu, seperti bawang putih, bawang merah, dan makanan pedas, dapat menyebabkan bau mulut sementara. Bau mulut ini biasanya hilang dalam beberapa jam setelah makan makanan tersebut. Makanan tertentu, seperti bawang putih, bawang merah, dan makanan pedas, mengandung senyawa sulfur yang mudah menguap. Senyawa sulfur ini dapat diserap ke dalam aliran darah dan dikeluarkan melalui paru-paru saat bernapas, menyebabkan bau mulut. Konsumsi berlebihan makanan tersebut dapat meningkatkan kadar senyawa sulfur dalam tubuh dan menyebabkan bau mulut yang persisten. 

 

Namun, jika anak Anda sering makan makanan tersebut dan mengalami bau mulut yang persisten, konsultasikan dengan dokter. Dokter mungkin akan menyarankan anak Anda untuk mengurangi konsumsi makanan tersebut atau mencari solusi alternatif untuk mengatasi bau mulut.

 

Baca Juga: 7 Cara Menghilangkan Bau Mulut Karena Gigi Berlubang

Cara Mengatasi Bau Mulut pada Anak

  1. Menjaga Kebersihan Gigi dan Mulut. Ajarkan anak untuk menyikat gigi dua kali sehari, minimal dua menit setiap kali sikat. Gunakan sikat gigi dengan bulu yang lembut dan pasta gigi berfluoride. Berikan anak edukasi tentang teknik menyikat gigi yang benar. Pastikan semua permukaan gigi tersentuh, termasuk bagian belakang dan lidah.
    Bersihkan sela-sela gigi sekali sehari dengan menggunakan benang gigi. Sisa makanan yang menempel di sela-sela gigi dapat menjadi sumber bakteri penyebab bau mulut. Bersihkan lidah anak dengan sikat gigi khusus lidah atau scraper lidah setelah menyikat gigi. Bakteri penyebab bau mulut dapat tumbuh subur pada lidah yang tidak bersih.
  2. Memastikan Kebutuhan Air Putih Terpenuhi. Menjaga mulut tetap lembab dan menghindari bau mulut dapat dilakukan dengan mengonsumsi air putih yang cukup. Pastikan anak minum air putih minimal 8 gelas per hari. Hindari minuman manis dan bersoda karena dapat meningkatkan risiko gigi berlubang dan bau mulut.
  3. Membawa Anak ke Dokter Gigi. Bawa anak ke dokter gigi untuk pemeriksaan dan perawatan gigi secara berkala. Pemeriksaan gigi secara berkala dapat membantu mendeteksi dan mengatasi masalah gigi yang dapat menyebabkan bau mulut. Konsultasikan dengan dokter gigi jika bau mulut pada anak tidak membaik dengan langkah-langkah di atas. Dokter gigi dapat memberikan saran dan perawatan yang tepat untuk mengatasi bau mulut pada anak.
  4. Memperhatikan Kebiasaan Makan. Hindari memberikan anak makanan yang dapat menyebabkan bau mulut berlebihan, seperti bawang putih, bawang merah, dan makanan pedas. Pastikan anak memiliki pola makan yang seimbang dan bergizi. Konsumsi buah dan sayur yang kaya serat dapat membantu membersihkan gigi dan mulut secara alami.
  5. Menjaga Kesehatan Anak Secara Keseluruhan. Pastikan anak tidur yang cukup dan berkualitas. Kurang tidur dapat menyebabkan mulut kering dan bau mulut. Ajarkan anak untuk mengelola stres dengan baik. Stres dapat memperburuk bau mulut. Konsultasikan dengan dokter jika anak Anda memiliki kondisi medis tertentu yang dapat menyebabkan bau mulut, seperti diabetes, penyakit ginjal, atau penyakit hati.

Baca Juga: 6 Tips Jika Lupa Menggosok Gigi, Anti Bau Mulut!

Bau mulut pada anak, atau halitosis, bukanlah hal yang menyenangkan. Tapi, para orang tua tak perlu khawatir! Dengan mengenali penyebab dan cara mengatasinya, senyum segar dan percaya diri si kecil bisa kembali terpancar. Jadi, yuk wujudkan kesehatan gigi dan mulut yang optimal untuk si kecil. 

 

Selain menerapkan langkah-langkah yang telah disebutkan, jangan lupa untuk selalu memberi semangat dan pujian pada anak atas usahanya menjaga kebersihan mulut. Dan jangan lupa tetap konsultasikan gigi anak Anda jika mengalami masalah kesehatan gigi seperti bau mulut yang berlebih. Oleh karena itu, mari kita datang ke dokter gigi yang memiliki reputasi baik untuk memeriksakan Anda di SATU Dental. 


Pengalaman perawatan gigi Anda akan ditingkatkan oleh jajaran dokter dan personel yang ramah di Klinik Gigi SATU Dental, serta perawatan gigi spesial mereka. Senyum ceria dan rasa percaya diri si kecil adalah kebahagiaan terbesar orang tua. Mulailah langkah awal menjaga kesehatan gigi dan mulut mereka sejak dini!

Artikel Lainnya

Cabang Klinik Gigi SATU Dental

Buat Jadwal di Klinik SATU Dental