Jarang terdengar di telinga orang awam, gigi impaksi adalah gigi yang tidak bisa tumbuh baik itu sebagian maupun sepenuhnya. Gigi ini terjebak di dalam gusi, yang umumnya terjadi pada gigi yang tumbuh terakhir atau gigi bungsu. Biasanya, gigi impaksi ini memang tidak menimbulkan rasa sakit. Namun, posisinya yang tidak sempurna ini bisa menyebabkan gigi sebelahnya terdorong dan menimbulkan masalah gigi dan gusi lainnya.
Gigi impaksi yang tidak ditangani atau tidak mendapat penanganan dengan benar bisa menyebabkan penumpukan plak yang akhirnya menjadi peradangan. Simak gejala, penyebab, serta cara mengobati gigi impaksi di artikel Klinik Gigi SATU Dental berikut ini.
Gejala Gigi Impaksi
Meski sering terjadi pada gigi bungsu, impaksi gigi juga tidak menutup kemungkinan terjadi juga pada gigi taring. Jika terjadi impaksi gigi, sisa makanan bisa masuk melalui sela gigi yang bisa menyebabkan plak. Kenali beberapa gejala impaksi gigi berikut ini:
- Kesulitan membuka mulut.
- Merasa sakit di rahang dan gusi
- Pembengkakan dan kemerahan gusi di area yang terkena impaksi
- Gusi berdarah secara sering
- Bau mulut tidak enak
- Ada celah antara gigi yang impaksi
- Sakit kepala secara konstan
- Terjadi pembengkakan kelenjar getah bening di leher
- Rasa tidak enak saat menggigit di area yang terkenal impaksi
Penyebab Gigi Impaksi
Paling sering terkena dampak karena tumbuh paling terakhir, gigi bungsu biasanya tumbuh di usia 17 sampai 21 tahun. Jika gigi tidak tumbuh atau hanya tumbuh sebagian, saat inilah disebut impaksi yang sebagian besar penyebabnya adalah karena tidak ada ruang yang cukup untuk munculnya gigi baru.Â
Rahang yang terlalu kecil untuk memuat gigi bungsu juga bisa menjadi salah satu penyebab impaksi gigi. Gigi yang gagal tumbuh bisa menjadi bengkok, miring, atau bergeser saat mencoba tumbuh. Hal inilah yang kemudian menyebabkan impaksi.
Gigi bungsu yang terkena dampak impaksi ini sangat umum terjadi dan biasanya tidak menimbulkan masalah atau rasa sakit sama sekali. Namun, ketika gigi impaksi mendorong gigi sebelahnya, di sinilah pergerakan gigi lainnya jadi tidak beraturan yang bisa menjebak banyak sisa makanan dan plak, yang kemudian bisa menyebabkan perikoronitis.
Perikoronitis sendiri merupakan kondisi dimana terjadinya peradangan pada gusi di sekitar gigi bungsu yang tumbuh. Penumpukan sisa makanan akibat impaksi ini juga bisa menyebabkan pembusukan pada gigi bungsu atau gigi sebelahnya, bahkan keropos tulang.
Baca Juga: Apakah Gigi Bungsu Harus Dicabut? Ini Gejala Masalah Pada Gigi Bungsu
Cara Mengobati Gigi Impaksi
Perawatan khusus dan pengobatan tidak diperlukan ketika impaksi gigi tidak menimbulkan masalah. Namun, ketika kamu sudah mengalami gejala-gejala seperti yang disebutkan di atas, sebaiknya kamu segera menemui dokter agar bisa dilakukan rontgen mulut dan mendapat penanganan yang tepat sesuai kondisi keparahannya. Beberapa cara yang akan dilakukan untuk mengobati gigi impaksi yang dikutip dari Healthline antara lain adalah sebagai berikut:
1. Operasi Ekstraksi Gigi
Dokter biasanya akan merekomendasikan operasi ekstraksi dalam kasus impaksi gigi menyeluruh. Operasi ini biasanya dilakukan sebagai prosedur rawat jalan yang artinya pasien bisa langsung pulang di hari yang sama setelah dilakukannya operasi.
Memakan waktu 45 hingga 60 menit, pasien kemungkinan akan dibius lokal, dan menjalani masa pemulihan di rumah dalam waktu 7 sampai 10 hari.
2. Cabut Gigi
Prosedur pencabutan gigi ini akan direkomendasikan ketika kamu mengalami impaksi gigi sebagian dan merasakan gejala seperti bau mulut dan nyeri pada gusi atau gigi.Â
Cara ini secara efektif bisa membuat gigi menjadi lebih putih dalam waktu 6 minggu. Aman digunakan setiap hari, kamu bisa mendapatkan bahan-bahan tersebut di mana saja dan mencoba sendiri di rumah.
3. Minum Obat Pereda Nyeri dan Berkumur Air Garam
Untukmu yang sudah merasakan sakit dan tidak nyaman, bisa lebih dulu mengkonsumsi obat pereda nyeri yang dijual bebas di apotek. Sebelum menemui dokter, kamu juga bisa berkumur air garam untuk menenangkan gusi dan gigi yang nyeri.
Penting untuk memeriksakan diri ke dokter sebelum gejala yang dirasakan semakin parah. Impaksi gigi yang dibiarkan tanpa penanganan yang tepat bisa mengakibatkan penyakit mulut yang lebih kompleks dan pastinya lebih lama lagi pengobatannya. Jadi jangan cuek dengan kesehatan gigimu dan lakukan kebiasaan yang baik demi gigi yang sehat dan bersih.
Itu dia tadi informasi mengenai gigi impaksi, gejala, penyebab, dan cara mengobatinya. Jangan sepelekan sakit gigi yang berlanjut dan pastikan kamu melakukan perawatan gigi dengan benar secara rutin, serta berkonsultasi ke dokter rutin enam bulan sekali, ya.