Klinik Gigi SATU Dental

Tahapan Pertumbuhan Gigi Anak Berdasarkan Usia

Perbedaan Demam Tumbuh Gigi dan Demam Biasa Pada Anak, Kenali Cirinya!

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on linkedin
LinkedIn
Share on whatsapp
WhatsApp
Breadcrumb

Apakah si kecil sedang mengalami demam? Kondisi kesehatan anak tentunya menjadi perhatian penuh bagi orang tua. Tak heran, ketika sang buah hati jatuh sakit, orang tua kerap merasa cemas dan mengupayakan berbagai hal agar sang anak dapat kembali sehat dan ceria. Namun, ketika anak mengalami demam, apakah orang tua dapat mengenali penyebabnya?

Table of Contents

Mengenali Kondisi Demam

Demam dikenal juga sebagai hipertermia. Sesuai namanya, demam ditandai dengan suhu tubuh yang lebih tinggi dari biasanya. Demam dapat menyerang anak-anak dan orang dewasa. Peningkatan suhu tubuh yang terjadi dalam jangka pendek dapat membantu tubuh untuk melawan penyakit. Namun, demam yang parah dapat merupakan gejala kondisi serius yang memerlukan perhatian medis segera.

Sementara itu, tumbuh gigi merupakan proses yang apsti dilalui oleh setiap manusia. Fase ini pertama kali terjadi saat usia anak-anak. Sebagian besar bayi mulai tumbuh gigi pada usia sekitar enam bulan. Namun, beberapa bayi dapat mulai tumbuh gigi sejak usia empat bulan, sementara beberapa bayi lainnya baru tumbuh gigi setelah usia 12 bulan. Setelah set gigi pertama tumbuh, bayi akan terus mendapatkan gigi baru setiap beberapa bulan.

Demam bukanlah tanda tumbuh gigi, tetapi merupakan gejala infeksi. Infeksi tersebut biasanya lebih sering terjadi ketika anak berusia 6-12 bulan. Momen ini bertepatan dengan usia di mana sebagian besar anak mulai tumbuh gigi. Oleh karena itu, ketahuilah terlebih dahulu perbedaan demam biasa dengan demam tumbuh gigi.

Baca Juga: Makanan dan Minuman untuk Kesehatan Gigi Anak, Tumbuhkan Gigi Sehat Anak Sejak Dini

Ciri-ciri Anak yang Mengalami Demam Tumbuh Gigi

Tumbuh gigi merupakan momen yang terjadi ketika gigi bayi pertama kali tumbuh dari gusi mereka. Hal ini dapat menyebabkan timbulnya air liur berlebih, rasa sakit, dan kerewelan. Bayi biasanya mulai tumbuh gigi pada usia enam bulan, tetapi hal ini bisa saja berbeda pada setiap anak. Biasanya, dua gigi depan pada gusi bagian bawah akan tumbuh terlebih dahulu.

Berikut ini beberapa ciri atau gejala yang dapat dikenali orang tua ketika anak mereka mengalami demam tumbuh gigi.

1. Hilangnya Minat Terhadap Makanan Tekstur Keras

Si kecil akan kehilangan minat terhadap makanan bertekstur keras. Orang tua dapat memberikan kentang, alpukat hingga pisang yyang dihaluskan. Makanan bertekstur lembut bisa menjadi pilihan untuk bayi yang sedang tumbuh gigi. Hal ini akan membantu mengistirahatkan gigi dan gusi bayi yang sedang sakit.

2. Hilangnya Nafsu Makan

Rasa sakit yang muncul akibat peradangan pada gusi juga dapat membuat anak jadi lemas dan tidak enak badan. Hal tersebut secara tidak langsung turut memengaruhi nafsu makannya. Namun, orang tua dapat mengolah buah melon dingin sebagai smoothies untuk mengurangi rasa nyeri pada gusi anak atau memberikannya sebagai finger food.

3. Lebih Rewel 

Bayi yang sedang tumbuh gigi bisa rewel saat menyusu, dan semakin frustasi saat rasa tidak nyaman, atau perutnya tidak kunjung terisi. Mereka yang makan makanan padat mungkin juga menolak untuk makan saat mereka tumbuh gigi. Tekanan konstan dari gigi yang bergesekan satu sama lain dapat menyebabkan rasa sakit pada gusi, pipi, dan lidah bayi, serta di sekitar mata mereka. Bayi yang mengalami iritasi mungkin akan rewel, sulit tidur, dan tidak nafsu makan.

4. Sering Menggigit

Tekanan dari gigi yang menusuk di bawah gusi menyebabkan bayi merasa sangat tidak nyaman. Hal ini dapat diredakan dengan mengunyah dan menggigit. Bayi yang sedang tumbuh gigi akan mengunyah apa pun yang berada dalam jarak gigitannya, termasuk mainan kerincingan, tangan mereka, atau bahkan pintu ranjang bayi dan pelindung kereta dorong.

5. Ruam pada Wajah

Jika bayi yang sedang tumbuh gigi mengeluarkan air liur, tetesan air liur yang terus menerus di area yang sama dapat menyebabkan lecet, pecah-pecah, kemerahan dan ruam di sekitar mulut, dagu, bahkan leher dan dadanya. Menepuk-nepuknya dengan pelan akan membantu mencegah iritasi. Orang tua juga dapat melembabkan dengan krim kulit yang lembut dan tidak beraroma sesuai kebutuhan.

6. Anak Sering Mengeluarkan Liur

Tumbuh gigi dapat merangsang keluarnya air liur. Saluran air liur mulai keluar pada sebagian besar bayi antara usia sekitar 10 minggu dan empat bulan. Air liur dapat terus keluar selama gigi bayi sedang tumbuh. Jika orang tua mendapati baju bayi selalu basah, gunakan bib untuk membuatnya lebih nyaman dan bersih. Untuk mencegah kulit pecah-pecah, bersihkan dagunya dengan lembut sepanjang hari.

7. Nyeri pada Gusi

Permukaan gusi di atas gigi yang tumbuh akan terbuka, sehingga akan memicu peradangan pada jaringan gusi di sekitarnya. Ketika gigi sedang tumbuh, tekanan dari gigi yang menyeruak naik biasanya dapat disertai dengan efek peradangannya juga, sehingga gusi anak menjadi bengkak, teriritasi, dan terasa nyeri. 

Baca Juga: Umur Berapa Bayi Tumbuh Gigi dan Pentingnya Menjaga Kesehatan Gigi

Tips Meredakan Sakit Tumbuh Gigi

Terdapat beberapa cara untuk meredakan sakit tumbuh gigi pada anak. Cara-cara ini dapat dilakukan di rumah atau dimana pun, dengan menciptakan suasana yang juga nyaman bagi si kecil.

  1. Basahi waslap bersih, ikat menjadi simpul, dan dinginkan di lemari es untuk dipegang bayi. Orang tua juga dapat mendinginkan empengnya untuk meredakan rasa sakit sebagai obat alami. 
  2. Menggosok gusi bayi dengan lembut juga dapat memberikan kelegaan. Cuci tangan terlebih dahulu, lalu berikan jari atau buku jari kepada bayi untuk dikunyah. Gosokkan dengan gerakan melingkar untuk melihat apakah mereka menyukainya. 
  3. Untuk beberapa bayi yang disusui, menyusui dapat menenangkan proses tumbuh gigi dan mereka ingin menyusu lebih lama. Bayi lain mungkin merasa mengisap itu menyakitkan bagi gusi mereka dan harus menyusu dengan botol. Jika bayi disusui, orang tua dapat menggosokkan jari dengan air dingin sebelum menyusui untuk mencegah mereka mengunyah puting.
  4. Tawarkan air, bahkan jika bayi berusia lebih dari 6-9 bulan, orang tua juga dapat menawarkan air dingin dari cangkir sippy.

Itulah informasi lengkap tentang perbedaan demam tumbuh gigi dan demam biasa dari Klinik Gigi SATU Dental kali ini. Dari informasi tersebut kita dapat mengetahui bahwa ciri-ciri anak mengalami demam tumbuh gigi adalah hilangnya minat terhadap makanan dengan tekstur yang keras, hilangnya nafsu makan, lebih rewel, sering mengigit, ruam pada wajah, anak sering mengeluarkan liur, dan nyeri pada gusi.

Jika rasa sakit tumbuh gigi pada anak tak kunjung hilang, ada baiknya untuk segera memeriksakan diri ke dokter gigi. Klinik Gigi SATU Dental menghadirkan berbagai layanan perawatan gigi dengan harga terjangkau dan pelayanan yang mengesankan. Tidak perlu takut untuk membawa si kecil ke dokter gigi, karena di SATU Dental, dokter akan melayani dengan sepenuh hati. 

Yuk, segera buat janji temu di Klinik SATU Dental yang tersebar di lebih dari 43 lokasi di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, dan Surabaya. Jangan lewatkan promo spesialnya di sini!

Artikel Lainnya

Cabang Klinik Gigi SATU Dental

Buat Jadwal di Klinik SATU Dental