Klinik Gigi SATU Dental

9 Resiko Gigi Berlubang bila Dibiarkan, Waspada!

9 Resiko Gigi Berlubang bila Dibiarkan, Waspada!

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on linkedin
LinkedIn
Share on whatsapp
WhatsApp
Breadcrumb

Pernahkah Anda merasakan nyeri tajam yang tiba-tiba menusuk gigi? Atau mungkin Anda sering mengalami sakit kepala yang tak kunjung sembuh? Jangan anggap remeh keluhan-keluhan tersebut, karena bisa jadi itu adalah tanda-tanda serius dari masalah gigi berlubang yang dibiarkan.

Lebih dari sekadar lubang kecil pada gigi, gigi berlubang menyimpan risiko kesehatan yang jauh lebih besar daripada yang Anda bayangkan. Yuk, simak 9 risiko mengerikan yang mengintai jika Anda mengabaikan gigi berlubang! 

Table of Contents

Gigi Berlubang dan Penyebabnya

Gigi Berlubang dan Penyebabnya

Gigi berlubang adalah kondisi di mana terjadi kerusakan pada struktur gigi akibat asam yang diproduksi oleh bakteri. Bakteri ini mengonsumsi gula dan karbohidrat yang tersisa di mulut, menghasilkan asam yang merusak enamel gigi.

Penyebab utama gigi berlubang termasuk kebersihan mulut yang buruk, konsumsi makanan dan minuman manis berlebih, serta kurangnya fluoride. Jika tidak diatasi, gigi berlubang dapat berkembang menjadi masalah yang lebih serius.

Resiko Gigi Berlubang bila Dibiarkan Terlalu Lama

Berikut ini adalah beberapa resiko gigi berlubang jika dibiarkan terlalu lama.

1. Abses Gigi

1. Abses Gigi

Salah satu resiko gigi berlubang yang paling serius adalah abses gigi. Abses gigi adalah kumpulan nanah yang terbentuk akibat infeksi bakteri di dalam gigi atau gusi.

Jika gigi berlubang dibiarkan, bakteri dapat menyebar ke jaringan lunak dan tulang di sekitar gigi, menyebabkan pembengkakan, nyeri yang parah, dan bahkan demam. Abses gigi memerlukan perawatan segera untuk mencegah penyebaran infeksi lebih lanjut.

2. Rasa Nyeri Menjalar dan Intens

2. Rasa Nyeri Menjalar dan Intens

Gigi berlubang yang tidak ditangani akan menyebabkan rasa nyeri yang menjalar dan intens. Nyeri ini bisa bersifat konstan atau muncul saat mengunyah, minum panas atau dingin, atau bahkan saat menyentuh gigi yang terkena.

Rasa nyeri tersebut disebabkan oleh kerusakan pada saraf gigi akibat bakteri yang telah mencapai bagian dalam gigi (pulpa). Nyeri yang tidak tertahankan ini bisa mengganggu aktivitas sehari-hari dan kualitas hidup seseorang.

Baca Juga: 5 Cara Menenangkan Saraf Gigi yang Sakit dengan Mudah

3. Resiko Gigi akan Copot

Gigi berlubang yang tidak segera diobati dapat menyebabkan gigi copot. Kerusakan yang parah pada struktur gigi akibat gigi berlubang membuat gigi kehilangan kekuatannya dan mudah patah atau copot.

Kehilangan gigi tidak hanya mempengaruhi estetika, tetapi juga fungsi pengunyahan dan berbicara. Selain itu, kehilangan gigi bisa menyebabkan pergeseran gigi lain, mengakibatkan masalah pada oklusi (gigitan) dan rahang.

4. Meningkatkan Resiko Penyakit Gusi

Resiko gigi berlubang yang dibiarkan juga termasuk meningkatkan resiko penyakit gusi seperti gingivitis dan periodontitis. Bakteri dari gigi berlubang dapat menyebar ke gusi, menyebabkan peradangan dan infeksi.

Gingivitis ditandai dengan gusi yang merah, bengkak, dan mudah berdarah, sedangkan periodontitis adalah bentuk yang lebih parah yang dapat merusak tulang penyangga gigi. Penyakit gusi yang tidak ditangani dapat berujung pada kehilangan gigi.

5. Resiko Sinusitis

Gigi berlubang pada gigi atas yang tidak ditangani dapat menyebabkan sinusitis. Akar gigi atas dekat dengan sinus maksilaris, dan infeksi gigi dapat menyebar ke sinus, menyebabkan sinusitis.

Sinusitis akibat infeksi gigi ditandai dengan nyeri wajah, hidung tersumbat, dan keluarnya lendir berwarna kuning atau hijau. Mengatasi gigi berlubang dapat mencegah komplikasi sinusitis ini.

6. Resiko Terjadi Sepsis

Resiko gigi berlubang yang tidak diobati juga termasuk kemungkinan terjadinya sepsis. Sepsis adalah respons tubuh yang ekstrem terhadap infeksi yang bisa mengancam nyawa. Infeksi dari gigi berlubang dapat menyebar ke aliran darah, menyebabkan sepsis.

Gejalanya termasuk demam tinggi, detak jantung cepat, napas cepat, dan kebingungan. Sepsis memerlukan penanganan medis segera untuk mencegah kerusakan organ permanen atau kematian.

7. Perubahan Postur Rahang

Kerusakan gigi akibat gigi berlubang dapat menyebabkan perubahan postur rahang. Kehilangan gigi atau gigi yang rusak parah bisa mengakibatkan rahang menjadi tidak sejajar.

Ini dapat menyebabkan masalah pada sendi temporomandibular (TMJ), yang mengakibatkan nyeri rahang, sakit kepala, dan kesulitan membuka atau menutup mulut.Perubahan postur rahang ini memerlukan perawatan ortodontik untuk mengembalikan fungsi normal rahang.

8. Meningkatkan Resiko Terkena Stroke

Penelitian menunjukkan bahwa infeksi gigi dan penyakit periodontal dapat meningkatkan resiko terkena stroke. Bakteri dari gigi berlubang dan penyakit gusi dapat memasuki aliran darah dan menyebabkan peradangan sistemik. Peradangan ini bisa memicu pembentukan plak di arteri, meningkatkan resiko terjadinya stroke. Oleh karena itu, menjaga kesehatan gigi dan mengobati gigi berlubang sangat penting untuk mencegah resiko stroke.

9. Menimbulkan Resiko Penyakit Jantung

Resiko gigi berlubang juga dapat mempengaruhi kesehatan jantung. Bakteri dari gigi berlubang yang memasuki aliran darah dapat menyebabkan peradangan pada lapisan dalam jantung (endokarditis) atau memicu pembentukan plak di arteri koroner.

Hal ini dapat meningkatkan resiko penyakit jantung seperti serangan jantung dan gagal jantung. Menjaga kesehatan gigi adalah bagian penting dari menjaga kesehatan jantung.

Cara Mengatasi Gigi Berlubang

Berikut ini adalah beberapa perawatan yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi gigi berlubang.

1. Menambal Gigi

Menambal gigi adalah cara paling umum untuk mengatasi gigi berlubang. Prosedur ini melibatkan pengangkatan bagian gigi yang rusak dan pengisian lubang dengan bahan tambalan seperti amalgam, komposit, atau porselen.Menambal gigi dapat mencegah kerusakan lebih lanjut dan mengembalikan fungsi normal gigi.

Baca Juga: Biaya Tambal Gigi Berlubang di Puskesmas, Klink Gigi dan Rumah Sakit

2. Perawatan Saluran Akar

Jika kerusakan gigi sudah mencapai pulpa (jaringan saraf dan pembuluh darah di dalam gigi), perawatan saluran akar mungkin diperlukan. Prosedur ini melibatkan pengangkatan pulpa yang terinfeksi, membersihkan dan mendesinfeksi saluran akar, lalu mengisinya dengan bahan pengisi khusus. Ini mencegah penyebaran infeksi dan mempertahankan gigi.

3. Pencabutan Gigi

Dalam kasus gigi berlubang yang sangat parah dan tidak dapat diselamatkan, pencabutan gigi mungkin menjadi satu-satunya pilihan. Setelah gigi dicabut, opsi penggantian gigi seperti implan, jembatan gigi, atau gigi tiruan dapat dipertimbangkan untuk mengembalikan fungsi dan estetika.

Baca Juga: Biaya Cabut Gigi di Puskesmas, Klinik Gigi, Rumah Sakit dan Prosedurnya

4. Penggunaan Fluoride

Penggunaan fluoride, baik melalui pasta gigi yang mengandung fluoride, obat kumur, atau perawatan profesional di klinik gigi, dapat membantu memperkuat enamel gigi dan mencegah kerusakan lebih lanjut. Fluoride bekerja dengan memperbaiki mineral pada area gigi yang telah mulai mengalami demineralisasi.

5. Perawatan Antibakteri

Perawatan antibakteri dapat digunakan untuk mengurangi jumlah bakteri di mulut yang menyebabkan gigi berlubang. Ini bisa berupa obat kumur antiseptik atau gel antibakteri yang diterapkan langsung pada gigi yang terinfeksi.

Tips Mencegah Gigi Berlubang

  1. Menjaga Kebersihan Mulut. Menjaga kebersihan mulut adalah langkah paling penting dalam mencegah gigi berlubang. Sikat gigi dua kali sehari dengan pasta gigi berfluoride dan bersihkan sela-sela gigi dengan benang gigi setidaknya sekali sehari. Kebiasaan ini membantu menghilangkan plak dan sisa makanan yang menjadi sumber makanan bagi bakteri penyebab gigi berlubang.
  2. Mengurangi Konsumsi Gula. Mengurangi konsumsi makanan dan minuman manis dapat secara signifikan menurunkan resiko gigi berlubang. Gula adalah sumber makanan utama bagi bakteri di mulut yang menghasilkan asam penyebab kerusakan gigi. Gantilah makanan manis dengan buah-buahan segar dan minuman manis dengan air putih atau teh tanpa gula.
  3. Rutin Berkunjung ke Dokter Gigi. Rutin berkunjung ke dokter gigi setiap enam bulan sekali sangat penting untuk mendeteksi dan menangani masalah gigi sejak dini. Dokter gigi dapat melakukan pembersihan profesional untuk menghilangkan plak gigi dan tartar yang tidak bisa dibersihkan dengan sikat gigi biasa. Selain itu, pemeriksaan rutin dapat mengidentifikasi gigi berlubang sebelum berkembang menjadi masalah yang lebih serius.
  4. Menggunakan Sealant Gigi. Sealant gigi adalah lapisan pelindung yang diterapkan pada permukaan pengunyah gigi belakang (molar). Sealant membantu melindungi area yang sulit dijangkau oleh sikat gigi dari plak dan asam. Penggunaan sealant sangat efektif dalam mencegah gigi berlubang pada anak-anak dan remaja.
  5. Menggunakan Produk Mengandung Fluoride. Menggunakan produk perawatan gigi yang mengandung fluoride, seperti pasta gigi dan obat kumur, dapat membantu memperkuat enamel gigi dan mencegah kerusakan. Fluoride membantu memperbaiki enamel gigi yang telah mulai mengalami demineralisasi dan membuatnya lebih tahan terhadap asam.

Kesehatan gigi dan mulut bukanlah masalah yang berdiri sendiri. Faktanya, kesehatan gigi memiliki hubungan yang erat dengan kesehatan tubuh secara keseluruhan. Ada beberapa resiko gigi berlubang yang tidak segera dirawat, beberapa diantaranya adalah dapat menyebabkan abses gigi, rasa nyeri yang tidak kunjung sembuh, gigi copot, dapat merubah postur rahang, meningkatkan resiko penyakit gusi, sepsis, penyakit jantung, dan bahkan meningkatkan risiko stroke.

Oleh karena itu, menjaga kesehatan gigi adalah langkah penting untuk menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan. Ada beberapa langkah yang dapat Anda pilih untuk mengatasi gigi berlubang, seperti diantaranya adalah melakukan penambalan gigi, melakukan perawatan saluran akar gigi, pencabutan gigi berlubang, menggunakan fluoride, dan perawatan anti bakteri.

Baca Juga: Biaya Perawatan Saluran Akar Gigi dan Manfaatnya

Mari kita mulai kebiasaan hidup sehat dengan selalu menjaga kebersihan mulut dan mengunjungi dokter gigi secara rutin. Oleh karena itu, Klinik Gigi SATU Dental, merupakan Klinik dokter gigi yang terpercaya dan memiliki reputasi terbaik untuk pemeriksaan gigi Anda.

Kunjungan Anda akan ditingkatkan oleh dokter gigi dan staf yang profesional dan terampil di Klinik Gigi SATU Dental. Ingatlah bahwa senyum yang sehat dan indah adalah investasi jangka panjang.

Artikel Lainnya yang Terkait

Referensi

  • Fejerskov, O., Nyvad, B., & Kidd, E. (2015). Dental Caries: The Disease and its Clinical Management. Wiley-Blackwell.
  • Innes, N.P., Ricketts, D., & Pitts, N. (2019). Management of Dental Caries in Children and Adults. Springer.
  • Fontana, M., & González-Cabezas, C. (2018). Clinical Approaches in the Prevention and Management of Dental Caries. Springer.
  • Hellyer, P., Beighton, D., Lynch, E., & Heath, M.R. (2016). Caries Management – Science and Clinical Practice. Springer.
  • AAPD (American Academy of Pediatric Dentistry). (2020). Reference Manual of Pediatric Dentistry. American Academy of Pediatric Dentistry.

Artikel Terbaru

Cabang Klinik Gigi SATU Dental

Buat Jadwal di Klinik SATU Dental