Memiliki gigi yang sehat dan kuat adalah dambaan setiap orang. Namun, tidak semua kondisi gigi yang mengalami kerusakan dapat diperbaiki dengan tambalan. Beberapa kasus memerlukan tindakan yang lebih kompleks karena tingkat kerusakan yang sudah terlalu parah atau kondisi medis tertentu.
Gigi yang tidak bisa ditambal umumnya mengalami kerusakan struktural yang signifikan, seperti patah hingga ke akar, berlubang parah, atau kehilangan jaringan pendukung. Mengetahui kriteria gigi yang tidak dapat ditambal sangat penting agar dapat memilih solusi perawatan yang tepat dan mencegah komplikasi lebih lanjut.
Artikel ini akan membahas secara mendalam berbagai kondisi yang membuat gigi tidak bisa ditambal, serta alternatif perawatan terbaik untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut.
Gigi yang Tidak Bisa Ditambal?
Dalam dunia kedokteran gigi, tidak semua gigi yang mengalami kerusakan dapat diperbaiki dengan prosedur tambal gigi. Beberapa kondisi tertentu membuat gigi yang tidak bisa ditambal harus mendapatkan perawatan alternatif yang lebih sesuai untuk menjaga kesehatan rongga mulut secara keseluruhan.
Tambalan gigi bertujuan untuk memperbaiki struktur gigi yang rusak akibat karies atau cedera ringan, tetapi ada beberapa faktor yang membuat metode ini tidak efektif atau bahkan kontraindikasi. Berikut adalah beberapa kondisi gigi yang tidak bisa ditambal.
1. Gigi Patah
Gigi patah umumnya disebabkan oleh trauma, seperti benturan keras atau kecelakaan. Jika patahan gigi terjadi hingga mengenai pulpa (jaringan lunak di dalam gigi yang berisi saraf dan pembuluh darah), maka penambalan tidak lagi menjadi pilihan yang efektif.
Struktur gigi yang sudah rapuh akan sulit untuk mendukung tambalan dengan baik, sehingga risiko kegagalan tambalan sangat tinggi. Dalam kasus ini, perawatan yang lebih tepat dapat berupa perawatan saluran akar yang diikuti dengan pemasangan mahkota gigi (crown) atau bahkan pencabutan jika kerusakan terlalu luas.
2. Gigi yang Sudah Melalui Prosedur Perawatan Saluran Akar
Setelah menjalani perawatan saluran akar, gigi yang tidak bisa ditambal menjadi lebih rapuh karena telah kehilangan suplai darah dan saraf. Tanpa jaringan vital, gigi cenderung mudah retak atau pecah jika hanya ditambal. Oleh karena itu, dokter gigi biasanya akan merekomendasikan pemasangan mahkota untuk memberikan perlindungan yang lebih kuat dan mempertahankan fungsi gigi dalam jangka panjang.
3. Gigi yang Berlubang Parah
Tidak semua gigi berlubang dapat ditambal. Jika karies telah mencapai pulpa dan menyebabkan infeksi yang luas, maka penambalan tidak lagi menjadi solusi yang efektif. Infeksi pada jaringan pulpa dapat menimbulkan abses yang berbahaya jika tidak segera ditangani dengan perawatan saluran akar atau pencabutan gigi. Gigi yang tidak bisa ditambal dalam kondisi ini umumnya menunjukkan gejala nyeri yang hebat dan perubahan warna menjadi kehitaman akibat nekrosis jaringan.
Baca Juga: Gigi Berlubang Ditambal atau Dicabut? Pahami Kondisinya Berikut Ini
4. Gigi Keropos
Gigi yang mengalami demineralisasi parah hingga strukturnya rapuh dan berpori sering kali termasuk dalam kategori gigi yang tidak bisa ditambal. Ketika mineral yang membentuk email gigi berkurang secara signifikan, gigi kehilangan kekuatan untuk menahan tambalan dengan baik. Dalam kasus ini, dokter gigi mungkin merekomendasikan penggunaan mahkota atau prosedur restoratif lain yang lebih sesuai untuk menggantikan struktur gigi yang hilang.
Baca Juga: 6 Penyebab Gigi Keropos dan Cara Mengatasinya
5. Gigi Goyang
Stabilitas gigi sangat penting dalam keberhasilan prosedur tambal gigi. Jika gigi sudah mengalami mobilitas tinggi akibat penyakit periodontal atau kehilangan dukungan jaringan tulang, maka penambalan tidak akan efektif.
Gigi yang tidak bisa ditambal dalam kondisi ini sering kali disebabkan oleh resesi gusi yang parah, infeksi kronis, atau trauma. Perawatan yang lebih tepat dapat mencakup perawatan periodontal untuk memperbaiki jaringan pendukung atau pencabutan jika gigi tidak dapat dipertahankan.
6. Alergi terhadap Bahan Tambalan
Meskipun jarang, beberapa pasien mengalami reaksi alergi terhadap bahan yang digunakan dalam tambalan gigi, seperti amalgam atau resin komposit. Jika pasien memiliki riwayat alergi terhadap bahan tertentu, maka gigi yang tidak bisa ditambal dengan bahan tersebut memerlukan solusi lain seperti penggunaan bahan alternatif atau perawatan restoratif lainnya.
7. Gigi yang Sakit
Gigi yang mengalami nyeri akut akibat infeksi atau peradangan pulpa tidak boleh langsung ditambal tanpa perawatan yang tepat. Penambalan dalam kondisi ini dapat memerangkap bakteri di dalam gigi dan memperburuk infeksi. Oleh karena itu, dokter gigi akan melakukan perawatan saluran akar terlebih dahulu sebelum mempertimbangkan prosedur tambal gigi. Hal ini menjawab pertanyaan mengapa gigi sakit tidak boleh ditambal, karena penutupan rongga yang masih mengalami inflamasi hanya akan memperburuk kondisi pasien.
Baca Juga: Sakit Gigi karena Akar Gigi Meradang, Apa Solusinya?
Kondisi Gigi yang Bisa Ditambal
Sebelum memutuskan tindakan perawatan, penting untuk mengetahui kondisi gigi yang masih memungkinkan untuk ditambal. Berikut adalah beberapa kondisi gigi yang bisa ditambal:
1. Gigi Berlubang pada Enamel
Gigi yang memiliki lubang kecil pada lapisan enamel masih bisa ditambal. Enamel adalah lapisan terluar gigi yang keras dan berfungsi melindungi lapisan di bawahnya. Lubang pada enamel biasanya belum mencapai saraf gigi, sehingga penambalan dapat menghentikan progresi kerusakan dan mencegah gigi yang tidak bisa ditambal di kemudian hari.
2. Kerusakan Dentin yang Belum Mencapai Pulpa
Jika kerusakan sudah mencapai dentin, yaitu lapisan di bawah enamel, namun belum mencapai pulpa (saraf gigi), gigi masih dapat ditambal. Penambalan pada tahap ini penting untuk mencegah infeksi pada pulpa yang bisa menyebabkan gigi yang tidak bisa ditambal dan memerlukan perawatan yang lebih kompleks seperti perawatan saluran akar.
3. Retakan Kecil pada Gigi
Retakan kecil atau fraktur yang tidak mengenai pulpa gigi dapat diperbaiki dengan penambalan. Bahan tambal komposit biasanya digunakan untuk mengembalikan bentuk dan fungsi gigi. Penanganan dini pada retakan ini penting agar tidak berkembang menjadi kerusakan yang lebih parah yang bisa membuat gigi tidak bisa ditambal.
4. Gigi dengan Karies Permukaan
Karies yang hanya mempengaruhi permukaan gigi tanpa kerusakan mendalam masih bisa ditangani dengan penambalan sederhana. Penambalan ini akan mencegah karies berkembang lebih dalam yang dapat menyebabkan gigi yang tidak bisa ditambal dan membutuhkan perawatan lebih lanjut.
Baca Juga: Karies Gigi: Pengertian, Penyebab, dan Cara MengobatiÂ
5. Gigi dengan Struktur Kuat
Gigi yang masih memiliki struktur kuat dan cukup jaringan sehat untuk mendukung bahan tambal dapat ditambal. Penting bagi dokter gigi untuk menilai ketahanan struktur gigi sebelum melakukan penambalan agar hasilnya optimal dan mencegah risiko gigi yang tidak bisa ditambal.
Cara Merawat Gigi Ditambal
Merawat gigi yang telah ditambal sangat penting untuk memastikan tambalan bertahan lama dan mencegah kerusakan lebih lanjut yang dapat menyebabkan gigi yang tidak bisa ditambal. Berikut adalah cara-cara merawat gigi ditambal:
1. Menjaga Kebersihan Mulut Secara Menyeluruh
Sikat gigi setidaknya dua kali sehari dengan pasta gigi berfluoride. Fluoride membantu memperkuat enamel gigi dan mencegah kerusakan lebih lanjut. Jangan lupa untuk membersihkan lidah dan menggunakan benang gigi setiap hari untuk menghilangkan plak dan sisa makanan di sela-sela gigi.
2. Menghindari Makanan dan Minuman Asam serta Manis
Konsumsi berlebihan makanan dan minuman asam atau manis dapat merusak tambalan dan enamel gigi. Asam dapat menyebabkan erosi pada bahan tambal, sementara gula dapat memicu pertumbuhan bakteri penyebab karies. Batasi konsumsi dan bilas mulut dengan air putih setelahnya.
3. Rutin Memeriksakan Gigi ke Dokter Gigi
Lakukan pemeriksaan gigi secara rutin setiap enam bulan sekali. Dokter gigi dapat memonitor kondisi tambalan dan mendeteksi dini apabila ada masalah. Pemeriksaan rutin membantu mencegah perkembangan kerusakan yang bisa membuat gigi tidak bisa ditambal di masa depan.
4. Menghindari Kebiasaan Buruk
Hindari kebiasaan seperti menggigit kuku, membuka kemasan dengan gigi, atau mengunyah benda keras seperti es batu. Kebiasaan ini dapat merusak tambalan dan bahkan memicu retakan pada gigi yang berujung pada gigi yang tidak bisa ditambal.
5. Menggunakan Pelindung Gigi saat Berolahraga
Jika Anda aktif dalam olahraga kontak atau aktivitas yang berisiko cedera pada mulut, gunakan pelindung gigi. Ini penting untuk melindungi tambalan dan gigi dari benturan yang bisa menyebabkan kerusakan serius.
6. Memantau Sensitivitas atau Ketidaknyamanan
Jika setelah penambalan Anda merasakan sensitivitas atau ketidaknyamanan, segera konsultasikan dengan dokter gigi. Hal ini bisa menjadi tanda masalah pada tambalan atau gigi yang jika tidak ditangani bisa berkembang menjadi kondisi di mana gigi tidak bisa ditambal.
Jika gigi sudah terlalu rusak dan tidak memungkinkan untuk ditambal, bukan berarti tidak ada solusi. Berbagai perawatan lain seperti crown gigi, perawatan saluran akar, hingga pencabutan dan pemasangan gigi tiruan bisa menjadi alternatif yang lebih efektif untuk menjaga kesehatan serta fungsi gigi Anda. Oleh karena itu, sangat penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter gigi guna mendapatkan penanganan yang sesuai.
Di Klinik Gigi SATU Dental, Anda akan ditangani oleh 350+ dokter gigi umum & spesialis dengan teknologi canggih untuk diagnosa akurat dan perawatan minim risiko. Nikmati layanan berkualitas dengan pembayaran fleksibel, termasuk Paylater, cicilan 0%, dan asuransi rekanan seperti AdMedika, AIA, AXA, Mandiri, dan lainnya.
Dapatkan diskon eksklusif untuk perawatan gigi berkualitas seperti pemasangan crown gigi, perawatan saluran akar, dan berbagai layanan lainnya tanpa khawatir soal biaya! Klik di sini untuk melihat promo menarik yang sedang berlangsung! Jangan tunda lagi, atasi masalah gigi Anda dengan solusi yang tepat di SATU Dental. Dapatkan konsultasi dan perawatan terbaik untuk senyum yang lebih sehat dan percaya diri!
Artikel Lainnya yang Terkait
- Bahan Tambal Gigi Apa Saja? Ini Jenis dan Cara Merawatnya
- 8 Pantangan Setelah Tambal Gigi Permanen, Perhatikan!
- Tambalan Gigi Lepas? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
Referensi
- American Dental Association. (2022). “Guidelines for Restorative Dentistry.” Journal of the American Dental Association, 153(4), 311-320.
- Centers for Disease Control and Prevention (CDC). (2023). “Oral Health Conditions and Treatments.” CDC Dental Reports, 45(2), 112-120.
- Smith, J. et al. (2021). “The Longevity of Dental Restorations and Factors Affecting Their Success.” International Journal of Dental Research, 67(3), 215-229.