Klinik Gigi SATU Dental

Open Bite: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Open Bite: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on linkedin
LinkedIn
Share on whatsapp
WhatsApp
Breadcrumb

Banyak orang mengalami masalah gigitan, tetapi tidak semua menyadari bahwa jenis gigitan dapat memengaruhi kesehatan gigi dan mulut secara keseluruhan. Salah satu kondisi yang jarang dibicarakan tetapi cukup umum adalah open bite.

Kondisi ini terjadi saat gigi atas dan bawah tidak bertemu ketika mulut tertutup, dan menyebabkan gangguan bicara, mengunyah, dan masalah estetika. Mengatasi open bite sangat penting, terutama karena masalah ini bisa berkembang menjadi lebih serius seiring waktu.

Di artikel ini, kita akan membahas gejala open bite, apa yang membedakannya dari kondisi deep bite, penyebab utama, serta cara-cara penanganannya. Mari kita bahas satu per satu untuk memahami betapa pentingnya kesehatan gigi dan bagaimana Anda bisa menemukan perawatan yang tepat.

Table of Contents

Apa itu Open Bite?

Apa itu Open Bite? Apa itu Open Bite.jpg Source: Shutterstock Open bite adalah kondisi maloklusi gigi yang ditandai oleh ketidakmampuan gigi atas dan gigi bawah untuk bertemu dengan sempurna saat mulut tertutup. Pada orang dengan open bite, gigi depan atau samping tidak menutup sepenuhnya sehingga terjadi celah antara gigi atas dan bawah. Hal ini bisa terjadi di bagian depan atau samping gigi dan umum terjadi pada anak-anak yang sering menggunakan dot atau mengisap jempol, tetapi juga dapat muncul pada orang dewasa. Menurut jurnal Majalah Kedokteran Gigi Indonesia, open bite adalah kondisi yang bisa berakar pada berbagai faktor, mulai dari genetik hingga kebiasaan buruk. Penderita kondisi ini sering mengalami kesulitan dalam mengunyah, berbicara, dan kadang-kadang mengendalikan pernapasan, terutama pada kasus yang lebih parah. Perbedaan Deep Bite dan Open Bite Banyak orang sering kali bingung antara open bite dan deep bite, dua jenis maloklusi yang memiliki karakteristik dan dampak kesehatan yang berbeda. Deep bite adalah kondisi di mana gigi atas terlalu menutupi gigi bawah saat mulut tertutup, sehingga menyebabkan tekanan berlebih pada gusi bawah dan gigi bawah. Sebaliknya, pada open bite, gigi atas dan bawah tidak bertemu sama sekali. Deep bite sering kali terkait dengan masalah erosi pada gigi karena gesekan terus-menerus, sementara open bite lebih cenderung menyebabkan masalah dalam berbicara dan mengunyah. Keduanya perlu ditangani oleh profesional ortodonti, tetapi perawatan dan pendekatannya berbeda tergantung pada jenis maloklusi yang dimiliki pasien. Baca Juga: 9 Resiko Gigi Berlubang bila Dibiarkan, Waspada! Gejala Open Bite Gejala open bite dapat bervariasi tergantung pada keparahan kondisi tersebut. Beberapa gejala yang umum di antaranya: Kesulitan Mengunyah – Karena gigi tidak saling bertemu, penderita open bite biasanya mengalami masalah saat mengunyah makanan, terutama makanan keras. Gangguan Bicara – Celah antara gigi atas dan bawah sering kali menyebabkan masalah dalam pengucapan beberapa huruf atau suara tertentu, seperti ‘s’ atau ‘z’. Masalah Estetika – Open bite bisa memengaruhi bentuk wajah dan estetika senyum seseorang, yang membuat banyak penderita merasa tidak percaya diri. Kebiasaan Bernapas melalui Mulut – Dalam beberapa kasus, open bite dapat menyebabkan pasien lebih sering bernapas melalui mulut daripada hidung. Penyebab Open Bite Beberapa faktor dapat menyebabkan open bite, dan berikut adalah beberapa penyebab paling umum: Faktor Genetik Genetika memainkan peran besar dalam pembentukan rahang dan posisi gigi. Jika ada anggota keluarga yang memiliki masalah gigitan serupa, ada kemungkinan besar masalah tersebut dapat diwariskan. Kebiasaan Buruk di Masa Kecil Kebiasaan seperti mengisap jempol, menggunakan dot, atau menggigit pensil dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan open bite. Kebiasaan ini menyebabkan perubahan pada struktur gigi yang akhirnya mengarah pada maloklusi. Gangguan Temporomandibular Joint (TMJ) Gangguan sendi temporomandibular – yang menghubungkan rahang dengan tengkorak – dapat menyebabkan perubahan pada posisi rahang dan memicu terjadinya open bite. Penyakit yang Memengaruhi Struktur Gigi Penyakit seperti scleroderma atau arthritis juga dapat berkontribusi terhadap open bite, terutama pada pasien lanjut usia. Baca Juga: Fluorosis: Ciri-Ciri, Penyebab, dan Cara Mengatasinya Cara Mengatasi Open Bite Cara Mengatasi Open Bite.jpeg Source: Freepik Untuk mengatasi open bite, biasanya diperlukan konsultasi dengan ortodontis untuk menentukan metode perawatan yang paling sesuai. Berikut adalah beberapa cara untuk menangani kondisi open bite: Perawatan Ortodonti (Behel/Braces) Perawatan ini adalah pilihan paling umum untuk merapikan gigi dan memperbaiki open bite. Dengan behel, gigi didorong agar kembali pada posisi yang ideal sehingga celah di antara gigi bisa dihilangkan. Operasi Rahang Dalam kasus yang lebih parah, terutama untuk open bite yang terkait dengan struktur rahang, operasi rahang mungkin diperlukan. Operasi ini akan menyesuaikan posisi rahang agar gigi atas dan bawah dapat bertemu dengan sempurna. Penggunaan Retainer Setelah menjalani perawatan ortodonti atau operasi rahang, penggunaan retainer sangat disarankan untuk menjaga posisi gigi dan mencegah kembalinya kondisi open bite. Terapi Myofunctional Terapi ini melibatkan latihan khusus untuk melatih otot-otot wajah dan rahang agar kembali pada posisi yang normal. Terapi myofunctional biasanya digunakan sebagai metode pelengkap setelah perawatan ortodonti untuk memastikan bahwa kebiasaan buruk tidak berulang. Perangkat Fungsional Pada beberapa kasus, perangkat fungsional yang dirancang khusus dapat digunakan untuk memperbaiki posisi gigi. Perangkat ini lebih efektif jika digunakan pada pasien muda karena struktur rahang masih bisa mengalami perubahan. Baca Juga: Gigi Overbite, Penyebab dan Cara Menanganinya Mengapa Open Bite Perlu Segera Diatasi? Mengabaikan open bite dapat menyebabkan masalah jangka panjang, seperti peningkatan risiko gigi berlubang, gigi sensitif, dan nyeri pada sendi rahang. Selain itu, masalah ini dapat memengaruhi kualitas hidup seseorang karena berdampak pada fungsi dasar seperti berbicara dan makan. Semakin cepat masalah ini didiagnosis dan diatasi, semakin baik hasil jangka panjang yang dapat dicapai. Jika Anda atau anggota keluarga mengalami open bite, konsultasikan segera dengan dokter gigi profesional untuk mendapatkan solusi yang tepat. Klinik Gigi SATU Dental menawarkan layanan ortodonti lengkap untuk berbagai kondisi maloklusi, termasuk open bite. Apa itu Open Bite

Open bite adalah kondisi maloklusi gigi yang ditandai oleh ketidakmampuan gigi atas dan gigi bawah untuk bertemu dengan sempurna saat mulut tertutup. Pada orang dengan open bite, gigi depan atau samping tidak menutup sepenuhnya sehingga terjadi celah antara gigi atas dan bawah. 

Hal ini bisa terjadi di bagian depan atau samping gigi dan umum terjadi pada anak-anak yang sering menggunakan dot atau mengisap jempol, tetapi juga dapat muncul pada orang dewasa.

Menurut jurnal Majalah Kedokteran Gigi Indonesia, open bite adalah kondisi yang bisa berakar pada berbagai faktor, mulai dari genetik hingga kebiasaan buruk. Penderita kondisi ini sering mengalami kesulitan dalam mengunyah, berbicara, dan kadang-kadang mengendalikan pernapasan, terutama pada kasus yang lebih parah.

Baca Juga: Maloklusi atau Gigi Berantakan: Penyebab dan Cara Mengatasinya

Perbedaan Deep Bite dan Open Bite

Banyak orang sering kali bingung antara open bite dan deep bite, dua jenis maloklusi yang memiliki karakteristik dan dampak kesehatan yang berbeda. Deep bite adalah kondisi di mana gigi atas terlalu menutupi gigi bawah saat mulut tertutup, sehingga menyebabkan tekanan berlebih pada gusi bawah dan gigi bawah. Sebaliknya, pada open bite, gigi atas dan bawah tidak bertemu sama sekali.

Deep bite sering kali terkait dengan masalah erosi pada gigi karena gesekan terus-menerus, sementara open bite lebih cenderung menyebabkan masalah dalam berbicara dan mengunyah. Keduanya perlu ditangani oleh profesional ortodonti, tetapi perawatan dan pendekatannya berbeda tergantung pada jenis maloklusi yang dimiliki pasien.

Gejala Open Bite

Gejala open bite dapat bervariasi tergantung pada keparahan kondisi tersebut. Beberapa gejala yang umum di antaranya:

  1. Kesulitan Mengunyah. Karena gigi tidak saling bertemu, penderita open bite biasanya mengalami masalah saat mengunyah makanan, terutama makanan keras.
  2. Gangguan Bicara. Celah antara gigi atas dan bawah sering kali menyebabkan masalah dalam pengucapan beberapa huruf atau suara tertentu, seperti ‘s’ atau ‘z’.
  3. Masalah Estetika. Open bite bisa memengaruhi bentuk wajah dan estetika senyum seseorang, yang membuat banyak penderita merasa tidak percaya diri.
  4. Kebiasaan Bernapas melalui Mulut. Dalam beberapa kasus, open bite dapat menyebabkan pasien lebih sering bernapas melalui mulut daripada hidung.

Penyebab Open Bite

Beberapa faktor dapat menyebabkan open bite, dan berikut adalah beberapa penyebab paling umum:

  1. Faktor Genetik. Genetika memainkan peran besar dalam pembentukan rahang dan posisi gigi. Jika ada anggota keluarga yang memiliki masalah gigitan serupa, ada kemungkinan besar masalah tersebut dapat diwariskan.
  2. Kebiasaan Buruk di Masa Kecil. Kebiasaan seperti mengisap jempol, menggunakan dot, atau menggigit pensil dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan open bite. Kebiasaan ini menyebabkan perubahan pada struktur gigi yang akhirnya mengarah pada maloklusi.
  3. Gangguan Temporomandibular Joint (TMJ). Gangguan sendi temporomandibular – yang menghubungkan rahang dengan tengkorak – dapat menyebabkan perubahan pada posisi rahang dan memicu terjadinya open bite.
  4. Penyakit yang Memengaruhi Struktur Gigi. Penyakit seperti scleroderma atau arthritis juga dapat berkontribusi terhadap open bite, terutama pada pasien lanjut usia.

Baca Juga: Fluorosis: Ciri-Ciri, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Cara Mengatasi Open Bite

Cara Mengatasi Open Bite

Untuk mengatasi open bite, biasanya diperlukan konsultasi dengan ortodontis untuk menentukan metode perawatan yang paling sesuai. Berikut adalah beberapa cara untuk menangani kondisi open bite:

  1. Perawatan Ortodonti (Behel/Braces. Perawatan ini adalah pilihan paling umum untuk merapikan gigi dan memperbaiki open bite. Dengan behel, gigi didorong agar kembali pada posisi yang ideal sehingga celah di antara gigi bisa dihilangkan.
  2. Operasi Rahang. Dalam kasus yang lebih parah, terutama untuk open bite yang terkait dengan struktur rahang, operasi rahang mungkin diperlukan. Operasi ini akan menyesuaikan posisi rahang agar gigi atas dan bawah dapat bertemu dengan sempurna.
  3. Penggunaan Retainer. Setelah menjalani perawatan ortodonti atau operasi rahang, penggunaan retainer sangat disarankan untuk menjaga posisi gigi dan mencegah kembalinya kondisi open bite.
  4. Terapi Myofunctional. Terapi ini melibatkan latihan khusus untuk melatih otot-otot wajah dan rahang agar kembali pada posisi yang normal. Terapi myofunctional biasanya digunakan sebagai metode pelengkap setelah perawatan ortodonti untuk memastikan bahwa kebiasaan buruk tidak berulang.
  5. Perangkat Fungsional. Pada beberapa kasus, perangkat fungsional yang dirancang khusus dapat digunakan untuk memperbaiki posisi gigi. Perangkat ini lebih efektif jika digunakan pada pasien muda karena struktur rahang masih bisa mengalami perubahan.

Baca Juga: Harga Pasang Behel Gigi di Klinik Gigi, Puskesmas dan Rumah Sakit, Simak Daftar Lengkapnya

Mengapa Open Bite Perlu Segera Diatasi?

Mengabaikan open bite dapat menyebabkan masalah jangka panjang, seperti peningkatan risiko gigi berlubang, gigi sensitif, dan nyeri pada sendi rahang. Selain itu, masalah ini dapat memengaruhi kualitas hidup seseorang karena berdampak pada fungsi dasar seperti berbicara dan makan. Semakin cepat masalah ini didiagnosis dan diatasi, semakin baik hasil jangka panjang yang dapat dicapai.

Jika Anda atau anggota keluarga mengalami open bite, konsultasikan segera dengan dokter gigi profesional untuk mendapatkan solusi yang tepat. Klinik Gigi SATU Dental menawarkan layanan ortodonti lengkap untuk berbagai kondisi maloklusi, termasuk open bite. 

Jangan biarkan kondisi ini memengaruhi kesehatan dan kualitas hidup Anda. SATU Dental, the fastest growing dental chain in indonesia, telah tersedia di 50 cabang Jabodetabek, Semarang, dan Surabaya untuk mengatasi berbagai permasalahan gigi & mulut Anda, khususnya gigi berantakan. Tersedia Spesialis Ortodonti yang siap melayani dan membantu merapikan gigi Anda. Kunjungi Klinik Gigi SATU Dental dan dapatkan perawatan terbaik untuk senyum yang lebih sehat!

Artikel Lainnya yang Terkait

Referensi

  • Majalah Kedokteran Gigi Indonesia. Diakses pada 13 November 2024. Perawatan Ortodontik Gigitan Terbuka Anterior. https://doi.org/10.22146/majkedgiind.8304.

  • J Pers Med. Diakses pada 13 November 2024. Comprehensive Deciphering the Complexity of the Deep Bite: Insight from Animal Model to Human Subjects. doi: 10.3390/jpm13101472.

Artikel Terbaru

Cabang Klinik Gigi SATU Dental

Buat Jadwal di Klinik SATU Dental