Gusi bengkak karena gigi berlubang pasti menimbulkan sakit yang tidak tertahankan, bahkan membuat penderitanya sulit tidur. Kondisi ini nyatanya tidak bisa dianggap remeh, dan harus mendapatkan penanganan yang tepat sebelum menimbulkan penyakit lainnya yang lebih parah, dan membutuhkan biaya yang lebih besar lagi nantinya. Oleh sebab itu, penting untukmu mengetahui semua informasi mengenai hal ini agar bisa menanganinya dengan benar.
Nah, berikut ini informasi dan penjelasan lengkap dari Satu Dental mengenai gusi bengkak karena gigi berlubang beserta penyebab, obat, dan klinik gigi yang dianjurkan. Jangan salah pilih obat, baca artikel di bawah ini sampai selesai, ya.
Penyebab Gusi Bengkak
Ada berbagai penyebab mengapa gusi bisa bengkak bahkan sampai bernanah, berikut ini penyebab gusi bengkak yang perlu kamu ketahui:
- Radang Gusi. Gusi yang bengkak dan terjadi nanah sering kali disebabkan oleh kondisi gingivitis atau radang gusi. Pemicunya adalah penumpukan plak pada gigi, yang merupakan lapisan lengket dan tidak terlihat yang terdiri dari sisa-sisa makanan, air liur, dan kotoran. Jika plak tidak dihilangkan, itu dapat mengeras menjadi karang gigi, yang dapat mengiritasi gusi dan menyebabkan peradangan serta nanah.
- Gigi yang Berlubang. Gigi yang berlubang juga dapat menjadi penyebab gusi yang bengkak dan bernanah. Gigi yang berlubang memberikan jalur masuk bagi bakteri, yang bisa berkembang di dalamnya dan menyebabkan peradangan bahkan abses, yang merupakan kantong nanah. Abses yang tidak diobati dapat berkembang dan menyebabkan infeksi pada gusi di sekitarnya, yang pada gilirannya menyebabkan pembengkakan dan nanah pada gusi.
- Infeksi. Infeksi yang disebabkan oleh berbagai mikroorganisme seperti bakteri, jamur, virus, atau parasit di dalam mulut dan pada lidah juga dapat menjadi penyebab gusi yang bengkak. Tanpa pengobatan yang tepat, infeksi ini bisa menjadi lebih serius dan menyebabkan gusi berisi nanah.
- Kekurangan Nutrisi. Terkadang, kekurangan nutrisi dalam tubuh dapat menyebabkan gusi menjadi bengkak dan bernanah. Kekurangan nutrisi dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh dan jaringan tubuh, membuatnya lebih rentan terhadap infeksi di dalam mulut dan pada gusi. Akibatnya, gusi bisa mengalami pembengkakan dan infeksi, yang menjadi penyebab gusi yang bengkak dan bernanah.
Baca Juga: 6 Penyebab Gusi Bengkak Bernanah dan Pertolongan Pertama yang Tepat
Obat Gusi Bengkak karena Gigi Berlubang
Jika kamu mengalami gusi bengkak karena gigi berlubang, berikut ini beberapa obat yang bisa kamu pilih untuk meredakan sakitnya. Dilansir Hello Sehat, sebaiknya kamu memperhatikan dosis dan anjuran pakai sebelum meminumnya, ya.
1. Hidrogen Peroksida
Untuk meredakan pembengkakan pada gusi, salah satu cara yang dapat digunakan adalah berkumur menggunakan larutan hidrogen peroksida. Kamu bisa membeli larutan ini di apotek tanpa perlu resep dokter. Hidrogen peroksida adalah antiseptik cair yang efektif melawan bakteri yang dapat menyebabkan masalah pada gigi dan gusi, seperti radang gusi dan sariawan.Â
Fungsi utamanya adalah membersihkan area mulut dengan mengangkat sel-sel kulit mati. Namun, perlu diingat untuk encerkan larutan hidrogen peroksida dengan sedikit air sebelum berkumur, karena bentuk murninya dapat merusak gusi dan mulut.
Baca Juga: Cara Mengatasi Sariawan di Pipi Bagian Dalam dan Penyebabnya
2. Paracetamol
Sudah tidak asing lagi, Paracetamol adalah obat yang aman digunakan oleh berbagai kelompok usia, mulai dari bayi yang berusia di atas dua bulan, ibu hamil, ibu menyusui, hingga lansia. Meskipun demikian, dosis dan frekuensi penggunaan paracetamol dapat bervariasi antara individu. Umumnya, paracetamol bisa diminum setiap 4–6 jam sekali dalam sehari.Â
Dosis yang aman berbeda-beda, misalnya dosis untuk orang dewasa berkisar antara 500 mg hingga satu gram. Bayi usia dua bulan hingga dua tahun sebaiknya menerima dosis antara 60–120 mg. Pastikan untuk mengikuti petunjuk dosis pada kemasan atau berkonsultasi dengan dokter sebelum mengkonsumsinya. Orang dengan riwayat penyakit hati, ginjal, atau alergi terhadap Paracetamol sebaiknya tidak menggunakan obat ini.
3. Ibuprofen
Ibuprofen adalah obat yang efektif dalam mengatasi pembengkakan pada gusi dan memiliki kemampuan meredakan radang serta demam yang mungkin menyertai kondisi tersebut. Perlu diingat bahwa ibuprofen memiliki efek yang lebih kuat daripada paracetamol, sehingga penggunaannya harus dilakukan dengan hati-hati.Â
Dosis ibuprofen untuk orang dewasa berkisar antara 200–400 mg, diminum setiap 4–6 jam sekali sesuai kebutuhan. Untuk anak-anak usia 6 bulan hingga 12 tahun, dosisnya berkisar antara 4–10 mg, diminum setiap 6–8 jam sesuai kebutuhan. Penting untuk mengkonsumsi obat ini setelah makan untuk menghindari efek samping dan risiko perdarahan pada perut. Jika kamu mengalami efek samping yang serius, seperti nyeri dada, sesak nafas, sakit kepala parah, atau feses berwarna hitam, segera hentikan penggunaan dan konsultasikan dengan profesional medis.
4. Chlorhexidine
Adalah sejenis obat antiseptik yang digunakan untuk mencegah pertumbuhan bakteri yang dapat menyebabkan pembengkakan pada gusi. Terdapat beberapa bentuk chlorhexidine, termasuk salep, larutan, dan obat kumur. Untuk mengobati gusi yang bengkak, varian obat kumurlah yang biasanya digunakan.Â
Gunakan obat ini setelah menyikat gigi, dan hindari makan dan minum selama beberapa waktu setelah berkumur agar chlorhexidine dapat bekerja dengan optimal. Juga, penting untuk memberi tahu dokter jika kamu memiliki riwayat periodontitis atau baru saja menjalani perawatan gigi seperti pemasangan veneer atau penambalan gigi.
5. Cataflam
Paracetamol dikenal sebagai pereda nyeri ringan, sementara Cataflam lebih efektif untuk meredakan sakit gigi dan gusi bengkak karena mengandung diclofenac potassium. Namun, obat ini tergolong keras dan penggunaannya memerlukan resep dokter.
Cataflam dengan dosis 25 mg sebanyak 10 tablet dapat membantu meredakan nyeri pada gusi yang bengkak berkat kandungan natrium diklofenak, yang bekerja sebagai anti-inflamasi dan pereda nyeri. Selain itu, Cataflam yang termasuk golongan antiinflamasi nonsteroid (NSAID) juga dapat digunakan untuk mengatasi osteoartritis, spondilitis ankilosa, dismenore, dan rheumatoid arthritis. Obat ini bisa dikonsumsi oleh orang dewasa serta anak-anak di atas 14 tahun dengan dosis 25-50 mg, 2-3 kali sehari.
Berdasarkan informasi dari Alodokter, Cataflam efektif dalam meredakan gejala nyeri dan peradangan pada kondisi seperti rheumatoid arthritis, osteoartritis, spondilitis ankilosa, nyeri haid, migrain, dan nyeri pasca operasi. Obat ini bekerja dengan menghambat enzim cyclooxygenase (COX) yang berperan dalam produksi prostaglandin atau senyawa yang menyebabkan nyeri dan peradangan. Dengan menekan prostaglandin, Cataflam mampu mengurangi nyeri dan peradangan pada berbagai kondisi medis tersebut.
Baca Juga: Obat Sakit Gigi Cataflam: Manfaat, Dosis, Cara Pakai dan Efek Samping
6. Kumur Air Garam
Berkumur dengan air garam hangat merupakan cara mengobati gusi bengkak secara alami yang dapat membantu meredakan peradangan dan menjaga kebersihan gusi. Garam dikenal memiliki kemampuan antibakteri, yang membuatnya efektif untuk mengurangi infeksi atau peradangan pada area gusi.
Langkah pembuatannya sangat sederhana, cukup larutkan setengah sendok teh garam ke dalam segelas air hangat. Setelah itu, berkumur dengan larutan ini selama beberapa detik sebelum membuangnya.
Manfaat lain dari air garam adalah kemampuannya menyerap kelembaban yang membantu mengurangi bakteri penyebab masalah gusi. Proses ini juga sangat berguna untuk mengatasi gusi bengkak yang disebabkan oleh gigi berlubang. Disarankan melakukan kumur air garam dua kali sehari untuk hasil optimal.
Baca Juga: 8 Manfaat Kumur Air Garam untuk Kesehatan Gigi, Gusi dan Mulut
7. Kompres Dingin
Untuk mengatasi gusi bengkak, terdapat dua metode kompres yang dapat diterapkan, yaitu kompres panas dan kompres dingin. Kompres dingin menggunakan es batu atau air dingin efektif untuk meredakan pembengkakan, terutama jika disertai nyeri. Metode ini bekerja dengan menghambat aliran darah ke area yang bengkak, sehingga rasa sakit pun berkurang.
Jika bengkak terjadi di dalam rongga mulut, kompres dingin tidak perlu langsung ditempelkan pada gusi, melainkan dapat ditempelkan pada pipi bagian luar yang berdekatan dengan area yang bengkak. Idealnya, kompres dilakukan pada suhu sekitar 15 derajat Celsius selama 20 menit dengan jeda.
Selain itu, kompres dingin juga berguna setelah prosedur pencabutan gigi, karena membantu mempercepat proses penyembuhan dengan mempercepat penutupan luka. Namun, kompres dingin ini sebaiknya hanya digunakan dalam waktu dua hari pertama setelah terjadinya bengkak.
Metode kompres panas juga memiliki manfaat, yaitu meningkatkan aliran darah ke area yang membutuhkan pemulihan. Namun, pada kasus gusi bengkak, kompres dingin lebih disarankan karena sifatnya yang meredakan peradangan dan nyeri.
Rekomendasi Klinik Gigi untuk Mengatasi Gigi Berlubang
Ketika sakit berlanjut padahal sudah minum obat, sebaiknya kamu segera berkonsultasi dengan dokter gigi untuk melakukan penanganan lebih lanjut. Berikut ini rekomendasi klinik gigi yang bisa kamu tuju.
- SATU Dental City Resort Cengkareng Jl. City Resort No.61, RT.7/RW.14, Cengkareng Tim., Kecamatan Cengkareng, Kota Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11730
- SATU Dental Muara Karang Jalan Pluit Karang Timur no 5. , Blok L9 Timur Kav. No 25, Jakarta Utara
- SATU Dental Cempaka Putih Jln. Cempaka Putih Raya No. 116 D , Jakarta Pusat, 10510
Selain dari tiga cabang di atas, Satu Dental juga membuka berbagai cabanglainnya di Jakarta, dan di Depok, Bogor, Cibubur, Tangerang, dan Bekasi.
Itulah tadi informasi dan penjelasan lengkap mengenai obat gusi bengkak karena gigi berlubang, beserta penyebab dan rekomendasi klinik gigi.
Penyebab gusi bengkak bisa karena beberapa hal, seperti gingivitis atau radang gusi, gigi berlubang, infeksi dan bisa juga karena kekurangan nutrisi. Jika mengalami gusi bengkak karena gigi berlubang, beberapa pilihan obat gusi bengkak karena gigi berlubang yang dapat dikonsumsi adalah seperti hidrogen peroksida, paracetamol, ibuprofen, dan chlorhexidine, cataflam, atau bisa segera kompres dengan air dingin.
Jika beberapa obat tersebut tidak bekerja, sebaiknya kamu segera melakukan pemeriksaan ke dokter gigi di Klinik Gigi SATU Dental. Selain itu, jangan lupa untuk selalu melakukan perawatan kebersihan gigi sejak dini untuk menghindari terjadinya masalah serius di masa depan, ya.
Artikel Lainnya yang Terkait
Referensi
- https://www.tanyapepsodent.com/tips-kesehatan-gigi/kesehatan-gusi-dan-mulut/gusi-bengkak-dan-bernanah-kenali-penyebabnya-dan-cara-mengatasi.html#
- https://hellosehat.com/gigi-mulut/gusi-mulut/obat-gusi-bengkak/
- https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/cara-alami-mengobati-gusi-bengkak